Rumusan Hipotesis Studi Terdahulu Yang Relevan

positif antara bimbingan keagamaan yang dilakuan guru agama terhadap kenakalan remaja , namun korelasi tersebut tergolong lemah rendah karena korelasinya berada antara 20 – 40. Berdasaran tingkat keeratannya hubungan kedua variabel, maka diketahui tingkat koefisien determinasinya sebesar 14 sedangkan 86 merupakan variabel lain yang memberikan kontribusi terhadap penanggulangan kenakalan remaja. 39 Seperti yang diungkapkan para peneliti diatas membuktikan bahwa pendidikan agama Islam dan guru agama dapat mempengaruhi penanggulangan kenakalan remaja. Sedangkan penulis membuktikan bahwa pendidikan agama dalam keluarga berpengaruh terhadap kenakalan remaja. 39 Endang Iskandar, Peran Guru Agama dalam Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan Dalam Upaya Menaggulangi kenakalan Remaja, Studi penelitian siswa kelas IX SMP Islamiyah Ciputat, UIN, Jakarta 2008 DAFTAR PUSTAKA A. Nasir, Shalihun, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja, Jakarta: PT. Kalam Mulia, 2002, cet.2 Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial, Jakarta: PT. Reineka Cipta, 1999, cet.2 Arifin, M., Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT. Golden Terayon Press, 1994, Cet.5 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Suatu Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:PT. Reineka Cipta, 2006,Cet.13 Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet.1 Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet.5 _______________ Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996 _______________ Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996, Cet.2 Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 1991 Gunawan,H., Ary, Kebijakan-kebijakan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1986, Cet.1 Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet.5 Kartono, Kartini, Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, Cet.5 N., Sudirman, dkk, Ilmu Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1991, Cet.5 Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, Cet.9 Nasih Ulwan, Abdullah, Pendidikan Anak Dalam Islam, Jakarta:Pustaka Amani, 2002, Cet.3 Partowisastro, Koestoer, Dinamika Psikologi Sosial, Jakarta:Erlangga, 1985, Cet.1 Shaleh, Abdul Rachman, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005 Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993, Cet.1 Sudarsono, Kenakalan Remaja, Jakarta:PT. Reineka Cipta, 2004, Cet.4 Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2004,Cet.8 Singarimbun, Masri, dan Efendi, Sofyan, Metodologi Penelitian Survei, Jakarta:LP 3ES,1995, Cet.2 Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Garafindo Persada, 2003, Cet.13 Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, Cet.8 Uhbiati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005, Cet.6 BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SMAN 10 Tangerang Selatan yang beralamat di Jl. Raya Tegal Rotan Bintaro Sektor 9, Ciputat Tangerang 15413 . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2009

B. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah Kuantitatif, dan bersifat deskriftif, yaitu dimaksudkan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaanmasalah yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalanterjadi pada situasi yang sekarang ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik survei, yaitu penelitian yang menagmbil sampel dari satu populasi yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengukur data yang pokok. 1 Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu Pendidikan Agama dalam Keluarga sebagai variabel X dan Kenakalan Remaja sebagai Variabel Y. 1 Masri singarimbun dan sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survei, Jakarta: LPES,1995, Cet.II, h.5 35 C.Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama 2 . Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 10 Tangerang Selatan, dengan jumlah 111 yang dibagi kedalam 3 kelas. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti. 3 Penarikan sampel dalam suatu penelitian haruslah betul-betul dapat mewakili popuasinya karena hasilnya nanti akan di generalisasikan kembali pada populasinya. Maka dari itu untuk dapat memenuhi persyaratan diatas, maka teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah “combined sampling yaitu proporsional random sampling” Proposional sampling digunakan untuk menarik sampel secara seimbang pada kelas XI yang di bagi kedalam tiga kelas kelas XI.1,XI.2, dan XI.3 yang ada di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan,yang setiap kelasnya diambil 30dari total populasi. Sedangkan Random Sampling digunakan untuk pemilihan subjek sampel dari tiap-tiap proporsi yang telah di tetapkan. Atas pertimbangan kemampuan peneliti baik dari segi waktu, tenaga dan dana, maka besarnya sampel penelitian ini adalah 33 siswa dan 33 orang tua siswa atau 30 dari total populasi. D.Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang objektif berdasarkan kebenaran yang terjadi di lapangan, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang menunjang penelitian ini, diantaranya: 2 . Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta:PT. Grafindi Persada, Cet.2, h.133 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu endekatan Praktik, Jakarta: PT.Reineka Cipta, 2006, h.131 1. Observasi Yaitu mengadakan pengamatan langsung dalam rangka memperoleh data sekolah, selain itu observasi dilakukan juga kepada siswa untuk memperoleh informasi tentang prilaku siswa dalam kesehariannya dilingkungan sekolah. 2. Angket Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, yakni orang tua siswa dan siswa SMA Negeri 10 Tangerang Selatan, dalam arti laporan tentang pribadinya dan hal-hal yang diketahuinya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket berupa angket tertutup dengan bentuk pilihan ganda yang telah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dan informasi tentang pengaruh pendidikan agama dalam lingkungan keluarga tehadap kenakalan remaja. Secara lebih jelas angket tentang pengaruh pendidikan agama dalam lingkungan keluarga terhadap kenakalan remaja dapat ditampilkan dalam bentuk tabel kisi-kisi angket sebagai berikut: Tabel 1 Kisi-kisi angket pendidikan agama islam dalam lingkungan keluarga Variabel Dimensi Indikator Item Pendidikan agama dalam lingkungan keluarga 1. Keimanan 1. Mengingatkan anak untuk belajar al-qur’an 2. Mengingatkan anak untuk takut kepada Allah 3. Mengingatkan anak akan datangnya hari kematian 4. orang tua mengingatkan anak 1 2 3 4 2. Ibadah 3. Akhlak 1.Etika dalam pergaulan untuk selalu berdoa ketika melakukan aktifitas 1. orang tua memberi contoh dan membimbing anak untuk sholat lima waktu 1. orang tua menanamkan etika bergaul kepada anak 2. orang tua memberikan batasan bergaul dengan lawan jenis kepada anak 3. orang tua mengajarkan anak agar saling tolong menolong 1. orang tua menerapkan tata cara bergaul kepada anak 2. memberikan masukan tentang masalah yang di hadapi anak 3. orang tua memberikan perhatian kepada anak 5, 6, 7, 14 8 9 10 12, 13 11, 15, 16, 17 18, 19, 20 Tabel 2 Kisi-kisi Tentang kenakalan remaja Variabel Dimensi Indikator Item Kenakalan Remaja 1. Kenakalan yang diatur KUHP 2. Kenakalan yang tidak diatur KUHP 1. Menghancurkanmerusak barang 2. Pencurian 1. Kenakalan yang melawan status 2. Kenakalan yang menimbulkan korban materi atau fisik orang lain 3. Kenakalan yang tidak menimbulkan korban dari pihak lain. 11 12, 13 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20 3.Wawancara Wawancara dilaksanakan dengan guru pendidikan agama Islam disekolah yang bersangutan untuk memperoleh informasi mengenai tingkah laku siswa, dilihat dari sudut pandang guru pendidikan agama Islam. Dalam melakukan wawancara penulis menggunakan pedoman wawancara sebagai alat Bantu. E.Teknik Pengolahan Data Setelah semua data dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Editing, semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian sehngga terhndar dari kekeliruan dan kesalahan. 2. Scoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya adalah skor terhadap item-item pertanyaan yang terdapat pada angket dalam bentuk pilihan ganda. Untuk memudahkan perhitungan masing-masing diberi bobot nilai yang bergerak dari 1 sampai 5 sesuai dengan kualitasa jawabannya, yang disusun sebagai berikut: Alternatif jawaban A mempunyai bobot nilai 5 Alternatif jawaban B mempunyai bobot nilai 4 Alternatif jawaban C mempuntai bobot nilai 3 Alternatif jawaban D mempunyai bobot nilai 2 Alternatif jawaban E mempunyai bobot nilai 1 a. Tabulating adalah perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Berdasarkan kuesioner tentang pendidikan agama dalam lingkungan keluarga dan kenakalan remaja, maka untuk menganalisanya, penulis menggunakan teknik analisa korelasional, yaitu teknik analisa statistik mengenai hubungan antara statistik mengenai hubungan antara dua variabel.

