Berdasarkan variabel
keterampilan, diketahui bahwa responden dengan keterampilan yang baik 78,6 melakukan pelayanan imunisasi TT yang baik,
sedangkan responden dengan keterampilan yang kurang 66,7 melakukan pelayanan imunisasi TT yang kurang. Hasil uji chi square menunjukkan terdapat pengaruh
keterampilan terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi tetanus toxoid TT dengan nilai p sebesar 0,000 p0,05.
4.5 Analisis Multivariat
Analisis multivariat dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui variabel paling dominan dari variabel kompetensi yang berpengaruh terhadap
pelaksanaan pelayanan imunisasi TT dengan menggunakan uji regresi logistik ganda. Adapun syarat variabel dapat dilanjutkan dalam analisis multivariat adalah
jika nilai p pada analisis bivariat mempunyai nilai p0,25, dan skala ukur variabel dependen adalah dikotomi kategori.
Hasil analisis bivariat menunjukkan ketiga variabel kompetensi pengetahuan p=0,005, sikap p=0,001 dan keterampilan p=0,000 dan ketiga variabel tersebut
dapat dimasukkan dalam analisis multivariat. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Logistik Pengaruh Kompetensi Petugas Imunisasi terhadap Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT di Kabupaten Aceh
Barat 2010
No Variabel Nilai B
Nilai B exp Nilai
p
1 Pengetahuan
1,340 3,820
0,040 2
Sikap 1,538
4,655 0,012
3 Keterampilan
1,665 5,286
0,007 Nilai Overall Percentage
75,4 Nilai Konstanta
- 6,866
Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa variabel keterampilan merupakan variabel paling dominan berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi TT
dengan nilai p=0,007 dan nilai B Exp tertinggi yaitu 5,286.
Adapun hasil persamaan regresi logistik ganda yaitu: Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+e
Pelayanan Imunisasi = - 6,866+ 3,820 pengetahuan+ 4,655 sikap+5,286 keterampilan
Berdasarkan persamaan regresi logistik ganda di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan imunisasi TT di pengaruhi oleh variabel sikap dan keterampilan petugas
imunisasi, dan dilihat dari nilai over all percentage yaitu sebesar 75,4, artinya 75,4 pelaksanaan pelayanan imunisasi TT dipengaruhi oleh variabel kompetensi
dan 24,6 sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kebijakan kepala puskesmas, pengawasan atau supervisi serta perilaku dari
WUS itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
4.6 Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT di Kabupaten Aceh Barat
Pelaksanaan pelayanan imunisasi TT dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan imunisasi TT pelayanan pra pelaksanaan imunisasi TT yaitu penyuluhan,
pemeriksaan sasaran dan pengisian register, konseling, pelaksanaan imuniassi TT pemberian vaksin yang tepat dan aman, menggunakan alat suntik ADS Auto
Disable Syringe, kontra indikasi pemberian imunisasi TT, dan pelaksanaan pelayanan setelah pemberian imunisasi TT penyuluhan, dan pencatatan dalam buku
register imunisasi TT pada WUS di seluruh wilayah kerja puskesmas Kabupaten Aceh Barat.
Hasil penelitian menunjukkan 60,9 pelaksanaan pelayanan imunisasi TT oleh petugas imunisasi TT di Kabupaten Aceh Barat sudah termasuk baik, namun
masih ada 39,1 petugas imunisasi puskesmas masih kurang dalam pelaksanaan pelayanan imunisasi TT. Pelayanan imunisasi TT yang kurang tersebut diindikasikan
dari tidak dilaksanakannya beberapa indikator pelaksanaan pelayanan imunisasi TT sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan imunisasi TT oleh petugas imunisasi TT
puskesmas seperti pelaksanaan pra pelayanan imunisasi TT, umumnya tidak melakukan acara seremonial, tidak memberikan penyuluhan tentang pentingnya
imunisasi TT pada WUS, dan tidak melakukan konseling dan setelah pelayanan
Universitas Sumatera Utara