Pengertian Hasil belajar IPA

sekolah dilambangkan dengan angka-angka atau huruf,seperti angka 0-10 pada pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi. 11 Selain belajar, hasil belajar juga mempunyai berbagai faktor yang mempengaruhi. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar adalah : 1 Faktor raw input yakni factor muridanak itu sendiri di mana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam: a Kondisi fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan capek,tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau tangannyakarena ini akan mengganggu kondisi fisiologis, dan sebagainya, akan sangat membantu dalam proses dan hasil belajar. Di samping kondisi yang umum tersebut, yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kondisi panca indera, terutama indera penglihatan dan pendengaran. b Kondisi psikologis Di bawah ini faktor psikologis yang dianggap utama dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :Minat, Kecerdasan, Bakat, Motivasi. 2 Faktor environmental input yakni faktor lingkungan, baik itu lingkungan alami ataupun lingkungan social. Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisikalam dan lingkungan sosial. a Lingkungan fisikalami termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Belajar pada keadaan udara yang segar, akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap. 11 Nana Syaodih S, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, h. 102-103 b Lingkungan sosial yang lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan sebagainya juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Karena itulah disarankan agar lingkungan sekolah didirikan di tempat yang jauh dari keramaian pabrik, lalu lintas dan pasar. 3 Faktor instrumental input, yang di dalamnya antara lain terdiri dari: Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah dirancangkan. Faktor-faktornya yaitu: 12 a Kurikulum b Programbahan pengajaran c Sarana dan fasilitas d Guru tenaga pengajar Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pembelajaran IPA pada satu pokok bahasan.

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Belajar kooperatif bukanlah sesuatu yang baru. Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis. Pembelajaran kooperatif bukanlah suatu pembelajaran yang baru. Pembelajaran ini bernaung dibawah konstruktivistik, dimana siswa secara aktif memperoleh pengetahuan baru, dan guru hanya sebagai fasilitator.Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka berdiskusi dengan temannya. Menurut Trianto, dalam pembelajaran kooperatif siswa saling bekerja sama untuk memecahkan masalah-masalah yang komplek. 13 Jadi hakikatnya kerja 12 H. Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka Setia, 2005, h. 103 13 Trianto, mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, jakarta : kencana prenada media group, 2009 cet.I h. 56 sama dalam kelompok sejawat menjadi aspek yang penting dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dapat dipandang sebagai model, karena mempunyai uraian materi ajar, media dan waktu. Selain itu belajar kooperatif dapat dipandang sebagai suatu model belajar, karena pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, yang didalamnya terdapat penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. 14 Secara etimologis, kooperatif berarti bekerja bersama-sama, bersedia membantu. Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama- sama dalam memcapai tujuan bersama. Beberapa definisi tentang pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh para tokoh, diantaranya menurut Davidson dan Worshman adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan ketrampilan sosial yang bermuatan akademis. Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan, yaitu antara empat sampai enam orang yang merupakan latar kemampuan, akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda. Setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif pada kelompoknya. Ketergantungan positif ini kemudian akan menimbulkan tanggang jawab individual terhadap kelompok dan keterampilan antar personal interpersonal intellegence dari setiap anggota. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk 14 Trianto, Mendisain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Penada Media Group, 2010 H. 56 keberhasilan kelompok, sehingga setiap individual akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok 15 Kagan mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi instruksional yang melibatkan interaksi siswa secara kooperatif dalam mempelajari suatu topik sebagai bagian integral dari proses pembelajaran. 16 Roger, dkk. menyatakan cooperative learning is group learning organized in sach a way that learning is based on the socially structured change of information beeetwen learner is held accountable for his or her own learning and is motivated to increase the learning if other. pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok- kelompok pembelajaran yang didalamnya setiap pembelajar bertangggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Sementara itu,Parker mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran dimana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan sementara. 17 Strategi pembelajaran kooperatif beranjak dari pemikiran “getting better together ” yang menekankan pada pemberian kesempatan yang lebih luas dan suasana yang kondusif dimana siswa dapat memperoleh, dan mengembangkan pengetahuan, sikap,nilai, serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran berkelompok. Posamentier secara sederhana menyebutkan belajar secara kooperatif adalah penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah tugas atau beberapa tugas.Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga 15 Walija, Pembelajaran Keterampilan Menulis Menggunakan Strategi Belajar Kooperatif. Education Indonesia.1, 2010, H.70 16 Masitoh, Strategi Pembelajaran Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia 2009 H. 232 17 Miftahul Huda et al, Op. Cit, h. 29 siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan pembelajaran mereka dan antara mereka. 18 Inti dari pembelajaran kooperatif adalah adanya kerjasama. Menurut Sanjaya pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda atau heterogen. 19 Sedangkan menurut Davinson dan Worsham dalam bukunya strategi pembelajaran sains mengungkapkan pengertian pembelajaran kooperatif sebagai berikut: Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis.Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu : 1 adanya peserta dalam kelompok; 2 adanya aturan kelompok; 3 adanya upaya belajar setiap anggota kelompok; 4 adanya tujuan yang harus dicapai. 20 Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil, saling membantu dalam belajar, kelompok belajar terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan beragam. Kekhasan kooperatif adalah siswa ditempatkan dalam kelompok kooperatif dan tinggal bersama dalam satu kelompok untuk beberapa minggu atau bulan. Siswa biasanya dilatih keterampilan-keterampilan spesifik muntuk membantumereka bekerja sama dengan baik, misalnya menjadi pendengar yang baik memberikan penjelasan dengan baik, mengajukan pertanyaan dengan benar dan lain-lain. 21 Roger dan david johnsen menyatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap belajar kooperatif . untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif harus diterapkan yaitu: 1 Saling Tergantung Secara 18 Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta, 2009, Cet Ke-1, H. 130 19 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Prenanda Media Group, 2006, H, 242 20 Wina ,Op. Cit.,h. 241. 21 Panitia Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru, Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Bogor :Universitas Pakuan, 2011, h,86

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PEMBELAJARAN IPA BERPENDEKATAN JAS (JELAJAH ALAM SEKITAR) MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KARAKTER ILMIAH SISWA

1 4 154

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP CIRI- CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI Peningkatan Motivasi Siswa Dan Hasil Belajar Ipa Pada Konsep Ciri- Ciri Dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Pendekatan Jigsaw Di Kelas 3 Semester

0 1 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW :Penelitian Tindakan Kelas Tentang Pokok Bahasan Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya pada Siswa Kelas V SDN Margasari II.

0 0 35

Bab 03 – Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya – 1 Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

0 0 1

Bab 05 – Makhluk Hidup dan Lingkungannya – 1 Hubungan antar Makhluk Hidup

0 2 1

Bab 05 – Makhluk Hidup dan Lingkungannya – 2 Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

0 0 1

Makhluk Hidup dan lingkungannya ( IPA Bab 1 )

0 0 2