Pentingnya Pendidikan Agama dalam Keluarga

cenderung meremehkan agama. Untuk mengatasi hal tersebut maka dituntut adanya perhatian dan tanggung jawab dari tri pusat pendidikan, khususnya lingkungan keluarga. Banyak alasan pendidikan agama dalam lingkungan keluarga dipandang penting. Pendidikan ditempat-tempat pendidikan lainnya, seperti sekolah, rumah ibadah, ataupun masyarakat frekuensinnya rendah. Pendidikan agama di rumah ibadah hanya berlangsung sebentar, begitu pula di masyarakat dan sekolah yang hanya berlangsung beberapa jam saja dalam seminggu. 23 Seringkali orang menyangka bahwa pendidikan agama dalam keluarga, adalah pemberian pelajaran agama pada anak. Tapi anggapan seperti itu kurang tepat, karena yang dimaksud adalah pembinaan pribadi anak sedemikian rupa, sehingga segala tindak tanduknya didalam hidup, sesuai dengan ajaran islam. 24 Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan orang tua dalam pemberian pendidikan agama Islam dirumah, diantaranya: a. Pendekatan Pengalaman Penendekatan pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan pada anak dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dalam islam penyemaian rasa agama dimulai sejak pertemuan ibu dan bapak yang membuahkan janin dalam kandungan. Pada saat anak lahir terdapat kewajiban yang dibebankan orang tua, misalnya mulai dengan mengadzankannya, sesudah itu mendidik dam memperlakukannya sesuai dengan ajaran Islam. Semua itu merupakan pendidikan agama yang mendasar dalam jiwa anak. b. Pendekatan pembiasaan Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu saja tanpa dipikirkan lagi. Dengan pembiasaan pendidikan memberikan kesempatan pada anak agar terbiasa mengamalkan ajaran agamanya. 23 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002, Cet.6 h.134 24 Zakiah Daradjat, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1977, Cet.4 h.86 Agama bukan ibadah saja. Agama mengatur seluruh segi kehidupan. Semua penampilan orang tua dalam kehidupan sehari-hari disaksikan dan dialami oleh anak.Latihan dan pembiasaan tentang agama sangat penting pada awal kehidupan anak. Apabila anak tidak mendapat pendidikan, latihan dan pembiasaankeagamaan waktu kecilnya, ia akan bersikan tak acuh atau anti agama. 25 c. Pendekatan keteladanan Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan, baik yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antara anggota keluarga, perilaku yang mencerminkan akhlak terpuji, maupun yang tidak langsung melalui sungguhan ilustrasi berupa kisah-kisah keteladanan. Keteladanan orang tua terhadap anaknya merupakan kunci sosial anak. Hal ini karena orang tua sebagai pendidik adalah figur terbaik dalam pandangan anak yang akan dijadikan teladan dalam mengidentifikasikan diri dalam segala aspek kehidupan atau figur pendidik itu terpatri dalam jiwa dan perasaannya dan tercermin dalam ucapan dan perbuatannya. 26

B. Kenakalan Remaja

1. Pengertian remaja

Sebenarnya sampai sekarang belum ada kata sepakat antara para ahli ilmu pengetahuan tentang batas usia remaja. Hal ini terjadi karena lama tidaknya masa remaja tergantung pada kondisi masyarakat, dimana individu itu berkembang. Namun pada umumnya mereka berpendapat bahwa remaja adalah seorang yang berusia 13-21 tahun. Ada beberapa pendapat tentang pengertian remaja antara lain sebagai berikut: a Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, permulaan remaja adalah ditandai dengan kematangan seksual, dalam arti organ-organ seksualnya sudah dapat berfungsi 25 Zakiah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: CV.Ruhama 1995, cet 2 26 T.O. Ihrom, Sosiologi sosial, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1999, Cet. 1, h.117. sepenuhnya untuk mengembangkan keturunan. Para remaja putri tandanya menstruasi, sedangkan putra air maninya sudah cukup matang. 27 b Menurut Prof. DR. Zakiyah Daradjat, remaja adalah anak yang ada pada masa anak-anak dan dewasa, dimana anak-anak mengalami perubahan cepat disegala bidang. Mereka bukan lagi anak-anak baik dalam bentuk badan, sikap, cera berfikir, dan cara bertindak tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang, masa ini kira-kira mulai umur 13 tahun dan beakhir umur 20 tahun. 28

2. Problematika Remaja

Persoalan remaja selamanya hangat dan menarik, baik di negara yang telah maju, maupun di negara yang terbelakang, terutama di negara yang sedang berkembang. Karena remaja adalah masalah peralihan, dimana seorang telah meninggalkan masa anak-anak menuju masa dewasa yang sibuk dengan persaingan dan perjuangan untuk kepentingan hidup dengan tanggung jawab penuh. Usia remaja adalah persiapan untuk menjadi dewasa yang matang dan sehat, kegoncangan emosi, kebimbangan dalam mencari pegangan hidup dan kesibukan mencari bekal pengetahuan dan kepandaian untuk menjadi senjata dalam usia dewasa. Adapun problema-problema yang dialami oleh semua remaja dimana saja mereka hidup, antara lain adalah: a. Problem yang berhubungan dengan pertumbuhan jasmani Problem pertama yang dialami anak-anak yang meningkat adolesen, ialah perubahan jasmani yang terjadi kira-kira umur 13 sampai 16 tahun. Perstiwa- peristiwa menggelisahkan yang terjadi pada umur ini, ialah yang berhubungan dengan: 1. Perubahan pada anggota kelamin 2. Pertumbuhan yang membedakan bentuk laki-laki dan perempuan, dimana tanda-tanda masing-masing seks makin jelas terlihat dalam tubuhnya. 27 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, …. H. 39 28 Zakiah Daradjat, Kesehatan mental, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996, Cet. 3, h. 101

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMAN11 TANGERANG SELATAN

0 3 108

Pengaruh bimbingan konseling Agama Islam dalam mengatasi kenakalan remaja di SMA negeri 3 Kota Tangerang selatan

6 51 146

Pengaruh pendidikan agama islam dalam keluarga terhadap perkembangan jiwa remaja" (kasus di majlis ta'lim baitul makmur rt 01 kelurahan ketapang tangerang)

0 6 106

Pengaruh Keterampilan Guru Dalam Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 7 Tangerang Selatan

0 5 91

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 1 11

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGELOLAAN KENAKALAN REMAJA Peran Guru Bimbingan Konseling Dan Guru Pendidikan Agama Dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja Di SMA Negeri 1 Ngadirojo Pacitan.

0 2 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 1 15

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Di Desa Kedunglengkong, Simo, Boyolali.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20072008

0 0 19

View of PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA

0 1 14