pada  waktu  orang  yang  bersangkutan  terancam  keadaan  dirinya  atau egonya.
c.  Fungsi ekspresi, nilai sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya. Dengan
mengekspresikan  diri  seseorang  akan  mendapatkan  kepuasan  dapat menunjukan dirinya.
d.  Fungsi pengetahuan, individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti, dengan pengalaman-pengalamannya, untuk memperoleh pengetahuannya.
e.  Fungsi  utilitarian,  mengacu  pada  ide  bahwa  orang  mengekspresikan perasaan untuk mamaksimalkan  hukuman  yang  mereka terima dari orang
lain
17
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa  yang dimaksud dengan  sikap siswa  terhadap  guru  adalah  suatu  pemikiranpandangan,  penilaian  siswa  yang
dapat  bersifat  negatif  atau  positif  yang  diwujudkan  dalam  bentuk  ungkapan maupun kecenderungan untuk bertindak pada proses belajar mengajar. Pengajaran
berintikan  interaksi  antara  siswa  dengan  guru  dalam  proses  belajar  mengajar. Proses belajar mengajar merupakan dua hal  yang berbeda tetapi membentuk satu
kesatuan. Dalam  interaksi  belajar-mengajar  terjadi  proses  pengaruh-mempengaruhi.
Bukan  hanya  guru  yang  mempengaruhi  siswa,  tetapi  siswa  juga  dapat mempengaruhi guru. Perilaku guru akan berbeda, apabila menghadapi kelas yang
aktif dengan yang pasif, dan kelas yang berdisiplin dengan yang kurang disiplin. Peranan sikap dalam kehidupan manusia besar sekali, sebab apabila sudah
terbentuk maka akan menentukan cara-cara tingkah laku manusia terhadap objek- objeknya..
4. Beberapa faktor yang berhubungan dengan Sikap
Menurut Heri Purwanto, “pembentukan dan perubahan sikap  tidak terjadi demikian  saja,  melainkan  suatu  proses  tertentu,  melalui  kontak  sosial  terus
menerus antara individu dengan individu lain di sekitarnya.”
18
17
Wart a w arga, sikap, mot ivasi, dan konsep diri, diambil pada 30 sept em ber 2010 dari ht t p  w art aw arga.gunadarma.ac.id 2009 12 sikap-mot ivasi-dan-konep=dii-5 DIUNDUH
PADA:8 19 2008
18
Heri Purwanto, Pengantar Prilaku untuk Keperawatan,  Jakarta : Buku kedokteran EGC, 1999 h. 66
Menurut Sarlito ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap, yaitu : a.  Faktor intern adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri sendiri, seperti
selektivitas. b.  Faktor ekstern selain faktor-faktor  yang terdapat dalam diri sendiri, maka
pembentukan sikap ditentukan pula oleh faktor-faktor yang berada di luar, seperti sifat objek, media komunikasi, dan lingkungan.
19
Di  samping  hal-hal  tersebut,  berkaitan  dengan  pembentukan  atau pengubahan sikap, terdapat faktor-faktor yang dapat mengubah sikap, yaitu :
20
a.  Faktor  kekuatan  atau  force  ini  dapat  memberikan  situasi  yang  dapat mengubah  sikap.  Kekuatan  untuk  dapat  bermacam-macam  bentuknya
misal  kekuatan  fisik.  Kekuatan  ekonomi,  kekuatan  yang  berwujud peraturan-peraturan dan sejenisnya.
b.  Berubahnya  norma  kelompok  bila  seseorang  telah  menginternalisasi norma  kelompok  maka  apa  yang  menjadi  norma  kelompok akan  diambil
oper dan dijadikan sebagai normanya sendiri. c.  Membentuk  kelompok  baru  akan  dapat  pula  mengubah  atau  membentuk
sikap  yang  baru  pula,  dengan  pembentukan  kelompok  yang  baru,  akan terbentuk  pula  norma-norma  yang  baru.  Dengan  terbentuknya  norma-
norma  yang  baru,  hal  ini  akan  memungkinkan  terbentuknya  sikap-sikap yang baru pula.
Tidak  semua  faktor  harus  dipenuhi  untuk  membentuk  suatu  sikap,  tetapi makin banyak faktor yang ikut mempengaruhi, semakin cepat terbentuknya sikap.
Dengan kata lain bahwa sikap merupakan kesiapan bertindak terhadap objek, dan merupakan  hasil  belajar  yang  diperoleh  melalui  pengalaman  dan  interaksi  terus
menerus  dengan  lingkungannya  dan  untuk  dapat  menjelaskan  bagaimana terbentuk dan berubahnya suatu sikap seseorang terhadap objek sikap akan dapat
jelas diikuti pada bagan sikap di bawah ini :
19
Sarlito W. Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang, 2003 Cet. 9 h. 103
20
Bimo Walgito,  Psikologi Sosial…, h. 141
Gambar 2. Bagan Sikap Dikutip dari Mar’at, 1982, h. 22 : dengan beberapa perubahan
Dari  bagan  tersebut  dapat  dikemukakan  bahwa  sikap  yang  ada  pada  diri seseorang  akan  dipengaruhi  oleh  faktor  internal,  yaitu  faktor  fisiologis  dan
psikologis,  serta  faktor  internal.  Faktor  eksternal  dapat  berwujud  situasi  yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang ada dalam masyarakat, semua ini akan
berpengaruh pada sikap yang ada pada diri seseorang.
21
Dari  uraian  di  atas,  menunjukan  bahwa  sikap  dipandang  sebagai  hasil belajar  dan  sangat  tergantung  pada  kemampuan  kognitif  seseorang  dalam
menerima  dan  mengelola  informasi  yang  diperolehnya  melalui  pendidikan. Sehingga terjadi mekanisme psikologis yang memberikan motivasi pasif atau aktif
yang menyebabkan individu terdorong untuk mengubah sikapnya. Bagian  dari  koefisiensi  korelasi  dalam  hubungan  antara  perubahan  sikap
dan  pemahaman  kognitif  sangat  signifikan.  Jadi,  kemungkinannya  individu dengan  tingkat  kognitif  yang  lebih  tinggi  akan  lebih  cenderung  untuk  merubah
sikap.  Hubungan  antara  ranah  afektif  dengan  ranah  kognitif,  keduanya berhubungan dengan tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Keputusan-keputusan
dari  sikap,  membuat  kedua  domain  tersebut  pada  saat  sebelum  dan  sesudah pembelajaran  sangat  tergantung  pada  pertimbangan  emosional  atau  informasi
yang telah dipelajari memungkinkan untuk membuat proses keputusan.
21
Bimo Walgito,  Psikologi Sosial…, h. 131
Faktor Internal : - Fisiologi
- Psikologi
Sikap
Reaksi Faktor eksternal
- Pengalaman - Situasi
- Norma-norma - Hambatan
- Pendorong Objek Sikap
Dalam  melaksanakan  tugasnya  seorang  guru  memerlukan  kesiapan  yang matang  agar  dalam  pelakasanaanya  dapat  berjalan  dengan  lancar.  Guru  dalam
melaksanakan  kegiatan  belajar  mengajar  tidak  hanya  sekedar  menjalaskan tugasnya,  namun  haruslah  diiringi  dengan  tanggung  jawab  dan  pembentukan
sikap, dengan adanya pembentukan sikap  yang baik antara  guru dan siswa maka kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan dan
keinginan bersama. Proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik apabila di antara guru
dan  siswa  memiliki  hubungan  timbal  balik  dalam  suasana  yang  menyenangkan. Untuk  itu,  pembentukan  sikap  yang  baik  perlu  diciptakan  agar  dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah.
B. Hasil Belajar