Pembelajaran IPA di SD
tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
7
Kegiatan belajar sesungguhnya dilakukan oleh semua makhluk yang hidup, mulai dai bentuk kehidupan yang
sederhana sampai dengan yang kompleks.
8
Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan
penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat , watak, penyesuaian diri. Jadi dapat dikatakan
bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan manusia seutuhnya.
Proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal peserta didik itu sendiri dan faktpr eksternal, yaitu pengaturan kondisi belajar.
9
Ada beberapa faktor dalam belajar antara lain : motivasi untuk belajar, tujuan yang hendak
dicapai, dan situasi yang mempengaruhi proses belajar. a.
Motivasi untuk belajar Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan yang muncul dalam diri sendiri
untuk bertingkah laku. Dorongan itu pada umumnya diarahkan untuk mencapai sesuatu atau bertujuan. Itu sebabnya sering mendengar istilah motif dan dorongan,
dikaitkan dengan prestasi atau keberhasilan, yang dikenal dengan motif berprestasi Achivement Motive. Hal ini berarti bahwa keinginan mencapai suatu
keberhasilan merupakan pendorong untuk bertingkah laku atau melakukan kegiatan belajar.
b. Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang hendak diyuju oleh proses pembelajaran. Dalam setiap kegiatan sepatutnya mempunyai tujuan. Sebagaimana
motivasi, tujuan sebagai salah satu faktor yang terdapat dalam belajar seharusnya timbul dan ada pada diri siswa.
c. Situasi yang mempengaruhi proses belajar
7
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya 2010. h, 88
8
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 106
9
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran Jakarta: Kencana, 2007 H. 24
Faktor situasi atau keadaan yang mempengaruhi proses belajar pada siswa berkaitan dengan diri siswa sendiri, keadaan belajar, proses belajar, guru yang
memberi pelajaran teman belajar dan bergaul, serta program belajar yang ditempuh merupakan faktor penting dalam belajar.
10
Dalam dunia pendidikan, khususnya dibidang pengajaran, evaluasi sering didasarkan pada “hasil” dari proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu
atau setelah suatu topik materi diajarkan. Sedangkan “hasil” proses belajar
mengajar tersebut pada umumnya didapatkan melalui pengukuran terhadap kemampuan atau penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan.
Sedangkan evaluasi pada umumnya didasarkan pada hasil pengukuran. Sudjana mengatakan Hasil Belajar adalah kemampuan kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, yang meliputi kemampuan-kemampuan Kognitif , Afektif, dan Psikomotor.
Hasil Belajar merupakan faktor penting dalam pendidikan, secara umum belajar dapat dipandang sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui
proses belajar mengajar. Belajar adalah usaha mengubah tingkah laku, jadi adanya hasil belajar pada diri seseorang ditandai dengan perubahan tingkah laku, oleh
sebab itu dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi proses belajar.
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiiki seseorang.
Penguasaan hasil belajar oelh seseorang dapat dilihat dari prilakunya, baik prilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun
keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat
dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di
10
Sumiati. Asra, Metode Pembelajaran, Bandung : Cv Wacana Prima, 2011. h, 59-60