Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
28
FASE TINGKAH LAKU GURU
Fase-1 Menyampaiakna tujuan dan
memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar. Fase-2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimanacaranya
membentuk kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar Guru
membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase-5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing
kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
Fase-6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan
dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama. Mereka mengkordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam pembelajaran
kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk
28
Muslimin Ibrahim, Dkk., Pembelajaran Kooperatif Surabaya : 2001 Unesa- Universitas Press, Cet Ke-2 H, 10
menycapai satu penghargaan bersama. Mereka akan berbagi penghargaan tersebut seandainya mereka berhasil sebagai kelompok.
29
5. Macam-macam model pembelajaran kooperatif
Beberapa kata kunci dalam pembelajaran kooperatif adalah learning together, cooperative, working in team. Model pembelajaran kooperatif dapat disajikan
dengan menggunakan berbagai metode, seperti Teaching Game Team TGT, Number Head Together NHT, Studen Teams Achievement DivisionSTAD,
Team Accelerated Instruction TAI, Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
30
, investigasi kelompok Group Investigation , model Make A Match Membuat pasangan dan Jigsaw. Berikut akan di paparkan secara
ringkas mengenai beberapa pendekatan pembelajaran kooperatif. a.
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teaching Game Team Model pembelajaran kooperatif jenis ini mengadopsi pembelajaran mandiri
siswa dengan saling bertanta antar kelompok secara bergantian. Tahap pembelajarannya adalah sebagai berikut:
Guru memberikan penjelasan umum tentang materi yang akan dipelajari. Siswa dikelompokan kedalam beberapa kelompok anggota 5-6 orang. Siswa
mendiskusikan penjelasan guru serta materi yang diberikan, setelah selesai salah satu kelompok bertanya kepada kelompok yang ditunjuk terkait materi yang telah
didiskusikan. Apabila pertanyaan tidak dapat dijawab maka kelompok yang bersangkutan tidak mendapatkan nilai. Setelah itu setiap kelompok bergantian
mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain.guru mengevaluasi dan menyimpulkan pembelajaran.
b. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement
Division Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh slavin yang ide
dasarnya adalah belajar kelompok dengan mengandalkan kelompok prestasi. Adapun tahapan pembelajaran adalah sebagai berikut:
29
Muslim Ibrahim, dkk.,Pembelajaran Kooperatif....h.5-6
30
Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, Cet Ke-1, h. 137
Membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen. Guru menyajikan pelajaran. Guru memberi tugas kepada setiap
kelompok. Guru memberi kuispertanyaan kepada seluruh siswa. Memberi evaluasi dan menarik kesimpulan.
c. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT Number Head Together
Model pembelajaran kooperatife tipe NHT kepala bernomor merupakan pengembangan dari model kooperatif tipe TGT model ini dikembangkan pertama
kali oleh kagan. Ciri khususnya adalah pembelajaran kelompok melalui penyelesaian tugas dengan saling membagi ide. Setiap kelompok harus
memastikan bahwa anggotanya memahami dan menguasai tugas, sehingga semua siswa memahami konsep bersamaan. Tahapan pembelajaran kooperatif tipe NHT
adalah sebagai berikut: siswa dibagi dalam dua kelompok dimana setiap siswa dalam kelompok memiliki nomor. Guru memberikan tugas kepada masing-masing
kelompok. Guru memanggil nomor siswa untuk menjawab tugas. d.
Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC digunakan pada
pembelajaran membaca dan menulis pada tingkatan 2-8 setingkat TK sampai SD. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC cooperative integrated reading
composition adalah sebuah model pembelajaran yang sengaja dirancang untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan keterampilan-keterampilan
berbahasa lainnya baik pada jenjang pendidikan tinggi maupun jenjang dasar. Pada tipe model pembelajaran kooperatif yang satu ini siswa tidak hanya
mendapat kesempatan belajar melalui presentasi langsung oleh guru tentang keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi
naskah. CIRC dikembangkan untuk menyokong pendekatan pembelajaran tradisional pada mata pelajaran bahasa yang disebut “kelompok membaca berbasis
keterampilan”. Pada model pembelajaran CIRC ini siswa berpasang-pasangan di
dalam kelompoknya e.
Team Accelerated Instruction TAI Team Accelerated Instruction TAI digunakan pada pembelajaran
matematika untuk tingkat 3-6 setingkat TK. TAI juga mirip dengan STAD