Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

dengan tujuan agar remaja tersebut kembali memperoleh kedudukannya yang layak di tengah-tengah pergaulan sosial dan berfungsi secara wajar. Prinsip-prinsip dan pembinaan khusus ini adalah: 1 Sedapat mungkin dilakukan di tempat orang tua walinya 2 Kalau dilakukan oleh orang lain hendaknya orang lain itu berfungsi sebagai orang tua atau walinya. 3 Kalau di sekolah atau asrama, hendaknya di usahakan agar tempat itu berfungsi sebagai rumahnya sendiri. 4 Dimanapun remaja itu di tempatkan, namun hubungan kasih sayang dengan orang tua atau familiynya tidak boleh diputuskan. 5 Remaja itu harus dipisahkan dari sumber pengaruh buruk. Adapun proses pembinaan khusus adalah: 1 Tahap pertama sebagai persiapan ialah dengan menanamkan pengertian pemberian bimbingan dan nasehat psikologis pedagogis. 2 Tahap pengendalian kesadaran yaitu dengan menanamkan secara terus menerus pendidikan agama atau pendidikan mental dan budi pekerti yang baik dan bermanfaat. 3 Tahap penambahan pengetahuan yaitu dengan pemberian kecakapan dan keterampilan serba guna. 4 Tahap penyaluran dan pengarahan yaitu dikembalikan kepada lingkungan semula dan kepada pergaulan sosial yang lebih baik. 5 Tahap pengawasan yaitu setelah remaja dikembalikan kedalam lingkungan pergaulan sosial yang lebih luas, perlu adanya pengawasan-pengawasan. Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa problema kenakalan remaja dapat ditanggulangi, baik secara preventif, represif, maupun kuratif dan rehabilitasi. Pada setiap tindakan preventif, represif, maupun kuratif, pendidikan agama selalu dibutuhkan dan digunakan, karena pendidikan agama dan penciptaan suasana yang sesuai dengan nilai-nilai agama adalah alat yang ampuh untuk membentengi para remaja yang jatuh ke jurang kenakalan yang membahayakan. Demikian juga peran keluarga yang dalam hal ini adalah orang tua. C. Kerangka Berfikir Ketika mendidik anak dalam lingkungan keluarga yang baik, ditambah dengan pengetahuan dan penambahan agama pada diri anak tinggi, dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka secara bertahap pendidikan agama dari orang tua akan membentuk pribadi yang mencegah anak untuk melakukan hal-hal yang menyimpang. Akan tetapi pada kenyataannya, dewasa ini para remaja sering menjadi topik pembicaraan di masyarakat, terutama orang tua dan pendidik. Tidak sedikit orang tua mengeluh karena anaknya yang telah remaja menjadi keras kepala, mudah tersinggung, sering melawan, sering bertengkar, bahkan melanggar aturan atau nilai-nilai moral dan agama. Jika hal tersebut tidak segera diatasi maka akan menimbulkan berbagai kelainan tingkah laku, seperti kenakalan remaja. Kenakalan yang dilakukan tersebut menjurus kearah perbuatan negatif yang sangat merugikan masyarakat, bahkan negara. Pendidikan atau pengalaman yang diperoleh dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang kurang baik, sangat mempengaruhi remaja menjadi nakal. Dalam lingkungan keluarga misalnya, kurangnya perhatian yang diberikan orang tua, serta kurangnya penghayatan atau pengalaman orang tua terhadap agama. Dilingkungan sekolah, disiplin yang diberikan sekolah terlalu longgar dan sikap tidak acuh guru ataupun pengelola sekolah terhadap masalah siswa diluar sekolah. dan lingkungan masyarakat salah satunya adalah pusat-pusat hiburan yang menyediakan berbagai produk yang bisa menumbuhkan rangsangan seksual. Pada praktiknya kontribusi ketiga faktor tersebut berbeda-beda dalam berbagai kasus kenakalan remaja. Meskipun demikian jika seorang remaja terjatuh dalam kenakalan, maka orang tua yang memiliki tanggung jawab terbesar. Daripada menyalahkan pihak lain, orangtua pula hendaknya mengambil inisiatif memperbaikinya. Dengan pendidikan agama yang kuat maka anak akan mampu menepis hawa nafsu yang mempengaruhinya atau sekurang-kurangnya menjauhkan diri dari tabiat buruk. Orang tua merupakan model terbaik untuk memberikan pendidikan agama kepada anak-anaknya. Pendidikan agama dirumah bukan sekedar pendidikan agama yang diberikan oleh guru saja. Namun yang penting adalah peranan jiwa agama yang dimulai sejak anak masih kecil dengan cara membiasakan bertingkah laku dan aktifitas yang baik. Dan untuk menjahui anak- anak menjadi buruk tabiatnya, maka orang tua hendaknya membiasakan dan melatih anak mengamalkan ajaran agama Dengan demikian diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X Pendidikan Agama Dalam Keluarga, dan Variabel Y Kenakalan Remaja, Semakin baik pendidikan Agama dalam keluarga maka akan semakin berkurang tingkat kenakalan remaja, sebaliknya, semakin kurang Pendidikan Agama dalam Keluarga maka akan semakin bertambah tingkat kenakalan remajanya.