F. Teknik Analisis Data

Data-data yang terkumpul, selanjutnya dianalisa. Tujuan dari analisa data adalah untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang mudah dibaca dan diintrepetasi. Dalam menganalisa hasil penelitian “Pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap kenakalan remaja” digunakan analisa kuantitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka, dengan menggunakan data statistik. Untuk dapat menganalisis data digunakan teknik analisa deskriptif, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = F x 100 N Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi N = Banyaknya responden Sedangkan untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama dalam keluarga, penulis menggunakan rumus product moment sebagai teknik analisa. Cara operasional data dilakukan melalui tahap sebagai berikut: a. Mencari angka korelasi dengan rumus: r xy = N ∑ XY- ∑X∑Y √ {N ∑X²-∑X²}{N∑Y²- ∑Y²} Keterangan: r xy = Angka indeks korelasi N = Number of Cases ∑ xy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y. ∑ x = Jumlah seluruh X ∑ y = Jumlah Y b. Memberikan intepretasi terhadap r xy yaitu: 1. Interpretasi sederhana dengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan indeks korelasi “r” product moment seperti dibawah ini: Tabel 3 Angka Indeks Korelasi Product Moment Besarnya “r” Product Moment Interpretasi 0,00-0,20 Antara variabel x dan y terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan atau dianggap tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y. 0,20-0,40 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40-0,70 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,70-0,90 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90-1,00 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. 2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment, prosedur yang harus dilalui diantaranya dirumuskan hipotesis kerja atau alternatif Ha dan hipotesis nihil Ho, kemudian menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang diajukan dengan jalan membandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh melalui perhitungan dengan “r” yang tercantum dalam tabel r t , dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya db atau Degrees of Freedomnya df yang rumusnya: Df = N-nr Keterangan: df : degrees of freedom N : Number of Ceses Nr: Banyaknya variabel yang dikorelasikan Dengan diperolehnya df atau db maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment pada taraf signifikasi 5 r t maka Ha disetujui atau diterima. Jika sebaliknya, maka Ho tidak disetujui atau tidak diterima. Selanjutnya untuk mencari beberapa besar kontribusi pengaruh variabel X pendidikan agama dalam lingkungan keluarga terhadap Y kenakalan remaja, penulis menggunakan rumus; Coeficient of Determination KD, yaitu:

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Pengaruh bimbingan konseling Agama Islam dalam mengatasi kenakalan remaja di SMA negeri 3 Kota Tangerang selatan

6 51 146

Pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga terhadap perkembangan jiwa remaja" (kasus di majlis ta'lim baitul makmur rt 01 kelurahan ketapang tangerang)

0 6 106

Pengaruh Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan

0 5 91

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 1 11

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 2 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20072008

0 0 19

View of PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA

0 1 14