Variabel Dependen Analisis Univariat

Berdasarkan keseluruhan dari skoring indikator pertanyaan untuk variabel keterampilan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov, dan hasil analisa statistik menunjukkan bahwa variabel keterampilan juga tidak terdistribusi secara normal, sehingga untuk kategorisasi variabel keterampilan menggunakan batas median yaitu skor 25. Adapun kategori variabel keterampilan adalah baik jika responden memperoleh skor 25 - 30, dan dikatakan kurang jika memperoleh skor 15 - 24 seperti pada Tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Variabel Keterampilan Petugas Imunisasi di Kabupaten Aceh Barat 2010 No Keterampilan Responden Jumlah n Persentase 1 Baik 42 60,9 2 Kurang 27 39,1 Total 69 100,0 Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai keterampilan yang baik yaitu sebanyak 42 orang 60,9, sedangkan responden dengan keterampilan yang kurang sebanyak 27 orang 39,1.

4.3.1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pelayanan imunisasi TT yang mencakup pelayanan pra pelaksanaan imunisasi TT, pelayanan pemberian imunisasi TT, dan pelayanan setelah imunisasi TT. Universitas Sumatera Utara Variabel pelaksanaan pelayanan imunisasi TT didasarkan pada skala ordinal dari 25 pertanyaan dengan alternatif jawaban ya dan tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelayanan pra pelaksanaan imunisasi TT masih ada petugas imunisasi puskesmas yang tidak melakukan acara pembukaan yaitu sebanyak 23 orang 33,3, penjelasan sederhana tentang imunisasi TT yaitu sebanyak 21 orang 30,4, tidak melakukan penyuluhan yaitu sebanyak 12 orang 17,4, seperti pada Tabel 4.8. berikut : Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Indikator Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT oleh Petugas Imunisasi di Kabupaten Aceh Barat 2010 Ya Tidak Total No Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT n n n Pelayanan Pra Pelaksanaan Imunisasi TT 1 Melakukan acara pembukaan 46 66,7 23 33,3 69 100,0 2 Menjelaskan secara sederhana dan ringkas tentang imunisasi TT 48 69,6 21 30,4 69 100,0 3 Melakukan penyuluhan 57 82,6 12 17,4 69 100,0 4 Menjelaskan efek samping imunisasi TT 65 94,2 4 5,8 69 100,0 5 Melakukan skrining WUS 69 100,0 0,0 69 100,0 6 Melakukan registrasi WUS 69 100,0 0,0 69 100,0 7 Melakukan konseling 47 68,1 22 31,9 69 100,0 Pelayanan Pemberian Imunisasi TT 8 Memberikan imunisasi TT sesuai jadwal 69 100,0 0,0 69 100,0 9 Memberi Imunisasi TT secara tepat dan aman 69 100,0 0,0 69 100,0 10 Memeriksa label dan pelarut vaksin TT 69 100,0 0,0 69 100,0 11 Memeriksa tanggal kadarluasa vaksin TT 69 100,0 0,0 69 100,0 12 Mengkocok vaksin TT terlebih dahulu sebelum digunakan 64 92,8 5 7,2 69 100,0 13 Menggunakan jarum suntik ADS 69 100,0 0,0 69 100,0 14 Memberikan suntikan secara intramuskuler 69 100,0 0,0 69 100,0 15 Memberikan dosis 0,5 cc dengan interval 4 minggu 69 100,0 0,0 69 100,0 16 Membersihkan area penyuntikan dengan kapas basah 69 100,0 0,0 69 100,0 17 Melakukan penyuntikan dengan benar dan nyaman 69 100,0 0,0 69 100,0 18 Menjelaskan kontra indikasi dari imunisasi TT WUS 54 78,3 15 21,7 69 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Lanjutan Ya Tidak Total No Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi TT n n n Pelayanan Setelah Pemberian Imunisasi TT 19 Memberikan penyuluhan cara penanganan efek samping yang timbul 42 60,9 27 39,1 69 100,0 20 Memberi alternatif jadwal bagi WUS untuk bisa datang untuk diimunisasi TT 46 66,7 23 33,3 69 100,0 21 Memberitahu WUS untuk datang kembali untuk imunisasi TT selanjutnya 69 100,0 0,0 69 100,0 22 Memberitahu WUS agar membawa kartu status setiap kali imunisasi TT 69 100,0 0,0 69 100,0 23 Mencatat seluruh hasil imunisasi pada buku register 69 100,0 0,0 69 100,0 24 Melakukan pencatatan hasil imunisasi rutin TT pada WUS yang tidak hamil 69 100,0 0,0 69 100,0 25 Melakukan evaluasi pelaksanaan imunisasi TT 62 89,9 7 10,1 69 100,0 Tabel 4.8 di atas juga menunjukkan bahwa pada pelayanan imunisasi TT diketahui secara keseluruhan petugas imunisasi TT sudah melakukan skrining dan pendataan WUS, namun masih ada yang tidak melakukan konseling yaitu sebanyak 22 orang 31,9. Sedangkan berdasarkan indikator pelayanan setelah pelaksanaan imunisasi TT, diketahui secara keseluruhan responden sudah melakukan hampir seluruh indikator pelayanan pemberian imunisasi TT hanya ada 5 responden 7,2 yang belum mengocok vaksin sebelum digunakan, dan masih ada 15 responden 21,7 tidak menjelaskan kontra indikasi dari imunisasi TT pada WUS. Berdasarkan keseluruhan dari skoring indikator pertanyaan untuk variabel pelaksanaan pelayanan imunisasi TT juga dilakukan pengujian normalitas data dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov, dan hasil analisa statistik menunjukkan bahwa variabel pelaksanaan pelayanan imunisasi TT juga tidak Universitas Sumatera Utara terdistribusi secara normal, sehingga untuk kategorisasi variabel pelaksanaan pelayanan imunisasi TT menggunakan batas median yaitu skor 32. Adapun kategori variabel pengetahuan adalah baik jika nilai median 32 - 50 dan dikatakan kurang jika nilai median 25 - 31. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Variabel Pelaksanaan Pelayanan Imunsasi TT Oleh Petugas Imunisasi di Kabupaten Aceh Barat 2010 No Pelayanan Imunisasi TT WUS Jumlah n Persentase 1 Baik 42 60,9 2 Kurang 27 39,1 Total 69 100,0 Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan imunisasi TT pada WUS mayoritas termasuk baik yaitu sebanyak 42 orang 60,9, sedangkan pelayanan imunisasi yang kurang sebanyak 27 orang 39,1

4.3.2. Hasil Observasi Pelayanan Imunisasi TT.