Menurut Gibson 1995 dalam Natoatmodjo 2003, sikap merupakan faktor penentu perilaku. Sikap menggambarkan suka atau tidak sukanya seseorang terhadap
obyek. Sikap diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan
predisposisi tindakan atau perilaku. Artinya sikap petugas imunisasi dalam pelaksanaan pelayanan imunisasi di puskesmas tidak serta merta hadir, tetapi
dilandasi oleh faktor lain seperti pengetahuan, dan pengalaman sebelumnya, dan jika sikap tersebut sudah terbentuk secara positif maka akan berimplikasi terhadap
pelaksanaan pelayanan imunisasi di wilayah kerjanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sukmara 2000 bahwa variabel sikap
mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan imunisasi TT bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukamamah Bogor, dan secara proporsi menunjukkan responden
dengan sikap yang baik 62,8 melakukan pelayanan imunisasi TT dengan baik bagi ibu hamil. Menurut penelitian Pulungan 2006 menemukan bahwa di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Deli menemukan variabel sikap petugas imunisasi TT juga mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi TT.
4.9 Pengaruh Keterampilan terhadap Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT
di Kabupaten Aceh Barat
Keterampilan dalam penelitian ini adalah kesanggupan petugas imunisasi dalam melakukan seluruh aspek pelayanan imunisasi TT, dan terampil dalam
melakukan tindakan imunisasi TT pada WUS. Keterampilan dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
mencakup tindakan nyata yang dilakukan oleh petugas imunisasi yang dikombinasikan dengan hasil observasi peneliti secara langsung.
Hasil penelitian menunjukkan melalui uji chi square bahwa keterampilan petugas imunisasi berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi TT di
Puskesmas dengan nilai p=0,000 p0,05, dan secara serempak melalui uji regresi logistik ganda menunjukkan variabel keterampilan merupakan variabel paling
dominan berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi di Kabupaten Aceh Barat dengan nilai B Exp sebesar 5,284, artinya 52,8 pelaksanaan pelayanan
imunisasi TT pada WUS di Kabupaten Aceh Barat dipengaruhi oleh keterampilan petugas imunisasi.
Secara proporsi menunjukkan petugas imunisasi puskesmas yang mempunyai keterampilan yang baik 78,6 melakukan pelayanan imunisasi yang baik, sedangkan
responden dengan keterampilan yang kurang 66,7 melakukan pelayanan imunisasi yang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan petugas imunisasi yang baik
akan meningkatkan pelayanan imunisasi TT secara keseluruhan. Secara umum keterampilan petugas imunisasi puskesmas 60,9 termasuk
baik, namun masih ada 39,1 keterampilan petugas imunisasi termasuk kurang. Hal ini diindikasikan masih banyak petugas imunisasi tidak menjelaskan kegunaan
imunisasi pra pelaksanaan imunisasi, dan masih ada petugas imunisasi yang tidak memberi informasi yang lengkap saat konseling.
Sedangkan hasil observasi langsung memang secara umum sudah menunjukkan tindakan yang benar dalam melaksanakan tindakan pelayanan
Universitas Sumatera Utara
imunisasi, namun persentasenya masih rendah dari pada keterampilan yang diharapkan secara utuh dalam pelaksanaan pemberian pelayanan imunisasi.
Menurut Sulistiyani dan Rosidah 2003, menjelaskan bahwa keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu yang
bersifat kekaryaan, berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis yang diperoleh melalui
proses belajar dan berlatih. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ningrum dan Sulastri 2008, bahwa
keterampilan petugas imunisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap pelaksanaan pelayanan imunisasi TT pada ibu hamil dengan nilai p=0,002, dan
demikian juga dengan penelitian Martadinata 2001 bahwa dalam pengelolaan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Oku Sumatera Selatan
menunjukkan bahwa cakupan pelaksanaan imunisasi puskesmas melibatkan semua unsur khususnya petugas imunisasi puskesmas yang sudah terlatih seperti bidan dan
perawat, selain itu juga dipengaruhi oleh kesiapan dana dan peralatan secara operasional dalam pelaksanaan pelayanan imunisasi.
Pentingnya keterampilan petugas imunisasi puskesmas tersebut adalah demi kesinambungan pelaksanaan pelayanan imunisasi khususnya imunisasi TT, karena
petugas imunisasi tidak hanya bertanggung jawab dalam menangani dan memberikan vaksin, tetapi juga sebagai sumber informasi utama berkaitan dengan vaksin bagi
sasaran imunisasi.
Universitas Sumatera Utara
4.10 . Keterbatasan Penelitian