Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,
keadaan, atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial singarimbun, 1995:57 Untuk itu kerangka konsep dapat berupa teori-teori baru yang akan diuji atau
pengembangan teori-teori yang sudah ada dan bahkan berupa kemungkinan-kemungkinan implementasi hasil penelitian bagi kehidupan nyata. Perumusan kerangka konsep
merupakan bahan yang akan yang menuntun dalam merumuskan hipotesis penelitian. Kerangka konsep disusun sebagai pekiraan teoritis dan hasil yang akan dicapai,
dianalisa secara kritis berdasarkan bahan persepsi pengamatan yang dimiliki dan kerangka konsep disusun sebagai perkiraan teoritis dan hasil yang dicapai. Agar konsep-
konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel, yaitu persepsi ibu-ibu di Tasbi terhadap iklan susu Enfagrow+.
I.7 Variabel Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat opersional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesuaian dalam penelitian yaitu:
komponen Iklan Televisi
indikator 1. penggunaan media
a. frekuensi penayangan
b. waktu penayangan
2. faktor bentuk a.
penggunaan bahasa b.
warna
Universitas Sumatera Utara
I.8 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain defenisi operasional adalah
suatu informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995:46.
Defenisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah :
1. Iklan Televisi
1.1 Penggunaan Media, yaitu pemilihan media yang sesuai yang akan digunakan untuk iklan.
Pengertian persepsi
Karakteristik Responden c.
gambar 3. faktor isi
daya tarik pesan 4. faktor lain
hadiah dll 1.
ketertarikan 2.
motif pembeli 3.
tujuan pembelian 4.
tingkat kepuasan 1.
usia 2.
komplek perumahan 3.
waktu menonton televisi
Universitas Sumatera Utara
a. Frekuensi Penayangan, yaitu merupakan intensitas penayangan iklan,seberapa sering iklan produk susu anak tersebut ditayangkan.
b. Waktu Penayangan, yaitu merupakan durasi lamanya waktu iklan produk susu anak tersebut ditampilkan.
1.2 Faktor Bentuk, yaitu merupakan hal yang mendukung kejelasan iklan : a. Penggunaan Bahasa, yaitu pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk
iklan sehingga iklan mudah dimengerti dan dipahami konsumen. b. Warna, yaitu pengaturan warna atau kombinasi warna yang cocok
sehingga menarik dan enak dilihat oleh konsumen. c. Gambar, yaitu penggunaan gambar yang jelas sehingga dapat dilihat
dengan baik oleh konsumen. 1.3 Faktor Isi, yaitu daya tarik iklan yang merupakan tayangan iklan yang
harus mampu menarik perhatian dan menghasut konsumen untuk membeli produk iklan.
1.4 Faktor Lain, yaitu dapat berupa pemberian hadiah secara cuma-cuma atau gratis. Biasanya selama persediaan masih ada atau dalam jangka
waktu tertentu.
2. Pengertian persepsi
2.1 Ketertarikan, yaitu suatu gejala menaruh perhatian, merasa suka, ingin melihat tayangan iklan produk susu anak sehingga membeli dan
mengkonsumsinya. 2.2 Motif Pembeli, yaitu suatu dorongan atau rasa ingin tahu terhadap
produk susu anak.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Tujuan Pembelian, yaitu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan, kebaikan dan keburukan, fungsi dan manfaat serta hasil dari
mengkonsumsi produk susu anak tersebut. 2.4 Tingkat Kepuasan, yaitu suatu respon sampai dimana rasa puas
konsumen atas kualitas atau service pelayanan yang diberikan.
3. Karakteristik Responden
3.1 Usia, adalah umur yang dijadikan sampel yaitu ibu-ibu yang Mempunyai anak balita atau batita di Komplek Taman Setia Budi
Indah Tasbi. 3.2 Komplek perumahan, adalah pembagian komplek tempat tinggal ibu-
ibu yang memiliki anak balita atau batita. 3.3 Waktu menonton televisi, adalah seberapa sering ibu-ibu menonton
televisi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa
Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu
sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses
dimana pesan tersebut dicari digunakan dan dikonsumsi oleh audience Sendjaja, 2002:21.
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Sebab awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari
pengembangan kata media of mass communication media komunikasi massa. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan
dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa di sini menunjuk kepada
khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright dalam
Liliweri 1991, bahwa komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikasi
secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.
Universitas Sumatera Utara