6. Jigsaw sebagai salah satu pembelajaran kooperatif
a. Pengertian jigsaw
Arti jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan juga yang menyebutkannya dengan istilah puzzel yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan
gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja gergaji zigzag, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara
bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
32
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diuji coba oleh Aronson et al sebagai metode cooperative learning. Teknik ini biasa digunakan dalam pengajaran
membaca, menulis mendengarkan ataupun berbicara. Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis mendengarkan ataupun berbicara. Pendekatan ini
bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan alam,ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama dan bahasa. Teknik ini cocok
untuk semua kelastingkatan.
33
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain. Dengan
demikian, siswa saling ketergantungan satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
Metode pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkatkan “positive
interdependence”, serta saling pengertian diantara siswa. Hal ini disebabkan oleh karakteristik pembentukan kelompok siswa, dimana masing-masing siswa
memiliki tugas yang setara.
34
Pembelajaran jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu
32
Rusman , Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Press, 2011. H. 217
33
Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning, Jakarta: Pt Gramedianwidiasarana Indonesia, 2002, Cet Ke-1, H. 69
34
Panitia Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru, Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Bogor :Universitas Pakuan, 2011 H, 86-87
menguasai materi untuk mencapai prestasi yang maksimal.
35
Jigsaw dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar karena a siswa tidak tertekan dalam belajar b
meningkatkan jumlah partisipasi siswa dalam kelas c mengurangi kebutuhan daya saing dan d mengurangi dominasi guru dalam kelas.
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam
kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen subtopik yang
ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi
yang terdiri dari dua atau tiga orang.
36
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam : a belajar dan menjadi ahli dalam
subtopik bagiannya; b merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut
kembali lagi ke kelompok masing- masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan
mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada teman-temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa
bertanggung jawab untuk menunjukan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru.
b. Kelebihan dan kekurangan jigsaw
Metode pembelajaran jigsaw mempunyai kelebihan dan kekurangan. 1
Kelebihan dari metode jigsaw Jigsaw memiliki kelebihan yaitu membantu peserta didik siswa dalam
memahami dan menerapkan konsep-konsep. Menumbuhkan kemampuan kerjasama. Dapat berfikir kritis dan aktif, mengembangkan keterampilan sosial,
dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademik. Siswa diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk aktif mengkontruksi pengetahuannya. Memberi
35
Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, Cet Ke-1, h. 143
36
Afrisanti Lusita, Buku Pintar Menjadi Guru Kreatif, Insfiratif, Dan Inovatif, Yogyakarta : Araska, 2011, H, 80
peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang. Belajar saling menghargai atau menerima keragaman. Bertukar informasi dan belajar bertanggung jawab.
Dapat mencegah keagresifan dalam sistem kompetisi, efektif dan efisien. Jhonson jhonson melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif
model jigsaw yang hasilnya menunjukan bahwa interaksi kooperatif memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah
37
: a
Meningkatkan hasil belajar b
Meningkatkan daya ingat c
Dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi d
Mendorong tumbuhnya motivasi instrinsik kesadaran individu e
Meningkatkan hubungan manusia yang heterogen f
Menciptakan sikap anak yang positif terhadap sekolah g
Meningkatkan sikap positif terhadap guru h
Meningkatkan harga diri anak i
Meningkatkan prilaku penyesuaian sosial yang positif j
Meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong. 2
Kekurangan dari metode jigsaw Kekurangan adalah sulit untuk menguasai kelas, sulit mengorganisasikan
tempat duduk. Murid cenderung ramai dan tidak berdiskusi. Jika ada salah salah satu anggotakelompok yang tidak kompak maka akan mempengarui nilai
kelompoknya.
c. Langkah-langkah jigsaw
Pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan
siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu
kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan
37
Rusman , Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Press, 2011. H 219
tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok
ahli digambarkan sebagai berikut Arends, 1997 : Kelompok asal
Kelompok Ahli
Gambar 2.1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw
Langkah-langkah pelaksanaan teknik Jigsaw menurut anita lie, adalah
sebagai berikut :
1 Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi 4-5 bagian
2 Sebelum bahan pelajaran diberikan, pengajar memberikan pengalaman
mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran hari ini. 3
Siswa dibagi dalam kelompok berempat. 4
Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian kedua dan seterusnya
5 Kemudian, siswa disuruh membaca atau mengerjakan bagian mereka masing-
masing. 6
Setelah selesai siswa saling berbagi mengenai bagan yang dibaca atau dikerjakan masing-masing.
7 Khusus untuk kegiatan membaca, kemudian pengajar membagikan bagian
cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa. 8
Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu.