Teori Dasar 9 Pemodelan 46 PembahasanAplikasi 79

Daftar Isi Kata pengantar i Abstrak iii Daftar isi iv Daftar Tabel viii Daftar Gambar xi Bab I. Pendahuluan 1 I.1. Latar Belakang 1 I.2. Permasalahan 5 I.3. Tujuan Penulisan 6 I.4. Pembatasan masalah 7 I.5. Metode Pembahasan 8

Bab II. Teori Dasar 9

2.1. Umum 9 2.2. Prinsip Umum Desain Mengatasi Gaya Lateral 11 2.3 Karakteristik Struktur Bangunan ........................................................... 12 2.3.1 Massa 13 2.3.1.1 Model Lumped Mass 13 2.3.1.2 Model Consistent Mass Matrix 14 2.3.2 Redaman 15 2.3.2.1 Damping Klasik 15 2.3.2.2 Damping Nonklasik 16 2.3.3 Kekakuan 17 2.3.3.1 Kekakuan kolom 17 2.3.3.2 Kekakuan elemen bracing 20 Universitas Sumatera Utara 2.4. Model Struktur Sebagai Sistem Derajat Tunggal 21 2.4.1 Sistem Derajat Kebebasan-TunggalSDOF Tak Teredam 21 2.4.2 Sistem Derajat Kebebasan-Tunggal SDOF Teredam 24 2.4.2.1 Redaman Liat Viscous Damping 25 2.4.2.2 Persamaan Gerak 25 2.4.2.3 Sistem Redaman Kritis 26 2.4.2.4 Sistem Redaman Super Kritis 28 2.4.2.5 Sistem Redaman Subkritis 29 2.5. Model Struktur Sebagai Sistem Derajat-Kebebasan Banyak 31 2.5.1 Persamaan Difrensial Struktur MDOF 31 2.5.1.1 Matriks Massa, Matriks Kekakuan Dan Matriks Redaman 31 2.5.2 Getaran Bebas Pada Struktur MDOF 35 2.5.2.1 Frekuensi Sudut w Dan Normal Modes 37 2.6 Daktailitas 38 2.7 Simpangan Antar Lantai 40 2.7.1 Simpangan Inelastis Maksimum 40 2.7.2 Batasan Simpangan Antar Lantai 41 2.8 Desain Gempa 41 2.8.1 Analisa Time History 42 2.8.2 Penentuan Percepatan Puncak Di Permukaan Tanah 43

Bab III. Pemodelan 46

3.1 Struktur Portal Baja Tahan Gempa 46 3.1.1 Sistem Rangka Pemikul Momen SRPM 48 3.1.2 Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik 48 3.2 Damping Pada Bangunan 50 Universitas Sumatera Utara 3.2.1 Metode Dissipasi Energi Damper 52 3.3 Adas Added Damping And Stiffness 53 3.3.1 Kekakuan Dan Daktailitas Pelat Damper 55 3.3.1.1 Daktilitas Bahan Pelat 56 3.3.2 Pengaruh Bentuk Pelat Terhadap Daktilitas Dan Kekakuan 57 3.3.2.1 Pelat Damper Bentuk X 57 3.3.2.2 Pelat Damper Bentuk Segiempat 60 3.3.3 Model Analisa Damper Terhadap Struktur 63 3.3.3.1 Efek BD Ratio Dan Stiffness Ratio SR 64 3.4 Perencanaan Elemen Struktur 65 3.4.1 Balok 66 3.4.2 Kolom 69 3.4.3 Bracing 73

Bab IV. PembahasanAplikasi 79

4.1 Pendahuluan 79 4.2 Pengerjaan Model Struktur 80 4.2.1 Pemodelan Struktur 80 4.2.2 Pembebanan Pada Struktur 81 4.2.2.1. Beban Gravitasi 82 4.2.2.2. Beban Gempa 83 4.3. Perencanaan Elemen Struktur Berdasarkan Beban Gravitasi Dl + LL 87 4.3.1 Perencanaan Elemen Balok Pada Struktur 88 4.3.2 Perencanaan Elemen Kolom Pada Struktur 92 4.4 Perencanaan Metallic Yielding Damper 97 Universitas Sumatera Utara 4.4.1 Metallic Damper Bentuk X Dengan Stiffness Ratio Sr = 2,18 97 4.4.2 Metallic Damper Bentuk Segiempat Dengan Stiffness Ratio Sr = 2,23 104 4.4.3 Metallic Yieding Damper Dengan Stiffness Ratio Sr = 1,15 106 4.5 Kesimpulan Perencanaan 108 4.6 Prosedur Analisa Struktur Dengan Menggunakan Sap2000 V14. 109 4.6.1 Input Data Untuk Yielding Damper 117 4.7 Analisa Hasil Perhitungan Struktur Bangunan. 121 4.7.1 Analisa Hasil Perhitungan Sistem Rangka Pemikul Momen 121 4.7.2 Analisa Hasil Perhitungan Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik 127 4.7.3 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan Dengan Yielding Damper Bentuk X 134 4.7.4 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan Dengan Yielding Damper Bentuk Segiempat . 141 4.7.5 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan Dengan Yielding Damper Bentuk X Dengan Stiffness Ratio = 1,15. 147 4.8. Grafik respon bangunan terhadap gempa. 154 4.8.1 Sistem Rangka Pemikul Momen 154 4.8.2 Sistem Rangka Berpengaku Konsentrik 156 4.8.3 Bangunan Dengan Damper Bentuk X 158 4.8.4 Bangunan Dengan Damper Bentuk Segiempat 160 4.8.5 Bangunan Dengan Damper Bentuk X Dengan Stiffness Ratio SR= 1,15 162 4.8.6 Perbandingan Respon Bangunan 164 4.9 Kesimpulan Pembahasan 170

BAB V. Kesimpulan dan Saran