Fungsi Pendidikan Agama Islam

12 benar beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dengan memahami semua ajaran Islam serta dapat mngamalkan dalam kehidupan sehari-hari. B. Akhlak Keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang darinya lahir suatu perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian, disebut akhlak. Jika melahirkan perbuatan baik dan terpuji menurut akal dan syara’ hukum Islam, hal tersbut disebut akhlak baik. Jika melahirkan perbuatan tidak baik, hal tersebut disebut akhlak buruk.

1. Pengertian Akhlak

Akhlak merupakan salah satu tujuan dari Pendidikan Agama Islam, karena akhlak adalah perbuatan manusia yang baik yang harus dikerjakan dan perbuatan jahat yang harus dihindari dalam pergaulan dengan Tuhan. Manusia dan makhluk alam sekelilingnya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai dan moral 19 . Pengertian akhlak secara etimologi, menurut pendekatan etimologi, perkataan ”akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya ”Khuluqun” yang menurut logat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan ”khalkun” ٌﻖﻠَﺧَ yang berarti kejadian, serta erat hubungan ”khaliq” ْﻖِﻠَﺧ yang berarti pencipta dan ”makhluk” yang berarti yang diciptakan 20 . Baik kata akhlak atau khuluq kedua duanya dapat dijumpai di dalam al-qur’an sebagai berikut :     Artinya : Dan sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berbudi pekerti yang agung. Q.S Al-Qalam, 68:4 21 19 Asmaran , Pengantar Studi Ahlak, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002, cet.-3, h.5 20 Zahruddin AR, Pengantar Ilmu Akhlak, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, cet-1, h.1 21 Al-qur’an dan terjemah, Surabaya : Pustaka Karya, h.321 13 Dalam kamus bahasa Indonesia akhlak diartikan sebagai ”budi pekerti, watak, kesopanan” 22 . Adapun akhlak dari segi terminologi istilah sebagaimana dijelaskan oleh pakar ahlinya sebagai berikut : Prof. Dr. Ahmad Amin mengemukakan pendapat bahwa akhlak ialah ”ilmu untuk menetapkan segala perbuatan manusia, yang baik atau yang buruk, yang benar atau yang salah, yang hak atau yang batil” 23 . Ibn Atsir dalam bukunya An-nihayah menerangkan ”hakekat makna khuluq itu ialah gambaran batin manusia yang tepat yaitu jiwa dsb sifat sifatnya, sedangkan kholqun merupakan gambaran bentuk luarnya raut muka, tinggi rendahnya tubuh dan lain sebagainya 24 . a. Selanjutnya Imam Ghozali mengatakan, sebagai mana dikutip oleh Yunahar Ilyas, bahwa : ”Akhlak ialah sifat tertanam jiwa yang menimbulkan perbuatan – perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan” 25 . Berdasarkan definisi di atas, Yunahar menyimpulkan bahwa akhlak atau khuluq ialah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia akan muncul secara spontan bilaman diperlukan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar. Jadi intinya akhlak merupakan suatu kondisi atau sifat-sifat yang telah mersesap dalam jiwa dan telah menjadi kepribadian sehingga dari situlah timbul berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat 26 . Dari definisi-definisi akhlak yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya akhlak merupakan sifat atau budi pekerti seseorang yang ada dalam dirinya dalam perilaku kesehariannya. 22 Ahmad Amin, Ilmu Akhlak Terjemahan, Jakarta : Bulan Bintang, 1991, cet-6, h.1 23 H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung : CV. Pustaka Setia, 1997, cet-1, h.11 24 Yuhanar Ilyas, Kuliah Akhlak, Yogyakarta : LPPI, 1991 cet-1, h.2 25 Yuhanar Ilyas, Kuliah Akhlak, h.3 26 Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an, Bandung : Mizan, 1996 cet-3, h.190