Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT di Kabupaten Aceh Barat

BAB 5 PEMBAHASAN

4.6 Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT di Kabupaten Aceh Barat

Pelaksanaan pelayanan imunisasi TT dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan imunisasi TT pelayanan pra pelaksanaan imunisasi TT yaitu penyuluhan, pemeriksaan sasaran dan pengisian register, konseling, pelaksanaan imuniassi TT pemberian vaksin yang tepat dan aman, menggunakan alat suntik ADS Auto Disable Syringe, kontra indikasi pemberian imunisasi TT, dan pelaksanaan pelayanan setelah pemberian imunisasi TT penyuluhan, dan pencatatan dalam buku register imunisasi TT pada WUS di seluruh wilayah kerja puskesmas Kabupaten Aceh Barat. Hasil penelitian menunjukkan 60,9 pelaksanaan pelayanan imunisasi TT oleh petugas imunisasi TT di Kabupaten Aceh Barat sudah termasuk baik, namun masih ada 39,1 petugas imunisasi puskesmas masih kurang dalam pelaksanaan pelayanan imunisasi TT. Pelayanan imunisasi TT yang kurang tersebut diindikasikan dari tidak dilaksanakannya beberapa indikator pelaksanaan pelayanan imunisasi TT sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan imunisasi TT oleh petugas imunisasi TT puskesmas seperti pelaksanaan pra pelayanan imunisasi TT, umumnya tidak melakukan acara seremonial, tidak memberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi TT pada WUS, dan tidak melakukan konseling dan setelah pelayanan Universitas Sumatera Utara imunisasi TT masih ada petugas imunisasi TT belum mengocok vaksin sebelum digunakan dan tidak menjelaskan kontra indikasi dari imunisasi TT. Fenomena pelaksanaan imunisasi TT tersebut praktis secara umum akan berdampak terhadap cakupan pelayanan imunisasi TT di Kabupaten Aceh Barat, dan seperti diketahui cakupan imunisasi TT hanya 15,8 dari target 80 yang diharapkan. Pada prinsipnya pelayananan imunisasi TT adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan. Beberapa faktor yang dinilai berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi TT baik bersumber dari individu petugas imunsiasi seperti karakteristik individu dan kompetensi petugas imunisasi TT maupun dari faktor luar individu petugas imunisasi TT seperti koordinasi, supervisi, pelatihan dan kebijakan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat serta dari faktor WUS nya sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Anderson dan Newman 1968 dalam Sarwono 2004, bahwa salah satu faktor penting yang mempengaruhi pelayanan kesehatan adalah faktor petugas kesehatan, mencakup karakteristik petugas kesehatan dan kompetensi petugas kesehatan, termasuk dalam pelayanan imunisasi TT. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukmara 2000, bahwa pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil di Sukamaah Bogor dipengaruhi oleh faktor individu dari petugas imunisasi TT berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan, kemudian dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi ibu hamil dan akses ke sarana pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara

4.7 Pengaruh Pengetahuan terhadap Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT di