Pengertian Sikap Sikap Siswa

6

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN

PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Sikap Siswa

1. Pengertian Sikap

Masalah sikap dewasa ini merupakan masalah yang cukup menarik perhatian para ahli. Hal tersebut didasarkan bahwa dengan memahami sikap seseorang maka pada umumnya akan dipahami tingkah lakunya karena tingkah laku seseorang dilatar belakangi oleh sikapnya. Tampaknya para ahli sendiri mempunyai pandangan yang berbeda-beda, walaupun pada dasarnya tidak bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Banyak penelitian dilakukan tentang sikap, namun sebelum membahas lebih jauh tentang sikap, maka akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian sikap. “Sikap atau dalam bahasa Inggris attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Bagaimana reaksi seseorang jika ia terkena suatu rangsangan baik mengenai orang, benda-benda ataupun situasi yang mengenai dirinya.” 1 Tiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek perangsang. Semakin kompleks situasinya dan semakin banyak faktor yang ikut menjadi pertimbangan dalam bertindak maka semakin sulitlah memprediksikan prilaku dan semakin sulit pula menafsirkannya sebagai indikator sikap seseorang. Hal ini disebabkan berbagai faktor yang ada pada individu masing-masing seperti adanya perbedaan dalam bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas perasaan dan juga situasi lingkungan. Demikian pula sikap pada diri seseorang terhadap suatu perangsang yang sama mungkin juga tidak berlaku sama. 2 Di dalam kehidupan manusia, sikap selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Peranan pendidikan dalam pembentukan sikap pada anak didik 1 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1998, Cet. 14, h 141 2 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan…, h 141-142 adalah sangat pentingnya. Menurut Ellis yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan sikap anak-anak yang perlu diperhatikan di dalam pendidikan adalah : kematangan maturation, keadaan fisik anak, pengaruh keluarga, lingkungan sosial, kehidupan sosial, guru, kurikulum sekolah dan cara guru mengajar. 3 Reaksi perasaan sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan menurut Muhibbinsyah, dalam arti sempit adalah sikap pandangan atau kecenderungan mental. Sedangkan menurut Bruno seperti yang dikutip oleh Muhibbinsyah, sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat dianggap suatu kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu. Dalam hal ini perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah lebih maju dan lugas terhadap objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya. 4 Banyak defenisi dan pengertian itu pada umunya dapat dimasukan ke dalam salah satu di antara tiga kerangka pemikiran, yaitu: Pertama adalah pemikiran yang dimiliki oleh para ahli psikologi di bidang pengukuran sikap seperti Louis Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood, menurut mereka sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak. favorable maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable pada objek tersebut. 5 Kelompok pemikiran yang kedua diwakili oleh para ahli psikologi sosial dan psikologi kepribadian seperti, Chave 1928, Bogardus 1931, LaPierre 1934, Mead 1934, dan Gordon Allport 1935 mengkonsepsi mengenai sikap lebih kompleks. Kelompok ini berpendapat, sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap sesuatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan 3 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan…, h 142 4 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada 2007, Cet. VI, h 123 5 Syaifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007, Cet : XI, h. 4 bahwa kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulasi yang menghendaki adanya respon. 6 Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema triadik. Menurut kelompok ini, sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektid, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berprilaku terhadap suatu objek. 7 Secord dan Beckhaman 1964 yang dikutip oleh Azwar, mendefinisikan “sikap sebagai keteraturan tertentu dalam perasaan afeksi, pemikiran kognisi dan predisposisi tindakan konasi seorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitar.” 8 “Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk berespons secara positif dan negatif terhadap suatu objek atau situasi tertentu.” 9 Dalam istilah kecenderungan, terkandung pengertian arah tindakan yang akan dilakukan seseorang berkenaan dengan satu objek. Arah tersebut dapat bersifat mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai.

2. Komponen-komponen Sikap