BAB III. PEMODELAN
3.1 STRUKTUR PORTAL BAJA TAHAN GEMPA
Secara umum terdapat dua jenis portal baja tahan gempa, yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen, dan Sistem Rangka Berpengaku yang mana dapat dibagi
lagi menjadi Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik dan Sistem Rangka Berpengaku Eksenstrik.
3.1.1 Sistem Rangka Pemikul Momen SRPM
Sistem Struktur SRPM memberikan ruang luas pada suatu bangunan. Oleh karena itu, sistem ini sering diminati oleh banyak arsitek dan juga banyak digunakan
untuk struktur gedung institusi atau perkantoran yang memerlukan ruang yang luas. Pada sistem struktur ini, sambungan antar kolom dan balok harus didesain cukup
kuat untuk memperkuat kekuatan balok dan mengurangi keruntuhan brittle pada sambungan balok dan kolom. Dengan rentang balok yang cukup lebar tanpa
pengaku, SRPM dapat memberikan deformasi yang cukup besar sehingga sistem ini memiliki daktailitas yang cukup besar dibandingkan dengan jenis portal baja tahan
gempa lainnya. Walaupun demikian, dengan deformasi yang cukup besar, SRPM memiliki kekakuan yang rendah jika dibandingkan dengan portal baja tahan gempa
lainnya.Pada sistem struktur ini, elemen balok terhubung kaku pada kolom dan tahan terhadap lateral diberikan terutama oleh momen lentur dan gaya geser pada elemen
portal dan joint. Sistem Rangka Pemikul Momen memiliki kemampuan menyerap energy yang besar tetapi memiliki kekakuan yang rendah. Pada sistem ini, untuk
melakukan penyerapan energy yang besar diperlukan deformasi yang besar pada lantai strukturnya. Dengan demikian, jika dibandingkan dengan struktur portal baja
Universitas Sumatera Utara
jenis lainnya, sistem struktur ini memiliki ukuran elemen struktur yang lebih besar untuk menjaga deformasi strukturnya.
Gambar 3.1. Struktur Rangka Pemikul Momen Sistem rangka pemikul momen merupakan jenis portal baja yang sering digunakan
dalam aplikasi struktur baja. Berdasarkan daktilitas nya, portal baja SRPM dibagi dalam dua kategori, yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK dan
Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa SRPMB. SRPMK didesain khusus untuk memiliki daktailitas yang lebih tinggi dan dapat berdeformasi secara inelastic pada
saat gempa terjadi. Deformasi inelastic akan meningkatkan damping dan mengurangi kekakuan stiffnes dari struktur. Berdasarkan SNI 03 – 1729 -2002,
SRPMK,memiliki faktor reduksi gaya gempa R = 8,5 , sedangkan pada SRPMB, faktor reduksi gempa R = 4,5. Faktor reduksi R merupakan suatu faktor
modifikasi respons yang memperkecil gaya gempa yang diterima oleh bangunan tersebut oleh karena sifat daktail dari bangunan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2 Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik