Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan jenis explanatory research yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi petugas imunisasi pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap pelayanan imunisasi tetanus toxoid TT pada wanita usia subur WUS di seluruh wilayah kerja puskesmas dalam Kabupaten Aceh Barat melalui pengujian hipotesa.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah kerja puskesmas dalam Kabupaten Aceh Barat dengan pertimbangan cakupan imunisasi TT pada WUS masih sangat rendah dan belum sesuai dengan standar yang direkomendasikan oleh Depkes RI. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kompetensi petugas yang masih rendah, sumberdaya manusia yang belum memadai dan terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang bertugas dalam memberikan pelayanan imunisasi. Penelitian ini dilakukan mulai dari persetujuan judul penelitian, telaah pustaka, kolokium, penelitian lapangan, seminar hasil, dan komprehensif berlangsung selama 8 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai dengan Agustus 2010. Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas imunisasi yaitu Perawat dan Bidan yang bertugas di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Barat yang berjumlah sebanyak 69 orang petugas dan sekaligus menjadi sampel dalam penelitian total sampling. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan observasi secara langsung kepada seluruh responden yang berkaitan dengan kompetensi petugas imunisasi yang ada di puskesmas meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan serta pelayanan imunisasi dalam memberikan pelayanan imunisasi tetanus toxoid kepada wanita usia subur.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui pencatatan dari dokumentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, data dari puskesmas tentang tenaga kesehatan, kondisi demografis, jumlah WUS dan hasil cakupan program imunisasi.

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner penelitian agar dapat menjadi instrumen penelitian yang valid dan reliabel sebagai alat pengumpul data, maka dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu Universitas Sumatera Utara mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2006:168. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada petugas kesehatan yaitu perawat dan bidan di puskesmas lain, dengan karakteristik yang hampir sama dengan karakteristik responden yang ada di tempat penelitian. Responden yang telah ikut dalam uji validitas dan reliabilitas tidak termasuk lagi menjadi sampel. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel pada analisis reability dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Pertanyaan dikatakan reliabel, jika jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya, untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga Arikunto, 2006:178. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r-tabel, maka dinyatakan relialibel Sugiyono, 2009. Universitas Sumatera Utara Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 20 orang petugas imunisasi yaitu perawat dan atau bidan yang bekerja di puskesmas dalam wilayah Kabupaten Nagan Raya dengan pertimbangan wilayah ini mudah dijangkau dan petugas imunisasi mempunyai karakteristik yang sama dengan petugas yang akan dilakukan penelitian. Nilai r-tabel dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan 95, maka untuk sampel 20 orang yang diuji nilai t-tabelnya adalah sebesar 0,423. Keseluruhan variabel penelitian dinyatakan valid dan relialibel karena nilai t-hitung t-Tabel, dan nilai r-Hitung r-Tabel, dengan rincian sebagai berikut: 1. Variabel pengetahuan, rata-rata mempunyai nilai t-hitung adalah 0,643, dengan range antara 0,460 – 0,867, artinya nilai t-Hitung t-Tabel, maka dinyatakan valid dan nilai r-Hitung cronbach’s alpha sebesar 0,971, berarti nilai r-Hitung r-Tabel maka variabel pengetahuan dinyatakan realibel. 2. Variabel sikap, rata-rata mempunyai nilai t-hitung adalah 0,779, dengan range antara 0,582 – 0,881, artinya nilai t-Hitung t-Tabel, maka dinyatakan valid dan nilai r-Hitung cronbach’s alpha sebesar 0,959, berarti nilai r- Hitung r-Tabel maka variabel sikap juga dinyatakan realibel. 3. Variabel keterampilan, rata-rata mempunyai nilai t-hitung adalah 0,665, dengan range antara 0,512– 0,877, artinya nilai t-Hitung t-Tabel, maka dinyatakan valid dan nilai r-Hitung cronbach’s alpha sebesar 0,945, berarti nilai r-Hitung r-Tabel maka variabel keterampilan juga dinyatakan realibel. 4. Variabel pelaksanaan pelayanan imunisasi TT, rata-rata mempunyai nilai t-hitung adalah 0,698, dengan range antara 0,601– 0,877, artinya nilai t-Hitung t-Tabel, maka dinyatakan valid dan nilai r-hitung cronbach’s Universitas Sumatera Utara alpha sebesar 0,973, berarti nilai r-Hitung r-Tabel maka variabel pelaksanaan pelayanan imunisasi TT juga dinyatakan realibel. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Independen 1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau dipahami oleh petugas imunisasi yaitu perawat dan bidan tentang seluruh kegiatan-kegiatan dalam pelayanan imunisasi TT pada WUS. 2. Sikap adalah pandangan atau respon petugas imunisasi perawat dan bidan tentang seluruh kegiatan-kegiatan pelayanan imunisasi TT pada WUS 3. Keterampilan adalah kesanggupan petugas imunisasi perawat dan bidan dalam melakukan seluruh aspek pelayanan imunisasi TT, dan terampil dalam melakukan tindakan imunisasi TT pada WUS.

