teknis yang diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Dengan keterampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara
produktif. Sulistiyani dan Rosidah, 2003.
2.2 Petugas Imunisasi
Petugas imunisasi adalah individu yang mempunyai tugas dan wewenang dalam pemberian imunisasi. Menurut Depkes RI 2004. Petugas imunisasi adalah
petugas kesehatan atau pengelola sebagai tenaga pelaksana di setiap tingkatan dan telah mendapat pelatihan sesuai dengan tugasnya. Petugas imunisasi tidak hanya
bertanggung jawab dalam menangani dan memberikan vaksin, tetapi juga sebagai sumber informasi utama berkaitan dengan vaksin bagi sasaran imunisasi. Petugas
imunisasi yang diberikan kewenangan dan tanggungjawab sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya melaksanakan imunisasi adalah perawat dan bidan.
Menurut UU Kesehatan No.23 Tahun 1992, Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan yang
berdasarkan ilmu yang dimiliki yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Menurut Husin 1994 seseorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan body of knowledge, keterampilan keperawatan profesional technical dan memiliki sikap profesional sesuai dengan kode etik profesi. Sedangkan menurut
Gaffar 1999 menegaskan bahwa yang dimaksud dengan keterampilan profesional keperawatan bukan sekedar terampil dalam melakukan prosedur keperawatan, tetapi
Universitas Sumatera Utara
juga mencakup keterampilan interpersonal, keterampilan intelektual dan keterampilan teknikal.
Federation of International Gynaecologist and Obstetrician atau FIGO 1991 dan World Health Organization atau WHO 1992, Bidan yaitu seseorang yang telah
menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Bidan
adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui
oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal
untuk praktik bidan Soepardan, 2006. Menurut Depkes RI 2005 prosedur tetap pelaksanaan imunisasi bagi petugas
imunisasi adalah sebagai berikut: 1
Melakukan persiapan peralatan dan vaksin imunisasi TT, yaitu a.
Spuit lengkap, alat sterilisator, kapas air hangat. b.
Vaksin yang sesuai dengan sasaran dimasukkan kedalam termos es vaccin carier.
2 Mempersiapkan sasaran imunisasi TT, yaitu melakukan pemberitahuan kepada
sasaran WUS atau orang tua WUS tempat penyuntikan imunisasi TT atau kampaye imunisasi TT serta kegunaan dan efek sampingnya.
3 Melakukan pemberian imunisasi, yaitu pengambilan vaksin sesuai dengan
dosisnya. 4
Desinfeksi pada tempat yang akan disuntik.
Universitas Sumatera Utara
5 Pemberian obat antipiretik untuk imunisasi DPT, dijelaskan cara dan dosis
pemberian. 6
Memberikan informasi kepada orang tua WUS dan WUS mengenai jadwal imunisasi berikutnya.
7 Pencatatan dan pelaporan, yaitu melakukan pencatatan imunisasi yang diberikan
dicatat dalam buku catatan imunisasi serta jadwal imunisasi selanjutnya
Adapun langkah kegiatan yang perlu dilakukan oleh petugas imunisasi adalah:
a. Petugas imunisasi menerima kunjungan sasaran imunisasi WUS yang telah
membawa catatan imunisasi register di ruang imunisasi setelah mendaftar di loket pendaftaran.
b. Petugas memeriksa status imunisasi dalam buku catatan imunisasi atau buku
register dan menentukan jenis imunisasi yang akan diberikan. c.
Petugas menanyakan keadaan WUS, kepada WUS yang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak akan dirujuk ke ruang pengobatan
d. Petugas menyiapkan alat menyeteril alat suntik dan kapas air hangat .
e. Petugas menyiapkan vaksin vaksin dimasukkan ke dalam termos es .
f. Petugas menyiapkan sasaran memberitahukan kepada orang bayi tentang
tempat penyuntikan. g.
Petugas memberikan imunisasi memasukkan vaksin ke dalam alat suntik, desinfeksi tempat suntikan dengan kapas air hangat, memberikan suntikan
vaksin atau meneteskan vaksin sesuai dengan jadwal imunisasi yang akan diberikan.
Universitas Sumatera Utara
h. Petugas melakukan komunikasi edukasi dan informasi KIE atau konseling
tentang kegunaan dan efek samping pasca imunisasi WUS i.
Petugas memberitahukan kepada WUS mengenai jadwal imunisasi berikutnya. j.
Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku imunisasi atau buku register catatan imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir bulannya.
2.3 Pelayanan Imunisasi