Bracing Perencanaan Elemen Struktur

6. Cek terhadap kombinasi tekan dan lentur : • Momen lentur dominan : Òƒ ØÒÓ 0,2 Òƒ ØÒÓ + Ô Å £Ï Ø Õ Å ÂÏ + Å £ Ø Õ Å Â Ö ≤ 1 3.46 • Gaya normal dominan : Òƒ ØÒÓ ≥ 0,2 Òƒ ØÒÓ + ’ × Ô Å £Ï Ø Õ Å ÂÏ + Å £ Ø Õ Å Â Ö ≤ 1 3.47 Keterangan : ¹ : Parameter kelangsingan elemen tekan A g : Luas kotor penampang N u : Gaya aksial perlu N n : Kuat tekan nominal penampang ω : koefisien tekuk Ø : Faktor reduksi kekuatan penampang Øn : untuk komponen struktur tekan = 0,85 Ø : untuk komponen struktur tarik = 0,9 Øb : untuk reduksi kekuatan elemen lentur = 0,9

3.4.3 Bracing

Gaya yang bekerja pada elemen bracing adalah gaya aksial dan lentur. Elemen bracing diasumsikan sebagai elemen rangka batang yang menerima gaya aksial dan lentur. Pengecekan dilakukan pada kapasitas tekan penampang dan tidak dilakukan pada kapasitas tarik penampang karena kapasitas tarik selalu lebih besar Universitas Sumatera Utara dari kapasitas tekan penampang. Beberapa pengecekan yang dilakukan pada elemen bresing, yaitu : 1. Cek terhadap kelangsingan elemen struktur tekan : ¹ = Ì G TÍ ≤ 200 3.39 Dimana : Lk : Panjang tekuk = Kc.L, dimana L adalah panjang bresing Kc adalah faktor panjang tekuk,dapat dilihat pada gambar 3.12. r min : jari – jari girasi terkecil 2. Cek kelangsingan terhadap tekuk lokal : Pelat sayap : ¹ = µ 9™ ≤ ¹ G = ¥ª U™ 3.40 Pelat badan : ¹ = ”Î 9½ ≤ ¹ G = •• U™ h’ = h – 2t f + r 3.41 3. Cek terhadap lentur: ¹ O = ¾ Ï ` J ™Z 3.42 ¹ O = Ì G Ï ¹ Z = ¾ ` J ™Z 3.43 ¹ Z = Ì G Ambil nilai ¹ yang terbesar. Universitas Sumatera Utara Ketentuan untuk ¹ : ¹ ≤ 0,25 ω = 1 025 ¹ ≤ 1,2 ω = ,d ,•;ª,•³¾ S 3.44 ¹ 1,2 ω = 1,25 ¹ Kapasitas tekan penampang : N n = A g ™Z ω Ø n N n ≥ N u 3.45 Keterangan : ¹ : Parameter kelangsingan elemen tekan A g : Luas kotor penampang N u : Gaya aksial perlu N n : Kuat tekan nominal penampang ω : koefisien tekuk Universitas Sumatera Utara

BAB IV. PEMBAHASAN APLIKASI

4.1 Pendahuluan

Dalam bab ini akan diberikan sebuah contoh perhitungan pada struktur 5 lantai dimana struktur yang analisa adalah sistem rangka pemikul momen, sistem rangka berpengaku konsentrik dan struktur dengan sistem pendisipasi energi gempa yaitu metallic yielding damper.Adapun metallic yielding damper yang digunakan yaitu metallic yielding damper berbentuk X dan Segiempat. Analisa dilakukan secara 2 dimensi, dalam pengerjaan analisa struktur dibantu dengan menggunakan program SAP 2000 v14. Akan dilihat perbedaan respon terhadap gempa antara bangunan yang disebutkan di atas dan juga bangunan yang menggunakan metallic yielding damper yang berbentuk X dan Segiempat serta perencanaan metallic yielding damper yang memperhitungkan Stiffness Ratio SR ≥ 2 dan SR yang jauh daripada dua2 atau bahkan satu 1. Adapun data-data yang akan dipergunakan dalam analisa ini akan ditentukan sesuai dengan yang akan ditentukan sebagai berikut di bawah ini: a Pada tugas akhir ini, material baja yang digunakan untuk pemodelan struktur adalah material baja sebagai berikut: Pada perencanaan struktur digunakan baja yaitu BJ 37 SNI 03 - 1729 - 2002, Material dengan : 1. E = 2000000 Kgcm2 2. Tegangan putus fu = 370 Mpa = 3700 kgcm2 Universitas Sumatera Utara