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pelayanan imunisasi TT. Pelayanan imunisasi TT adalah serangkaian kegiatan imunisasi TT yang terdiri dari; pelayanan pra pelaksanaan imunisasi TT yaitu penyuluhan pemeriksaan sasaran dan pengisian register, konseling, pelaksanaan imuniassi TT pemberian vaksin yang tepat dan aman, menggunakan alat suntik ADS Auto Disable Syringe, kontra indikasi pemberian imunisasi, dan pelaksanaan pelayanan setelah pemberian imunisasi TT penyuluhan, dan pencatatan dalam buku register imunisasi TT pada WUS di seluruh wilayah kerja puskesmas Kabupaten Aceh Barat. Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Pengukuran Variabel Kompetensi

A. Pengukuran variabel pengetahuan didasarkan pada skala ordinal dari 25 pertanyaan dengan alternatif jawaban benar diberi skor 2, dan salah diberi skor 1, kemudian dilakukan pengujian normalitas data untuk penentuan kategorisasi variabel, dan dikategorikan menjadi dua kategori Anwar, 2008, yaitu: 1 Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ median 39 skor 39 -50 2 Kurang, jika responden memperoleh nilai median skor 25 - 38 B. Pengukuran variabel sikap didasarkan pada skala ordinal dari 15 pertanyaan dengan alternatif jawaban setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1, dan dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu: 1 Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ median 25 25 – 30 2 Kurang, jika responden memperoleh nilai median 15 – 24 C. Pengukuran variabel keterampilan didasarkan pada skala ordinal dari 15 pertanyaan dengan alternatif jawaban ya diberi skor 2, dan tidak diberi skor 1, dan dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu: 1 Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ median 25 25 – 30 2 Kurang, jika responden memperoleh nilai median 15 – 24

3.6.2 Pengukuran Variabel Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid

Metode pengukuran variabel pelayanan imunisasi Tetanus Toxoid didasarkan pada skala ordinal dari 25 pertanyaan dengan alternatif jawaban “ya” diberi skor 2 dan ‘tidak” diberi skor 1, dan dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ median 32 32 - 50 2 Kurang, jika responden memperoleh nilai median 25 – 31 Secara terperinci seluruh variabel dalam penelitian ini dapat dijabarkan dalam Tabel 3.2 berikut ini : Tabel 3.2. Metode Pengukuran Variabel Independen dan Dependen Variabel Definisi Operasional Indi- kator Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui atau dipahami oleh petugas imunisasi tentang seluruh kegiatan dalam pelayanan imunisasi TT pada WUS 25 1. Benar skor 2 2. Salah skor 1 1. Baik Skor 39 – 50 2. Kurang Skor 25 – 38 Ordinal Sikap Pandangan atau respon petugas imunisasi tentang seluruh kegiatan dalam pelayanan imunisasi TT pada WUS 15 1. Setuju skor 2 2. Tidak Setuju skor 1 1. Baik Skor 25 – 30 2. Kurang Skor 15 – 24 Ordinal Keterampilan Kesanggupan petugas imunisasi dalam melakukan seluruh aspek pelayanan imunisasi TT, dan terampil dalam melakukan tindakan imunisasi TT pada WUS. 15 1. Ya skor 2 2. Tidak skor1 1. Baik Skor 25 – 30 2. Kurang Skor 15 – 24 Ordinal Pelayanan Imunisasi TT Serangkaian kegiatan imunisasi TT yang terdiri dari pelayanan pra pelaksanaan imunisasi yaitu penyuluhan, pemeriksaan sasaran dan pengisian register, konseling, pelaksanaan imunisasi TT pemberian vaksin yang tepat dan aman, menggunakan alat suntik ADS Auto Disable Syringe, kontra indikasi pemberian imunisasi, dan pelaksanaan pelayanan setelah pemberian imunisasi TT penyuluhan, dan pencatatan dalam buku register imunisasi TT pada WUS di seluruh wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Barat. 25 1. Ya skor 2 2. Tidak skor 1 1. Baik Skor 32 – 50 2. Kurang Skor 25 – 31 Ordinal Universitas Sumatera Utara

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini meliputi: 1. Analisa univariat, merupakan analisis yang menganalisis variabel penelitian secara tunggal baik variabel independen pengetahuan, sikap dan keterampilan dan maupun variabel dependen pelayanan imunisasi TT dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. 2. Analisa bivariat adalah analisis lanjutan dari analisis univariat untuk menjelaskan hubungan atau pengaruh variabel independen pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan variabel dependen pelayanan imunisasi TT dengan menggunakan uji chi square pada taraf kepercayaan 95. 3. Analisa multivariat adalah analisis data yang ditujukan untuk menjelaskan variabel paling dominan dari variabel independen yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji regresi logistik berganda pada taraf kepercayaan 95. Model persamaan liner regresi logistik berganda yaitu: Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan: Y = Variabel pelayanan imunisasi TT a = Konstanta β1-β3 = Koefisiensi regresi X1 = Variabel pengetahuan petugas imunisasi X2 = Variabel sikap petugas imunisasi X3 = Variabel keterampilan petugas imunisasi Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan luas wilayah 2.927,95 km2 yang terletak pada geografis 04 06’ – 04 47’ Lintang Utara dan 95 52’- 96 30’ Bujur Timur dengan batas-batas wilayah yaitu; Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie, Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya dan Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia Berdasarkan data BPS 2009 jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat sebanyak 184.147 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 91.333 jiwa dan perempuan 92.814 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. Berdasarkan jumlah penyakit terbanyak diketahui, bahwa di Kabupaten Aceh Barat ISPA penyakit terbesar diantara 10 penyakit terbesar yang berobat jalan di Puskesmas yaitu 25, diikuti Penyakit Hypertensi 22, Infeksi Kulit 15, Reumatik 14, Common Cold 8, Diare 7, Bronchitis dan Disentri masing – masing 3. Sarana kesehatan di Kabupaten Aceh Barat terdiri dari 13 Puskesmas Induk, 40 Puskesmas Pembantu, dan 23 Polindes. Universitas Sumatera Utara