Komik sebagai Koleksi Perpustakaan Umum

D. Komik sebagai Koleksi Perpustakaan Umum

Pada tahun 1950-an, seorang psikiater menghakimi komik sebagai bacaan yang buruk. Ia mengatakan bahwa orang-orang yang terlibat dengan semua tindakan amoral dan asosial, termasuk sadisme, penggunaan narkoba, pencurian, pembunuhan, dan perkosaan dipicu oleh komik. Karena alasan itulah, pustakawan yang memiliki prasangka yang sama menjauhkan komik dari perpustakaan mereka. 54 Pengadaan komik sebagai koleksi harus tidak sembarangan. Yang lulus seleksi sebagai koleksi adalah komik-komik yang pantas dan secara sosial diterima oleh masyarakat. Contohnya adalah Donal Bebek karya Walt Disney. Ini dikarenakan isi cerita Donal Bebek tidak mengandung hal-hal yang disebutkan oleh psikiater di atas. 55 Telah banyak perpustakaan umum di negara lain yang mengoleksi komik. Salah satu negara yang melakukan hal tersebut adalah Brazil, yang notabene adalah negara berkembang seperti halnya Indonesia. Awal tahun 1980-an adalah awal munculnya sebuah perpustakaan yang didedikasikan khusus untuk mengoleksi komik. Perpustakaan tersebut berada di Curitiba, ibukota negara bagian Parana di Brazil Selatan. Sejak berdiri, perpustakaan ini sudah menjadi pusat kegiatan yang berhubungan dengan komik termasuk kongres, pertemuan, pameran, serta kursus menggambar, menulis, editing, dan menerbitkan komik. Berikut adalah penggorganisasian serta pembinaan dan pengembangan koleksi komik di Perpustakaan Umum di Brazil: 54 Waldomiro C S Vergueiro, “Comic book collections in Brazilian public libraries,” New Library World , . vol. 95, Iss. 1117, 1994, p. 14. artikel diakses dari http:proquest.umi.com.newdc.oum.edu.mypqdweb?did=8957535sid=3Fmt=3clien tId=56581RQT=309VName=PQD 55 Ibid. 1. Pengorganisasian Format komik yang dikoleksi pada Perpustakaan Umum di Brazil antara lain: a. Komik strip dari koran, yang dikumpulkan dari koran dan dibundel menjadi satu. b. Komik hardback album, yaitu komik berbentuk buku yang kita kenal selama ini. c. Graphic Novel. Format graphic novel hampir sama dengan komik hardback. Ciri-ciri dari graphic novel adalah karakternya orang-orang biasa bukan superhero , plot yang baik, digambar oleh seniman lukis, dan diterbitkan dengan edisi luks kualitas kertas yang baik dan berwarna. d. Fanzine, yang berasal dari kata fan dan magazine. Biasanya, ini dibuat oleh penerbit amatir yang merupakan pembaca komik yang menggambarkan komik favorit mereka. Kualitas komik ini tidak bagus karena mereka menggunakan mesin foto kopi sebagai alat pengganda komik mereka. 56 Di Jepang, komik seperti ini disebut dengan doujinshi, sedangkan di Indonesia terdapat komik indie . Biasanya pengorganisasian buku-buku fiksi berdasarkan alfabet nama pengarang. Namun, user biasanya mencari komik berdasarkan tema cerita. Oleh karena itu, untuk memudahkan pencarian oleh user, pengorganisasian komik di rak adalah berdasarkan tema cerita. 57 2. Pembinaan dan Pengembangan 56 Ibid. 57 Ibid. Pengadaan koleksi komik di Perpustakaan Umum di Brazil dilakukan karena adanya inisiatif dari pustakawan. Di banyak instansi, saat ini, budget telah disiapkan untuk pengadaan komik. Para pustakawan juga berusaha mempengaruhi dan menyarankan user untuk menyumbangkan komik milik mereka untuk perpustakaan. Sumbangan ini datang secara reguler. Namun, pengadaan komik tidak melalui tahap seleksi. Selain itu, tidak terdapat pula kebijakan pengembangan koleksi. Salah satu fungsi kebijakan pengembangan koleksi adalah untuk menyaring komik-komik yang tidak bermanfaat yang akan dijadikan sebagai koleksi perpustakaan. 58

E. Sikap