C. Kerangka Pemikiran
Sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran mempunyai peran yang cukup dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa yang memiliki sikap positif
dan motivasi memiliki peluang yang lebih untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki sikap yang negatif. Sikap merupakan
penentu yang penting bagi perilaku. Ketika pembelajaran dirancang lebih menarik, belajar menjadi lebih mudah, lebih cepat dan prestasi menjadi lebih
tinggi. Motivasi belajar siswa memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap
keberhasilan proses maupun hasil belajar siswa. Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya semangat maupun motivasi belajar dari para siswa.
Salah satu indikator kualitas pembelajaran adalah adanya semangat maupun motivasi belajar dari para siswa. Motivasi belajar memegang peranan yang
penting dalam memberi gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga siswa yang mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan belajar pada akhirnya akan memperoleh prestasi yang lebih baik. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan
satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran sasaran didik, sedangkan mengajar
menunju pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi
interaksi siswa guru, dan siswa-siswa pada saat pengajaran berlangsung. Inilah makna belajar dan mengajar sebagai suatu proses.
Hasil belajar sikap nampak dalam bentuk kemauan, minat, perhatian, dan perubahan perasaan. Sikap dapat dipelajari dan dapat diubah melalui proses
belajar. Perlu diingat kembali bahwa sikap lebih dipandang sebagai hasil dari
proses belajar, interaksi dan sosialisasi dari pada sebagai hasil perkembangan atau
suatu yang diturunkan. Hal ini berarti bahwa sikap diperoleh melalui interaksi dengan objek sosial atau peristiwa sosial, di mana sebagian hasil belajar, sikap
dapat diubah atau dikembalikan seperti semula, walaupun memerlukan waktu yang cukup lama. Mari lihat bagan di bawah ini :
Gambar 4. Bagan Persepsi dikutip dai Mar’at, 1982, hlm 23; dengan perubahan Bagan di atas menjelaskan, faktor intern dan ektern akan mempengaruhi
sikap siswa terhadap objek. Objek sikap pembelajaran IPS akan dipersepsi oleh siswa, dalam mempersepsi pembelajaran IPS akan dipengaruhi oleh pengetahuan,
pengalaman, media massa, kebudayaan, pendidikan, hal ini berkaitan dengan segi kognitif. Afeksi akan mengiring hasil kognisi terhadap objek sikap pembelajaran
IPS sebagai aspek evaluatif, yang dapat bersifat positif atau negatif. Hasil evaluasi aspek afeksi akan mengait segi konasi, yaitu merupakan kesiapan untuk
bertindak, kesiapan untuk berprilaku. Kemudian keadaan lingkungan akan memberikan pengaruh terhadap objek sikap maupun pada individu yang
bersangkutan. Dari paparan di atas, bahwa afektif pada diri siswa besar peranannya
dalam pendidikan, dan karenanya tidak dapat diabaikan begitu saja. Pengukuran terhadap ini amat berguna dan lebih dari itu kita harus memanfaatkan pengetahuan
kita mengenai karakteristik-karakteristik afektif siswa untuk mencapai tujuannya. Jadi dalam pandangan siswa, guru mempunyai wibawa dan harus ditiru sebagai
Senang tak senang Kecender ungan bert indak
Keyakinan Proses Belajar
Cakraw ala Pengalaman
Pengetahuan Persepsi
Objek Sikap Fakt or-fakt or
lingkungan yang berpengar uh
Kognisi Afeksi
Konasi Sikap
Kepribadian Evaluasi
figur yang menarik perhatiannya. Hal ini merupakan penghargaan yang diberikan terhadap jasa guru yang banyak mendidik umat manusia.
.
D. Hipotesis Penelitian