Analisa Hasil Perhitungan Bangunan dengan Yielding Damper Bentuk Segiempat.

Dan terjadi gaya normal sebesar : Nu 3950,53 KN Φ Nn = 5667,97 KN Cek terhadap kombinasi tekan dan lentur : • Òƒ ØÒÓ ≥ 0,2 Òƒ ØÒÓ = d×¥ª,¥dðÒ ¥••³,׳ ðÒ = 0,696 ≥ 0,2 Gaya normal dominan. • Òƒ ØÒÓ + ’ × Ô Å £Ï Ø Õ Å ÂÏ + Å £ Ø Õ Å Â Ö ≤ 1 d×¥ª,¥d ¥••³,׳ + ’ × E dd,¥ ’¥’,• H = 1 ≥ 1 OK Kolom kuat terhadap kombinasi lentur dan normal. Pada bresing bekerja gaya yang dominan yaitu gaya normal, Nu = 360,30 KN ΦNn = 3859,952 KN.

4.7.4 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan dengan Yielding Damper Bentuk Segiempat.

Dari hasil analisa struktur dengan menggunakan SAP 2000 diperoleh : Berat bangunan, w : 462.452,8 kg Massa bangunan, m : wg : 462.452,8 9,81 : 47.039,02 kg.s 2 m Universitas Sumatera Utara Gambar 4.16. Struktur yang menggunakan Sistem Yielding Damper bentuk Segiempat Dalam analisanya struktur harus memenuhi syarat kinerja batas layan dan kinerja batas ultimate dari SNI sebagai berikut : • Simpangan layan ijin ∆s ijin= 0.03R x Tinggi tingkat = 1,324 cm atau maksimum 30 mm . • Simpangan batas ultimate izin ∆m ijin = 0,02 x tinggi tingkat. Dimana simpangan batas ultimate ∆m = 0,7 x R x ∆s. R merupakan faktor reduksi gempa = 8,5. Model struktur menggunakan damper adalah : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Kinerja Batas Layan Struktur dengan Yielding Damper Segiempat Tingkat ∆s cm Drift ∆s antar tingkat cm Simpangan antar tingkat izincm Keterangan 5 + sumbu X 0,087296 0,046931 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,094208 0,053333 1,324 Memenuhi 4 + sumbu X 0,040365 0,005038 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,040875 0,002948 1,324 Memenuhi 3 + sumbu X 0,035327 0,006838 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,037927 0,007777 1,324 Memenuhi 2 + sumbu X 0,028489 0,005569 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,03015 0,00576 1,324 Memenuhi 1 + sumbu X 0,034058 0,034058 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,03591 0,03591 1,324 Memenuhi Tabel 4.18 Kinerja Batas Ultimate Struktur dengan Yielding Damper Segiempat Tingkat ∆sx cm ∆M 0,7 x R x ∆s Drift ∆M ∆M izincm Keterangan 5 + sumbu X 0,087296 0,519411 0,279239 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,094208 0,560538 0,317331 7,5 Memenuhi 4 + sumbu X 0,040365 0,240172 0,029976 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,040875 0,243206 0,017541 7,5 Memenuhi 3 + sumbu X 0,035327 0,210196 0,040686 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,037927 0,225666 0,046273 7,5 Memenuhi 2 + sumbu X 0,028489 0,16951 0,033136 7,5 Memenuhi Universitas Sumatera Utara - sumbuX 0,03015 0,179393 0,034272 7,5 Memenuhi 1 + sumbu X 0,034058 0,202645 0,202645 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,03591 0,213665 0,213665 7,5 Memenuhi Semua tingkat mengalami simpangan lebih kecil dari simpangan batas layan dan simpangan batas ultimate. Tabel 4.19 Gaya – gaya maksimum pada balok pada struktur menggunakan damper segiempat Lantai PNormal VGeser MMomen Kgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 5 -16548,46 21798,39 -21799,13 -3628874,85 1953991,56 4 -1056,3 41963,75 -41965,73 -6998524,81 3632639,3 3 2278,26 41936,2 -41939,79 -6993690 3624503,92 2 1690,45 42066,94 -42073,67 -7062475,37 3622660,42 1 7852,54 42356,26 -42364,87 -7172157,4 3658577,1 Maksimum -16548,46 42356,26 -42364,87 -7172157,4 3658577,1 Tabel 4.20 Gaya – gaya maksimum pada kolom pada struktur menggunakan damper segiempat Lantai PNormal VGeser MMomen Kgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 5 -65323,96 17595,3 -16528,71 -3351233,58 3247004,5 4 -132354,1 17595,3 -17599,79 -3351233,58 3352703,96 3 -219783,4 17193,02 -17192,78 -3228492,92 3230129,46 2 -307405 17763,38 -17781,41 -3440510,71 3437853,93 1 -395146,2 10951,66 -10978,19 -2830051,6 2831813,91 Maksimum -395146,2 17763,38 -17781,41 -3440510,71 3437853,93 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21 Gaya – gaya maksimum pada bresing pada struktur menggunakan damper segiempat Lantai PNormal VGeser MMomen TekanKgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 5 -16855,94 897,99 -897,99 -6383,91 140445,91 4 -32674,14 897,99 -897,99 -6383,91 140445,91 3 -33929,61 897,99 -897,99 -6383,91 140445,91 2 -34423,4 897,99 -897,99 -6383,91 140445,91 1 -35443,18 897,99 -897,99 -6383,91 140311,1 Maksimum -35443,18 897,99 -897,99 -6383,91 140445,91 Tabel 4.22 Gaya – gaya maksimum pada damper bentuk segiempat Damper pada Lantai VGeser PositifKgf NegatifKgf 5 7658,73 -7658,73 4 21821,08 -21821,08 3 28701,55 -28701,55 2 63545,96 -63545,96 1 53528,79 -53528,79 Maksimum 63545,96 -63545,96 Tabel 4.23 Deformasi ∆ pada damper bentuk segiempat Damper segiempat pada Lantai ∆x cm 5 -0,976927 4 -1,928667 3 -1,975978 2 -2,023023 1 -2,076122 Universitas Sumatera Utara Kesimpulan gaya – gaya maksimun pada elemen struktur pada bangunan menggunakan damper X adalah : • Balok : Momen tumpuan : 7.172.157,4 kgcm : 717,22 KNm Momen Lapangan : 3.658.577,1kgcm : 365,8 KNm Gaya Lintang : 42.364,87kgf : 423,64 KN Gaya Normal : 16.548,46kgf : 165,48 KNTekan • Kolom : Momen tumpuan : 3.440.510,71 : 344,05 KNm Momen Lapangan : 3.437.853,93 : 343,785 KNm Gaya Lintang : 17.781,41 : 177,81 KN Gaya Normal : 395.146,2kg : 3951,46 KN Tekan • Bracing :Momen tumpuan : 6383,91kgcm : 615,86 Nm Momen Lapangan : 140.445,91kgcm : 14,045 KNm Gaya Lintang : 897,99 kg : 8,97 KN Gaya Normal : 35.443,18kg : 354,438 KN Tekan • Yielding Damper: Gaya Lintang : 63.545,96 kg : 635,45 KN Pada balok terjadi momen pada tumpuan sebesar: 717,22 KNm Φ b Mn = 659,448 KNm. Penampang balok merupakan penampang kompak sehingga momen nominal penampang merupakan momen plastis dari penampang, namun momen ultimate lebih besar dari momen plastis penampang yang artinya pada beberapa balok pada SRBKK ini sudah mengalami sendi plastis dan berdeformasi inelastik. Pada kolom terjadi momen pada tumpuan sebesar: Mu = 344,05 KNm Φ b Mn = 858,6 KNm. Universitas Sumatera Utara Dan terjadi gaya normal sebesar Nu 3951,46 KN Φ Nn = 5667,97 KN Cek terhadap kombinasi tekan dan lentur : • Òƒ ØÒÓ ≥ 0,2 Òƒ ØÒÓ = d×¥ª,¥dðÒ ¥••³,׳ ðÒ = 0,696 ≥ 0,2 Gaya normal dominan. • Òƒ ØÒÓ + ’ × Ô Å £Ï Ø Õ Å ÂÏ + Å £ Ø Õ Å Â Ö ≤ 1 d×¥ ,• ðÒ ¥••³,׳ + ’ × E d,ª¥ ’¥’,• H = 1,06 ≈ 1 = 1 OK Kolom kuat terhadap kombinasi lentur dan normal. Pada bresing bekerja gaya yang dominan yaitu gaya normal, Nu = 354,438 KN ΦNn = 3859,952 KN. 4.7.5 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan dengan Yielding Damper Bentuk X Dengan Stiffness Ratio = 1,15. Dari hasil analisa struktur dengan menggunakan SAP 2000 diperoleh : Berat bangunan, w : 461.453,38 kg Massa bangunan, m : wg : 461.453,38 9,81 : 47.039,08 kg.s 2 m Dalam analisanya struktur harus memenuhi syarat kinerja batas layan dan kinerja batas ultimate dari SNI sebagai berikut : • Simpangan layan ijin ∆s ijin= 0.03R x Tinggi tingkat = 1,324 cm atau maksimum 30 mm . Universitas Sumatera Utara • Simpangan batas ultimate izin ∆m ijin = 0,02 x tinggi tingkat. Dimana simpangan batas ultimate ∆m = 0,7 x R x ∆s. R merupakan faktor reduksi gempa = 8,5. Model struktur menggunakan damper adalah : Gambar 4.17. Struktur yang menggunakan Sistem Yielding Damper bentuk X dengan SR = 1,15 Tabel 4.24 Kinerja Batas Layan pada Struktur Menggunakan Damper dengan SR =1,15 Tingkat ∆s cm Drift ∆s antar tingkat cm Simpangan antar tingkat izincm Keterangan 5 + sumbu X 1,083391 0,073312 1,324 Memenuhi - sumbuX 1,125614 0,115025 1,324 Memenuhi 4 + sumbu X 1,010079 0,143692 1,324 Memenuhi - sumbuX 1,010589 0,141602 1,324 Memenuhi 3 + sumbu X 0,866387 0,211804 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,868987 0,212743 1,324 Memenuhi 2 + sumbu X 0,654583 -0,371587 1,324 Memenuhi Universitas Sumatera Utara - sumbuX 0,656244 -0,354844 1,324 Memenuhi 1 + sumbu X 0,282996 0,282996 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,3014 0,3014 1,324 Memenuhi Tabel 4.25 Kinerja Batas Ultimate pada Struktur Menggunakan Damper dengan SR =1,15 Tingkat ∆sx cm ∆M 0,7 x R x ∆s Drift ∆M ∆M izincm Keterangan 5 + sumbu X 1,083391 6,44617645 0,436206 7,5 Memenuhi - sumbuX 1,125614 6,6974033 0,684399 7,5 Memenuhi 4 + sumbu X 1,010079 6,00997005 0,854967 7,5 Memenuhi - sumbuX 1,010589 6,01300455 0,842532 7,5 Memenuhi 3 + sumbu X 0,866387 5,15500265 1,260234 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,868987 5,17047265 1,265821 7,5 Memenuhi 2 + sumbu X 0,654583 3,89476885 -2,21094 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,656244 3,9046518 -2,11132 7,5 Memenuhi 1 + sumbu X 0,282996 1,6838262 1,683826 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,3014 1,79333 1,79333 7,5 Memenuhi Semua simpangan antar tingka memenuhi syarat simpangan batas dan simpangan ultimate. Tabel 4.26 Gaya – gaya maksimum pada balok pada Struktur dengan Damper dengan SR =1,15 Lantai PNormal VGeser MMomen Kgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 5 -16981,23 21875,86 -21936,09 -3693818,9 1957527,48 4 -1330,11 42177,51 -42306,98 -7166054,24 3635736,41 3 5426,83 42299 -42499,75 -7265271,03 3632905,43 2 -2203,94 42666,7 -43050,21 -7538974,67 3634428,2 1 8001,23 43106,53 -43599,67 -7772945,34 3681313,04 Universitas Sumatera Utara Maksimum -16981,23 43106,53 -43599,67 -7772945,34 3681313,04 Tabel 4.27.Gaya -gaya maksimum pada kolom pada Struktur dengan Damper dengan SR =1,15 Lantai PNormal