Proses dan Tujuan Pembelajaran PAI Di SDI Miftahul Diniyah

41 memberi salam saat bertemu dengan orang lain, mencium tangan saat bertemu dengan guru dan orang yang lebih tua, melaksanakan sholat duha, membayar infaq, melaksanakan bakti sosial dan sebagainya. SDI Miftahul Diniyah melaksanakan pengajaran Pendidikan Agama Islam 4 empat jam per minggu. Akhlak yang diajarkan di SDI Miftahul Diniyah berupa sejumlah bahan materi tentang akhlak, misalnya mengenai akhlak terhadap Allah dan membiasakan perilaku terpuji dan menjauhi perilaku tercela. pembelajaran ini ditujukan menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dengan akhlak yang baik dan terpuji dari siswa tersebut, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang akhlak islam, sehingga siswa dapat menjadi manusian muslim yang terus berkembang dengan akhlak yang baik dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

2. Materi PAI, Profil Guru, dan Perilaku siswa.

Agar tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk akhlak dapat tercapai dengan baik maka seorang guru terutama guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki kemampuan untuk memilih cara yang tepat dalam penyampaiian pelajaran. Guru juga harus menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan materi yang diajarkan. Sesuai wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru Pendidikan Agama Islam, metode pengajaran yang digunakan guru di SDI Miftahul Diniyah adalah metode ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, penugasan dan observasi atau kunjungan ke suatu tempat yang berkaitan atau relevan dengan materi agama islam. Materi Pendidikan Agama Islam yang diajarkan pada siswa SDI Miftahul Diniyah meliputi: 1 Al-Qur’an 2 Aqidah 3 Akhlak 4 Fiqih 5 Tarikh 42 Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, guru Pendidikan Agama Islam melakukan sistem penilaiian dengan menilai ketiga ranah belajar yaitu kognitif, afektif, psikomotorik. Untuk mengukur ranah kognitif siswa, guru menggunakan pertanyaan lisan di kelas, tugas rumah, tugas individu dan ulangan harian serta ulangan semester. Sedangakan ranah afektif dan psikomotorik siswa, guru menilai perkembangan perilaku siswa setelah mendapatkan pembelajaran.

3. Usaha-usaha sekolah Dalam membentuk Akhlak Siswa

Dari hasil penelitian yang telah eneliti lakukan beberapa bulan di SDI Miftahul Diniyah, dalam hal pembentukan akhlak di SDI Mifathul Diniyah telah diketahui bahwa salah satu cara sekolah membentuk akhlak siswanya dengan memberikan suri tauladan yang baik dan melakukan pembiasaan akhlak yang baik kepada siswa. Secara lebih terperinci usaha- usaha sekolah dalam pembentukan akhlak siswa adalah dengan: 1 Keteladanan dan Akhlak seorang guru Guru dan semua warga sekolah harus menjadi contoh yang baik dalam berpegang pada ajaran agama, nilai- nilai moral, pergaulan, melaksanakan syiar agamapuasa, sholat, shodaqoh, dst, pengendalian emosi dengan lapang dada dan bersabar dan lain sebagainya. Oleh karena itu seorang guru di samping harus mempunyai kompetensi dibidang profesinya, juga dituntut memiliki kepribadian yang baik, sehingga anak didik akan meneladani sifat atau kepribadian guru tersebut. 2 Pembiasaan dengan tingkah laku Dalam mendidik siswa diperlukan pembiasaan, seperti yang dilaksanakan pada SDI Mifatahul Diniyah dalam membentuk akhlak siswa dengan proses metode pembiasaan yaitu dengan menanamkan pembiasaan yang baik-baik di sekolah, antara lain berinfaq,mengucap salam saat bertemu orang lain, menyapa dengan bahasa kakak atau abang terhadap teman mereka yang lebih dewasa, mencium tangan saat