Pengertian persepsi publik Proses Pembentukan persepsi Publik

dilakukan oleh mahasiswa tersebut. Akhirnya aksi-aksi yang digerakkan oleh mahasiswa itu mempunyai pendukung yang lebih besar.

II.6.2 Pengertian persepsi publik

Persepsi yang berarti tanggapan ataupun pendapat merupakan suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan ataupun isu. Menurut Cutlip dan Center Sastropoetro, 1990:41, persepsi adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. persepsi timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda. Menurut Bernard Berelson mengemukakan bahwa dengan pendapat publik diartikan people’s response atau jawaban rakyat persetujuan, ketidaksetujuanpenolakan atau sikap acuh tak acuh terhadap issue-issuehal-hal yang bersifat politis dan sosial yang memerlukan perhatian umum, seperti hubungan internasional, kebijaksanaan dalam negeri, pemilihan umum untuk calon-calon, dan hubungan antar kelompok etnik Sastropoetro, 1990:55. Menurut Emory. S. Bagardus 1984, bahwa publik adalah sejumlah orang yang dengan suatu acara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah atau setidak-tidaknya mempunyai kepentingan yang bersama dalam sesuatu hal Sunarjo, 1984:20. Menurut Cutlip dan Center dalam bukunya “Effective Public Relation”, persepsi publik adalah suatu hasil penyatuan dari pendapat individu-individu tentang masalah umum Sastropoetro, 1990:52. Universitas Sumatera Utara

II.6.3 Proses Pembentukan persepsi Publik

George Carslake Thompson dalam Sastropoetro, 1990:106 mengemukakan bahwa dalam suatu publik yang menghadapi issue dapat timbul berbagai kondisi yang berbeda-beda, yaitu: 1. Mereka dapat setuju terhadap fakta yang ada atau mereka pun boleh tidak setuju. 2. Mereka dapat berbeda dalam perkiraan atau estimation, tetapi juga boleh tidak berbeda pandangan. 3. Perbedaan yang lain ialah bahwa mungkin mereka mempunyai sumber data yang berbeda-beda. Hal-hal yang diutarakan itu merupakan sebab timbulnya kontroversi terhadap issue-issue tertentu. Selanjutnya dikemukakannya bahwa orang-orang yang mempunyai opini yang tegas, mendasarkannya kepada rational grounds atau alasan-alasan yang rasional yang berarti “dasar-dasar yang masuk akal dan dapat dimengerti oleh orang lain“. Jadi, seperti telah dikemukakan terlebih dahulu dan perlu diulangi kembali ialah bahwa ada tiga sebab yang menimbulkan adanya suatu perbedaan pendapat, yaitu: 1. Perbedaan pandangan terhadap fakta. 2. Perbedaan perkiraan tentang cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan. 3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan. Dasar-dasar rasional yang berhubungan dengan ketiga sebab tadi berarti disebabkan oleh perbedaan-perbedaan itu, maka timbul kehati-hatian dalam pandangan agar mencapai suatu keserasian bagi terbentuknya suatu ekstraksi pendapat yang menguntungkan. Universitas Sumatera Utara Kemudian, dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu persepsi publik, perlu diperhitungkan empat pokok Sastropoetro 1990, yaitu: 1. Difusi, yaitu apakah pendapat yang timbul merupakan suara terbanyak, akibat adanya kepentingan golongan. 2. Persistence, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsungnya issue karena disamping itu, pendapat pun perlu diperhitungkan. 3. Intensitas, yaitu ketajaman terhadap issue. 4. Reasonableness atau suatu pertimbangan-pertimbangan yang tepat dan beralasan. Dari tahapan-tahapan pembentukan pendapat tersebut dapatlah dibayangkan bahwa dalam proses itu telah timbul pro dan kontra atau setuju dan tidak setuju. Semua itu disebabkan oleh kerangka pengetahuan dan pengalaman masing-masing orang yang berada di dalam publik itu berbeda-beda. Disamping itu, sifat orang-orang yang bersangkutan pun berbeda-beda juga, belum lagi kemampuan yang menyangkut pengutaraan pendapat atau isi hatinya.

II.6.4 Kekuatan Persepsi Publik

Dokumen yang terkait

Iklan Produk Susu di Televisi dan Minat Beli (Studi Korelasional Tentang Iklan Produk Susu Dancow di Televisi terhadap Minat Beli pada Masyarakat di Lingkungan Perumnas Simalingkar Gang.Pinang Raya I,II,III,IV)

1 68 73

Persepsi Pelajar Terhadap Fenomena Indomie Goreng Cabe Ijo (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Siswa-Siswi SMA Swasta Budi Murni 2 Medan Terhadap Tayangan Iklan Indomie Goreng Rasa Cabe Ijo Versi Tebak-Tebakan yang ditayangkan di Televisi)

2 85 121

Persepsi Siswa Terhadap Nilai Budaya Pada Iklan Fastfood (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa SMP Negeri 7 Medan Terhadap Nilai Budaya Yang Terkandung Dalam Iklan Produk KFC Pokkits)

0 62 98

Iklan Televisi Program Jalan Sehat 10.000 Langkah Bersama Anlene Terhadap Citra Produk (Studi Korelasional Iklan Televisi Program Jalan Sehat 10.000 Langkah Bersama Anlene terhadap Citra Produk Susu Anlene di kalangan Ibu PKK di Kecamatan Medan Marelan)

0 70 105

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Iklan Produk Susu Bayi (Studi Deskriptif Persepsi Ibu-Ibu Di Komplek Tasbi (Taman Setia Budi Indah) Terhadap Iklan Susu Enfagrow+

0 28 99

Pengaruh Iklan Kampanye Earth Hour Terhadap Sikap Hemat Energi Ibu Rumah Tangga (Studi Pada Ibu Rumah Tangga Kelurahan Mojolangu RT 03 RW 13 Lowokwaru Malang).

3 50 21

Iklan Produk Susu di Televisi dan Minat Beli (Studi Korelasional Tentang Iklan Produk Susu Dancow di Televisi terhadap Minat Beli pada Masyarakat di Lingkungan Perumnas Simalingkar Gang.Pinang Raya I,II,III,IV)

0 0 13

BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1 Kerangka Teori - Persepsi Siswa Terhadap Nilai Budaya Pada Iklan Fastfood (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa SMP Negeri 7 Medan Terhadap Nilai Budaya Yang Terkandung Dalam Iklan Produk KFC Pokkits)

0 0 34

Persepsi Siswa Terhadap Nilai Budaya Pada Iklan Fastfood (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Siswa SMP Negeri 7 Medan Terhadap Nilai Budaya Yang Terkandung Dalam Iklan Produk KFC Pokkits)

0 0 13