siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan pembelajaran mereka dan antara mereka.
18
Inti dari pembelajaran kooperatif adalah adanya kerjasama. Menurut Sanjaya pembelajaran kooperatif merupakan suatu model
pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan
akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda atau heterogen.
19
Sedangkan menurut Davinson dan Worsham dalam bukunya strategi pembelajaran sains
mengungkapkan pengertian
pembelajaran kooperatif
sebagai berikut:
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang
efektif yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis.Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu : 1 adanya
peserta dalam kelompok; 2 adanya aturan kelompok; 3 adanya upaya belajar setiap anggota kelompok; 4 adanya tujuan yang harus dicapai.
20
Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil, saling membantu dalam belajar, kelompok belajar
terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan beragam. Kekhasan kooperatif adalah siswa ditempatkan dalam kelompok kooperatif dan tinggal bersama dalam satu
kelompok untuk beberapa minggu atau bulan. Siswa biasanya dilatih keterampilan-keterampilan spesifik muntuk membantumereka bekerja sama
dengan baik, misalnya menjadi pendengar yang baik memberikan penjelasan dengan baik, mengajukan pertanyaan dengan benar dan lain-lain.
21
Roger dan david johnsen menyatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap
belajar kooperatif . untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif harus diterapkan yaitu: 1 Saling Tergantung Secara
18
Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Jakarta, 2009, Cet Ke-1, H. 130
19
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Prenanda Media Group, 2006, H, 242
20
Wina ,Op. Cit.,h. 241.
21
Panitia Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru, Modul Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru Bogor :Universitas Pakuan, 2011, h,86
Positif 2 Tanggung Jawab Perseorangan 3 Tatapa Muka 4 Komunikasi Antar Anggota, 5 Evaluasi Proses Kelompok.
22
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil
tersebut siswa saling belajar dan bekerja sama untuk sampai pada pengalaman belajar optimal baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.
Strategi belajar kooperatif mempunyai dampak pembelajaran sekaligus, yaitu disamping peningkatan prestasi akademik peserta didik Student Achievement,
penerimaan terhadap teman yang dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan kepada orang lain.
23
Pembelajaran kooperatif merupakan pondasi yang baik untuk meningkatkan dorongan prestasi siswa. Dengan memiliki doronganatau motivasi yang positif
seseorang siswa akan menunjukan minatnya.
2. Tujuan dan manfaat pembelajaran kooperatif
Diawal telah disebutkan, bahwa ide utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar bertanggung jawab pada kemajuan belajar
temannya. Johnson johnson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan
pemahaman baik secara individu maupun kelompok.
24
Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong-menolong dan beberapa prilaku sosial. Tujuan utama
dalam penerapan model belajar mengajar secara kelompok bersama teman- temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan
kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Ada banyak alasan yang membuat
pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan.
22
Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang- Ruang Kelas, Jakarta: PT. Gramedia. 2002 h, 31
23
Walija, Pembelajaran Keterampilan Menulis Menggunakan Strategi Belajar Kooperatif, Jakarta : Education Indonesia. 2010 h.71
24
Trianto, Mendisain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta : Kencana 2010.
h.57
Penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa dan akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan
hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri, alasan lain adalah tumbuhnya
kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berfikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan
mereka, dan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik untuk mencapai hal-hal semacam itu.
25
Anita Lie mengungkapakan bahwa ada beberapa manfaat proses pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
a. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama dengan siswa
yang lain. b.
Siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan. c.
Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat. d.
Mengurangi kecemasan siswa kurang percaya diri e.
Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif. f.
Meningkatkan hasil belajar siswa
26
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ludgren pembelajaran kooperatif memiliki manfaat antara lain
27
: a.
Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas b.
Rasa harga diri menjadi lebih tinggi c.
Memperbaiki sikap terhadap IPA dan sekolah. d.
Memperbaiki kehadiran. e.
Angka putus sekolah menjadi rendah. f.
Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar. g.
Prilaku mengganggu menjadi lebih kecil. h.
Konflik antar pribadi berkurang.
25
Robert E. Slavin. Cooperative learning teori,riset dan praktek london: allymand bacon, 2005 h.4-5
26
Zulfiani,Dkk,Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, Cet Ke-1, h. 135-136
27
Ibid , h 136
i. Sikap apatis berkurang.
3. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
Ciri-ciri lain dari strategi pembelajaran kooperatif menurut Stahl yaitu: a.
Belajar bersama dengan teman, b.
Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman, c.
Saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok, d.
Belajar dari teman sendiri dalam kelompok, e.
Belajar dalam kelompok kecil, f.
Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat, g.
Keputusan tergantung pada siswa sendiri, h.
Siswa aktif, Sedangkan menurut Johnson dan Johnson mengemukakan ciri-ciri
pembelajaran kooperatif adalah; 1
Terdapat saling ketergantungan yang positif diantara anggota kelompok, 2
Dapat dipertanggung jawabkan secara individu, 3
Heterogen, 4
Berbagi kepemimpinan, 5
Berbagi tanggung jawab, 6
Menekankan pada tugas dan kebersamaan, 7
Menentukan kebersamaan sosial, 8
Peran gurudosen mengamati proses balajar siswa 9
Efektifitas belajar tergantung pada kelompok
4. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Enam tahap pembelajaran itu dirangkum
oleh Ibrahim seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
28
FASE TINGKAH LAKU GURU
Fase-1 Menyampaiakna tujuan dan
memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar. Fase-2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimanacaranya
membentuk kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar Guru
membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase-5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing
kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
Fase-6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan
dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama. Mereka mengkordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam pembelajaran
kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk
28
Muslimin Ibrahim, Dkk., Pembelajaran Kooperatif Surabaya : 2001 Unesa- Universitas Press, Cet Ke-2 H, 10