Analisa Hasil Perhitungan Bangunan dengan Yielding Damper Bentuk X

Kolom tidak kuat terhadap kombinasi lentur dan normal. Untuk gempa besar seperti gempa rencana yaitu dengan percepatan gempa sebesar 1,5 G, struktur menunjukkan respon gempa yang baik, yaitu dilihat dari simpangan batas layan dan simpangan batas ultimate yang memenuhi syarat batas. Hal ini karena struktur bersifat kaku diakibatkan adanya bracing, namun di sisi lain, terdapat elemen – elemen struktur yang tidak kuat terhadap kombinasi pembebanan atau mengalami sendi plastis terutama pada balok. Gaya normal maksimum yang bekerja pada bracing adalah Nu : 1159,76 KN ØNn = 3859,952 KN.

4.7.3 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan dengan Yielding Damper Bentuk X

Dari hasil analisa struktur dengan menggunakan SAP 2000 diperoleh : Berat bangunan, w : 462.453,4 kg Massa bangunan, m : wg : 462.453,4 9,81 : 47.141,02 kg.s 2 m Dalam analisanya struktur harus memenuhi syarat kinerja batas layan dan kinerja batas ultimate dari SNI sebagai berikut : • Simpangan layan ijin ∆s ijin= 0.03R x Tinggi tingkat = 1,324 cm atau maksimum 30 mm . • Simpangan batas ultimate izin ∆m ijin = 0,02 x tinggi tingkat. Dimana simpangan batas ultimate ∆m = 0,7 x R x ∆s. R merupakan faktor reduksi gempa = 8,5. Universitas Sumatera Utara Model struktur yang menggunakan damper adalah : Gambar 4.15. Struktur yang menggunankan Sistem Yielding Damper bentuk X Tabel 4.10. Kinerja Batas Layan Struktur dengan Yielding Damper X Tingkat ∆s cm Drift ∆s antar tingkat cm Simpangan antar tingkat izincm Keterangan 5 + sumbu X 0,145224 0,020134 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,180384 0,044485 1,324 Memenuhi 4 + sumbu X 0,12509 0,015233 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,135899 0,003815 1,324 Memenuhi 3 + sumbu X 0,109857 0,022109 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,132084 0,021975 1,324 Memenuhi 2 + sumbu X 0,087748 0,013685 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,110109 0,01938 1,324 Memenuhi 1 + sumbu X 0,074063 0,074063 1,324 Memenuhi - sumbuX 0,090729 0,090729 1,324 Memenuhi Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Kinerja Batas Ultimate Struktur dengan Yielding Damper X Tingkat ∆sx cm ∆M 0,7 x R x ∆s Drift ∆M ∆M izincm Keterangan 5 + sumbu X 0,145224 0,8640828 0,119797 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,180384 1,0732848 -0,26469 7,5 Memenuhi 4 + sumbu X 0,12509 0,7442855 0,090636 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,135899 0,8085991 -0,0227 7,5 Memenuhi 3 + sumbu X 0,109857 0,65364915 0,131549 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,132084 0,7858998 -0,13075 7,5 Memenuhi 2 + sumbu X 0,087748 0,5221006 -0,08143 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,110109 0,6551486 0,115311 7,5 Memenuhi 1 + sumbu X 0,074063 0,44067485 0,440675 7,5 Memenuhi - sumbuX 0,090729 0,5398376 -0,53984 7,5 Memenuhi Semua simpangan tingkat pada struktur ini memenuhi syarat batas simpangan layan maupun simpangan ultimate. Pada table berikut dapat dilihat gaya – gaya maksimum pada elemen struktur. Tabel 4.12. Gaya – gaya maksimum pada balok struktur dengan Yielding Damper X Lantai Balok PNormal VGeser MMomen frame Kgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 1 21 6878,2 42344,24 -40545,5 -7162118,73 3658302 26 7850,44 41439,72 -41443,33 -6936591,29 3433370,72 31 6880,2 40541,55 -42348,2 -7164042,42 3658355,04 2 22 -551,07 42060,02 -40806,76 -7055806,76 3622500,49 Universitas Sumatera Utara 27 1688,36 41429,37 -41432,02 -6916394,51 3447912,42 32 -545,06 40803,83 -42062,95 -7057236,66 40803,83 3 23 441,84 41935,07 -40903,11 -6991431,93 3624403,76 28 2206,75 41431,23 -41433,72 -6914113,35 3451187,87 33 438,8 438,8 -41937,03 -6992389,56 3624426,59 4 24 -1054,79 41962,99 -40866,5 -6997178,13 3632616,91 29 607,54 41416,65 -41417,68 -6901960,29 3455320,23 34 -1054,79 40865,43 -41964,06 -6997701,35 3632627,36 5 25 -16540,95 21798 -20741,81 -3628329,48 1953969,06 30 -16091,62 660,53 -16091,62 -3542110,59 1777294,09 35 -16542,83 20741,48 -21798,33 -3628484,05 1953980,22 Maksimum -16542,83 42344,24 -42348,2 -7164042,42 3658355,04 Tabel 4.13. Gaya – gaya maksimum pada kolom struktur dengan Yielding Damper X Lantai PNormal VGeser MMomen Kgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 5 -65322,81 17594,11 -16528,03 -3350792,94 3246996,45 4 -132339,9 17594,11 -17596,98 -3350792,94 3351667,17 3 -307312,8 17186,53 -17185,33 -3227890,59 3228688,47 2 -132339,9 17735,88 -17744,32 -3435834,52 3434647,63 1 -395053,9 10912,05 -10924,4 -2827088,12 2827930,99 Maksimum -395053,9 17735,88 -17744,32 -3435834,52 3434647,63 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Gaya–gaya maksimum pada bracing struktur dengan Yielding Damper X Lantai PNormal VGeser MMomen TekanKgf TarikKgf PositifKgf NegatifKgf TumpuanKgcm BentangKgcm 5 -11652,1 -5626,99 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 4 -18497,4 -2085,38 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 3 -14223,6 2188,37 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 2 -18092,8 2188,37 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 1 -36030 4689,93 897,99 -897,99 -6152,94 135364,7 Maksimum -36030 4689,93 897,99 -897,99 -6158,65 135490,3 Tabel 4.15. Gaya–gaya maksimum pada Yielding Damper X Damper X pada Lantai VGeser PositifKgf NegatifKgf 5 7151,46 -7151,46 4 20334,48 -20334,48 3 26508,67 -26508,67 2 59388,28 -59388,28 1 50297,28 -50297,28 Maksimum 59388,28 -59388,28 Tabel 4.16. Deformasi ∆ pada Yielding Damper X Damper X pada Lantai ∆xcm - sumbu x 5 -0,976927 4 -1,928667 3 -1,975978 2 -2,023023 1 -2,076122 Universitas Sumatera Utara Kesimpulan gaya – gaya maksimun pada elemen struktur pada bangunan menggunakan damper X adalah : • Balok : Momen tumpuan : 7.164.042,42 kgcm : 716,404 KNm Momen Lapangan : 3.658.355,04 kgcm : 365,8 KNm Gaya Lintang : 42.348,2 kgf : 423,48 KN Gaya Normal : 16.542,83 kgf : 165 ,428KN Tekan • Kolom : Momen tumpuan : 3.435.834,52 : 334,3464 KNm Momen Lapangan : 3.434.647,63 : 343,4647 KNm Gaya Lintang : 17.744,32kg : 177,44 KN Gaya Normal : 395.053,9 kg : 3950,53 KN Tekan • Bracing :Momen tumpuan : 6158,65 kgcm : 0,615865 KNm Momen Lapangan : 135.490,3 kgcm : 13,549 KNm Gaya Lintang : 897,99 kg : 8,98 KN Gaya Normal : 36030 kg : 360,30 KN Tekan • Yielding Damper: Gaya Lintang : 59.388,28 kg : 593,88 KN Pada balok terjadi momen pada tumpuan sebesar : 716,404 KNm Φ b Mn = 659,448 KNm. Penampang balok merupakan penampang kompak sehingga momen nominal penampang merupakan momen plastis dari penampang, namun momen ultimate lebih besar dari momen plastis penampang yang artinya pada beberapa balok pada SRBKK ini sudah mengalami sendi plastis dan berdeformasi inelastik. Pada kolom terjadi momen pada tumpuan sebesar : Mu = 343,4647 KNm Φ b Mn = 858,6 KNm. Universitas Sumatera Utara Dan terjadi gaya normal sebesar : Nu 3950,53 KN Φ Nn = 5667,97 KN Cek terhadap kombinasi tekan dan lentur : • Òƒ ØÒÓ ≥ 0,2 Òƒ ØÒÓ = d×¥ª,¥dðÒ ¥••³,׳ ðÒ = 0,696 ≥ 0,2 Gaya normal dominan. • Òƒ ØÒÓ + ’ × Ô Å £Ï Ø Õ Å ÂÏ + Å £ Ø Õ Å Â Ö ≤ 1 d×¥ª,¥d ¥••³,׳ + ’ × E dd,¥ ’¥’,• H = 1 ≥ 1 OK Kolom kuat terhadap kombinasi lentur dan normal. Pada bresing bekerja gaya yang dominan yaitu gaya normal, Nu = 360,30 KN ΦNn = 3859,952 KN.

4.7.4 Analisa Hasil Perhitungan Bangunan dengan Yielding Damper Bentuk Segiempat.