Menurut Natoadmodjo 2007, pengetahuan individu secara tidak langsung akan berdampak terhadap keputusan untuk bertindak, artinya pengetahuan merupakan
domain pertama untuk mewujudkan sebuah tindakan. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman petugas imunisasi tentang prosedur tetap dan seluruh
rangkaian kegiatan tentang pelaksanaan pelayanan imunisasi TT bagi WUS di wilayah kerjanya masing-masing.
Sedangkan menurut Menurut Roger 1974 dalam Sarwono 2004 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru atau berperilaku
baru, maka dalam diri orang tersebut telah terjadi proses yang berurutan yaitu : 1 Awareness kesadaran dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus atau objek. 2 Interest yaitu merasa tertarik terhadap suatu stimulus. 3 Evaluation yaitu menimbang-nimbang terhadap baik dan
tidaknya stimulus tersebut terhadap dirinya. 4 Trial dimana subjek sudah mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5
Adoption yaitu dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
4.8 Pengaruh Sikap terhadap Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT di
Kabupaten Aceh Barat
Sikap dalam penelitian ini adalah pandangan atau respon petugas imunisasi TT tentang seluruh kegiatan-kegiatan pelayanan imunisasi TT pada WUS.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan melalui uji chi square menunjukkan variabel sikap mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi TT di
Kabupaten Aceh Barat dengan nilai p=0,001, dan melalui uji regresi logistik ganda variabel sikap juga menjadi faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan
imunisasi TT dengan nilai p= 0,012. Secara proporsi menunjukkan petugas imunisasi TT dengan sikap yang baik
76,7 melakukan pelayanan imunisasi TT pada WUS dengan baik, sedangkan petugas dengan sikap yang kurang baik 65,4 melakukan pelayanan imunisasi TT
yang kurang, artinya semakin baik sikap petugas imunisasi TT kemungkinan untuk melaksanakan pelayanan imunisasi TT sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan
imunisasi TT akan lebih baik dan tercapainya cakupan imunisasi secara keseluruhan. Secara distribusi frekuensi hasil penelitian juga menunjukkan sikap petugas
imunisasi 62,3 termasuk baik, namun masih ada 37,7 masih mempunyai sikap kurang . Hal ini diindikasikan dari masih adanya tidak setuju petugas imunisasi
tentang penyuluhan tentang imunisasi TT pada WUS sebelum pelaksanaan imunisasi, juga masih ada yang tidak setuju melakukan konseling tentang imunisasi TT dan
tidak perlu menyampaikan efek samping dan kegunaan imunisasi TT terlebih dahulu kepada WUS yang akan mendapatkan imunisasi.
Sikap petugas imunisasi yang kurang tersebut secara umum akan berdampak terhadap pelaksanaan secara utuh pelayanan imunisasi TT pada WUS, karena sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gibson 1995 dalam Natoatmodjo 2003, sikap merupakan faktor penentu perilaku. Sikap menggambarkan suka atau tidak sukanya seseorang terhadap
obyek. Sikap diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan
predisposisi tindakan atau perilaku. Artinya sikap petugas imunisasi dalam pelaksanaan pelayanan imunisasi di puskesmas tidak serta merta hadir, tetapi
dilandasi oleh faktor lain seperti pengetahuan, dan pengalaman sebelumnya, dan jika sikap tersebut sudah terbentuk secara positif maka akan berimplikasi terhadap
pelaksanaan pelayanan imunisasi di wilayah kerjanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sukmara 2000 bahwa variabel sikap
mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan imunisasi TT bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukamamah Bogor, dan secara proporsi menunjukkan responden
dengan sikap yang baik 62,8 melakukan pelayanan imunisasi TT dengan baik bagi ibu hamil. Menurut penelitian Pulungan 2006 menemukan bahwa di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Deli menemukan variabel sikap petugas imunisasi TT juga mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi TT.
4.9 Pengaruh Keterampilan terhadap Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT