Manfaat Komik Aspek Kognitif

Doraemon sampai beberapa jilid waktu itu walau tidak tuntas saya baca.” 81 sedangkan untuk tanggapan mengenai isi komik tersebut, beliau menyatakan: “Di situ ada unsur pendidikannya dan meningkatkan kreativitas anak. Apalagi jika melihat penayangannya yang kreatif, mungkin anak akan berusaha meniru kreativitas yang ditunjukkan dalam cerita tersebut- red.” 82 Jadi, kedua responden memiliki pengetahuan mengenai komik-komik zaman sekarang. Hal ini disebabkan komik sudah begitu luas beredar di masyarakat. Selain itu, komik-komik tersebut sudah ditayangkan versi animasinya sehingga isi cerita dari komik tersebut dapat dengan mudah diketahui walau tidak dengan membaca bukunya.

c. Manfaat Komik

Dari kutipan-kutipan hasil wawancara para responden sepakat bahwa komik memang memiliki manfaat. Pernyataan-pernyataan yang mengindikasi ke arah manfaat komik yang diungkap oleh para responden antara lain: “...Yang jelas, komik itu hiburan karena anak-anak di sekolah sudah penuh aktivitasnya-red, jadi perlu hiburan...” 83 “...Anak-anak makin banyak membaca makin banyak pengalamannya, banyak bahasa yang tadinya dia tidak tahu menjadi tahu, perbendaharaan katanya akan bagus. Komik tidak selalu jelek kata- katanya. Seperti komik SpongeBob, dari awal cerita runtun dan ceritanya masuk akal, seperti cara berteman dan cara menyelesaikan masalahnya.” 84 “Penilaian saya untuk komik adalah untuk memacu bgmn menimbulkan rasa minat baca. Kalau misalnya yang dibaca komik terus, akhirnya komik itu akan habis, akhirnya apa saja kan dibaca. Sama saja, dengan awal perangsang membaca.” 85 81 Wawancara Pribadi dengan Bapak Daldiri. 82 Ibid. 83 Wawancara Pribadi dengan Ibu Sarti 84 Ibid. 85 Wawancara Pribadi Bapak Daldiri. “Di situ ada unsur pendidikannya, bagaimana kreativitas si anak nantinya. Apalagi dilihat penayangannya yang kratif, mungkin anak itu akan berusaha meniru karena anak kecil masih berkeinginan melakukan apa yang disenangi.” 86 Jadi, Manfaat komik menurut responden antara lain: 1 Sebagai sarana rekreasi dan hiburan 2 Untuk merangsang membaca karena anak-anak yang belum bisa membaca atau baru belajar membaca melihat buku dari gambarnya dahulu. Setelah melihat gambar barulah kemudian anak memperhatikan tulisannya. Hal ini dikarenakan anak-anak lebih tertarik pada gambar daripada tulisan. Setelah banyak membaca komik, maka anak yang tidak puas akan membaca buku- buku lain. 3 Anak dapat meniru hal positif dari apa yang dibacanya. 4 Menambah pengalaman yang didapat dari cerita 5 Menambah perbendaharaan kata. Hal ini menunjukkan bahwa para responden menyadari komik ber manfaat, bukan sebagai perusak mental. Dari aspek kognitif ini penulis menyimpulkan bahwa para responden merupakan kelompok yang pro terhadap komik. Ini sesuai dengan alasan kelompok pro komik yang sudah dijabarkan pada bab II lalu yang dipaparkan oleh Elizabeth B. Hurlock

d. Rating Komik