D. Rumusan Hipotesis

Dari permasalahan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama dalam lingkungan keluarga dengan kenakalan remaja. Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama dalam lingkungan keluarga dengan kenakalan remaja.

E. Studi Terdahulu Yang Relevan

Dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Kenakalan Remaja” Penelitian di SMP YPN Bojonggede Bogor oleh Nuradha 104011000110, tahun 2009 menyatakan bahwa, Pendidikan Agama Islam memberikan pengaruh terhadap kenakalan remaja dengan intensitas cukup, hal ini diketahui dari koofisien korelasi yang menghasilkan angka sebesar 0,712 yang bila diintepretasikan pada tabel “r” berada pada 06 - 08 yang berarti cukup. Berdasarkan tingkat keeratan variabel, maka diketahui koefisien determinasinya sebesar 51,7, sedangkan 48,3 dipengaruhi oleh faktor lain. 38 Sedangkan Penelitian yang berjudul “Peran Guru Agama dalam Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan dalam Upaya Menanggulangi Kenakalan Remaja”. Studi penelitian siswa kelas IX SMP Islamiyah Ciputat oleh Endang Iskandar 104011000134, tahun 2008 menyatakan bahwa guru agama dalam pelaksanaan bimbingan agama dan keagamaan berperan dalam menanggulagi kenakalan remaja, dengan angka korelasi sebesar 0,37 yang berarti terdapat korelasi yang 38 . Nuradha, Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Kenakalan Remaja, Penelitian di SMP YPN Bojonggede Bogor, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2009 positif antara bimbingan keagamaan yang dilakuan guru agama terhadap kenakalan remaja , namun korelasi tersebut tergolong lemah rendah karena korelasinya berada antara 20 – 40. Berdasaran tingkat keeratannya hubungan kedua variabel, maka diketahui tingkat koefisien determinasinya sebesar 14 sedangkan 86 merupakan variabel lain yang memberikan kontribusi terhadap penanggulangan kenakalan remaja. 39 Seperti yang diungkapkan para peneliti diatas membuktikan bahwa pendidikan agama Islam dan guru agama dapat mempengaruhi penanggulangan kenakalan remaja. Sedangkan penulis membuktikan bahwa pendidikan agama dalam keluarga berpengaruh terhadap kenakalan remaja. 39 Endang Iskandar, Peran Guru Agama dalam Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan Dalam Upaya Menaggulangi kenakalan Remaja, Studi penelitian siswa kelas IX SMP Islamiyah Ciputat, UIN, Jakarta 2008

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Pengaruh bimbingan konseling Agama Islam dalam mengatasi kenakalan remaja di SMA negeri 3 Kota Tangerang selatan

6 51 146

Pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga terhadap perkembangan jiwa remaja" (kasus di majlis ta'lim baitul makmur rt 01 kelurahan ketapang tangerang)

0 6 106

Pengaruh Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan

0 5 91

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 1 11

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 2 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20072008

0 0 19

View of PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA

0 1 14