Televisi adalah salah satu bentuk media massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan adanya unsur kata-kata, musik, dan sound effect, juga mempunyai
keunggulan lain yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang dapat menimbulkan kesan mendalam bagi pemirsanya. Dalam uasaha untuk mempengaruhi khalayak dengan
mengubah emosi dan pikiran pemirsanya, televisi lebih mempunyai kemampuan mennonjol dibanding dengan media massa lainnya Atmowiloto, 1996:6.
Munculnya televisi dalam kehidupan manusia menghadirkan suatu peradapan, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Televisi
mempunyai peran dan pengaruh yang kuat sebagai media iklan. Dengan kelebihan yang dimilikinya, iklan dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan ketertarikan bagi
masyarakat terhadap iklan produk yang ditawarkan. Iklan televisi telah menciptakan karakteristik sendiri, menambah daya
pengulangan dan kesinambungan pengaruhnya sebagai suatu bentuk media iklan Jefkins, 1996:87.
I.5.3 Periklanan
Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern dan hanya bisa ditemukan di negara-negara maju atau sedang dalam pertumbuhan ekonomi.
Menurut Liliweri 1997, iklan atau advertising berasal dari bahasa Latin “Advere” yang artinya mengoperkan gagasan kepada pihak lain. Masih mengutip dari
buku yang sama, Wright berpendapat, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu
menjual barang, memberikan pelayanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi persuasif.
Universitas Sumatera Utara
Jeffkins 1997 mendefenisikan iklan sebagai cara menjual informasi. Sedangkan Institut Periklanan Inggris mendefenisikan Iklan sebagai pesan penjualan yang paling
persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial, atau produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya Kasali, 1992: 114.
Berdasarkan defenisi-defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama iklan adalah untuk memberitahukan to inform, membujuk to persuade, dan mengingatkan
to remind. Salah satu keuntungan utama iklan dibanding dengan media promosi lainnya adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan pesan-pesannya kepada sejumlah besar
orang pada satu waktu. Dan biaya untuk menjangkau setiap calon konsumen rendah Jeffkins, 1997:43.
I.5.4 Iklan Televisi
Sebagai media periklanan, keunikan televisi adalah sangat personel dan demonstratif, tetapi juga mahal dan dianggap sebagai penyebab ketidakteraturan dalam
persaingannya. Sifatnya yang audio visual menjadikan televisi sebagai media yang sangat efektif.
Beberapa kelebihan televisi sebagai media iklan menurut Jeffkins adalah sebagai berikut Kasali, 1992:101:
1. Kesan Realistik.
Karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan-iklan televisi tampak begitu hidup dan nyata.
Dengan fasilitas ini para pengiklan dapat dengan mudah menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
kelebihan produknya secara detail. 2.
Masyarakat lebih tanggap. Karena iklan televisi disiarkan dirumah-rumah dalam suasana yang serba
santai dan rekreatif, masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian. 3.
Repetisi Pengulangan. Iklan televisi biasanya ditayangkan atau diputar dalam waktu dan durasi yang
telah diatur dan ditetapkan hingga beberapa kali dalam sehari Sampai
dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup
sehingga pengaruh iklan tersebut bangkit. 4.
Adanya pemilihan area siaran dan jaringan kerja. Pengiklan dapat menggunakan kombinasi banyak stasiun televisi sekaligus
untuk memuat iklannya. 5. Positioning
Sebagai akibat perkembangan ekonomi dan teknologi informasi, konsumen atau calon konsumen dipaksa menerima informasi di luar batas kemampuan untuk menyimpan
dan mengingatnya. Kita dipaksa menyimpan jutaan nama perusahaan, produk, merek, tempat, nama orang, konsep dan sebagainya.
Hal ini tidak mudah, sebab menyangkut opini bagaimana meyakinkan calon pembeli bahwa produk tersebut berada di tangan pertama. Posisi ini dicapai melalui suatu
Universitas Sumatera Utara
komunikasi periklanan dengan strategi merebut sekapling dari suatu ceruk yang masih tersedia dipasar yang dikenal dengan istilah Konsep Positioning.
Konsep ini diperkenalkan oleh Al Ries dan Jack Trout dalam bukunya “Positioning, The Battle for your Mind”. Positioning adalah upaya untuk menempatkan
suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya.
Menurut David A Aaker dan J.Gary Shansby dalam bukunya “Postioning your Product 1982, strategi postioning dapat diterapkan melalui:
1. Penggunaan media, Disini produsen iklan dapat memilih salah satu diantara
sekian banyak media yang bisa digunakan untuk iklan, dan mengatur frekuensi serta waktu penayangannya.
2. Penonjolan bentuk, Disini merupakan hal yang mendukung kejelasan iklan,
sehingga iklan produk dapat berhasil dan mudah dikenali oleh konsumen. 3.
Positioning penggunaan bahasa, Disini adalah pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk iklan, sehingga iklan mudah dimengerti dan dipahami
konsumen. 4.
Positioning warna, Disini adalah pengaturan warna atau kombinasi warna yang cocok sehingga iklan produk menarik dan enak dilihat oleh konsumen.
5. Positoning gambar, Disini penggunaan gambar yang jelas sehingga dapat dilihat
dengan baik oleh konsumen. 6.
Penonjolan isi pesan iklan, Disini iklan produk harus mempunyai daya tarik. tayangan iklan harus mampu menarik perhatian dan menghasut konsumen untuk
membeli produk iklan.
Universitas Sumatera Utara
7. Strategi hadiah, Disini produsen iklan dapat melakukan inisiatif berupa
pemberian hadiah secara cuma-cuma atau bahkan gratis kepada konsumen. Biasanya selama persediaan masih ada atau dalam jangka waktu tertentu.
I.5.5 T eori AIDDA Sehubungan dengan uraian di atas, yang berkaitan dengan persepsi ibu rumah