VGeser MMomen Kgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 5 -44979,82 16603,98 -16586,75 -3153255,94 3172824,38 4 -133152,39 18145,61 -18426,29 -3512538,86 3594167,64 3 -221447,37 17485,69 -17575,36 -3372172,91 3450037,58 2 -311328,05 19322,74 -20356,73 -3823578,31 3810195,02 1 -399080,88 13251,17 -14774,23 -2981206,97 3082753,82 Maksimum -399080,88 19322,74 -20356,73 -3823578,31 3810195,02 Tabel 4.28.Gaya-gaya maksimum Bresing pada Struktur dengan Damper dengan SR =1,15 Lantai PNormal VGeser MMomen TekanKgf TarikKgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 5 -7882,24 1455,34 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 4 -6659,92 1233,01 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 3 -15011,57 4584,67 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 2 -7759,02 332,12 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 1 -5758,97 331,73 897,99 -897,99 -6152,94 135364,7 Maksimum -15011,57 4584,67 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.29.Gaya-gaya maksimum pada yielding Damper dengan SR =1,15 Damper X pada Lantai VGeser PositifKgf NegatifKgf 5 7132,04 -7132,04 4 6265,74 -6265,74 3 5013,16 -5013,16 2 3413,8 -3413,8 1 1363,13 -1363,13 Maksimum 7132,04 -7132,04 Tabel 4.30.Deformasi maksimum pada yielding damper dengan SR = 1,15 Damper segiempat pada Lantai ∆xcm 5 -0,976927 4 -1,928667 3 -1,975978 2 -2,023023 1 -2,076122 Kesimpulan gaya – gaya maksimun pada elemen struktur pada bangunan menggunakan damper X adalah : • Balok : Momen tumpuan : 7.772.945,34 kgcm : 777,29 KNm Momen Lapangan : 3681313,04 kgcm : 368.13 KNm Gaya Lintang : 43.599,67 kgf : 435,967 KN Gaya Normal : 16981,23 kgf : 169,81 KN Tekan • Kolom : Momen tumpuan : 3.810.195,02 : 381,019 KNm Momen Lapangan : 3.823.578,31 : 382,35 KNm Gaya Lintang : 20.356,73 kg : 203,57 KN Gaya Normal : 399.080,88 kg : 3990,81 KN Tekan Universitas Sumatera Utara • Bracing :Momen tumpuan : 6.158,65 kgcm : 615,86 Nm Momen Lapangan : 135.490,3 kgcm : 13,49 KNm Gaya Lintang : 897,99 kg : 8,97 KN Gaya Normal : 15011,57 kg : 150,11 KN Tekan • Yielding Damper: Gaya Lintang : 7132,04 kg : 71,3204 KN Pada balok terjadi momen pada tumpuan sebesar : 777,29 KNm Φ b Mn = 659,448 KNm. Penampang balok merupakan penampang kompak sehingga momen nominal penampang merupakan momen plastis dari penampang, namun momen ultimate lebih besar dari momen plastis penampang yang artinya pada beberapa balok pada SRBKK ini sudah mengalami sendi plastis dan berdeformasi inelastik. Pada kolom terjadi momen pada tengah bentang sebesar : Mu = 382,35 KNm Φ b Mn = 858,6 KNm. Dan terjadi gaya normal sebesar Nu 3990,81 KN Φ Nn = 5667,97 KN Cek terhadap kombinasi tekan dan lentur : • Òƒ ØÒÓ ≥ 0,2 Òƒ ØÒÓ = d×ת,’ ðÒ ¥••³,׳ ðÒ = 0,7 ≥ 0,2 Gaya normal dominan. • Òƒ ØÒÓ + ’ × Ô Å £Ï Ø Õ Å ÂÏ + Å £ Ø Õ Å Â Ö ≤ 1 d×ת,’ ðÒ ¥••³,׳ + ’ × E d’ ,d¥ ’¥’,• H = 1,144 1 Not.OK Kolom tidak kuat terhadap kombinasi lentur dan normal. Pada bresing bekerja gaya yang dominan yaitu gaya normal, Universitas Sumatera Utara Nu = 15011,57 KN ΦNn = 3859,952 KN. 4.8. Grafik Respon Bangunan terhadap Gempa. 4.8.1 Sistem Rangka Pemikul Momen