Pengembangan Koleksi Komik di Perpustakaan Umum Kotamadya

Keberandaian tindakan ini dilandasi dari aspek afektif dan kognitif responden yang menyatakan bahwa komik adalah bacaan yang baik.

B. Pengembangan Koleksi Komik di Perpustakaan Umum Kotamadya

Jakarta Pusat Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat tidak memiliki pedoman pengembangan koleksi secara tertulis walau sebenarnya kegiatan pengembangan koleksi selalu dilakukan oleh pihak perpustakaan. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Ketiadaan kebijakan pengembangan koleksi juga terjadi pada Perpustakaan Umum di Brazil yang juga merupakan negara berkembang seperti Indonesia, yang penjelasan sudah ada pada tinjauan literatur. Berikut adalah penjabaran kegiatan pengembangan koleksi di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat:

a. Seleksi

Seleksi koleksi di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat dilaksanakan bersama-sama dengan semua sub-bagian perpustakaan, dengan Kepala Perpustakaan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam meloloskan daftar seleksi koleksi. Prosedur yang dilakukan dalam seleksi adalah: 1 Menyiapkan alat bantu seleksi, yaitu katalog penerbit dan daftar permintaan user yang didapat dari hasil angket. Selain itu, pihak perpustakaan juga melihat adakah kebutuhan penambahan koleksi. Walaupun permintaan user juga menjadi pertimbangan pengadaan, namun tidak diprioritaskan karena keterbatasan dana. Selain itu, alasan permintaan user tidak di penuhi dikarenakan user tidak menulis detail bahan pustaka yang diminta. Biasanya user hanya menyebut suatu judul tanpa menyebut pengarang dan penerbit yang jelas sehingga menyulitkan pihak perpustakaan untuk meloloskan permintaan user. Permintaan user sebelum dijadikan daftar seleksi akan didiskusikan apakah layak untuk diadakan sebagai koleksi. 2 Dengan alat bantu seleksi, disusunlah daftar penambahan koleksi. 3 Setelah disusun daftar buku yang sudah diseleksi, maka dilakukan lelang. Pembelian buku akan dilelang kepada perusahaan-perusahaan yang merupakan rekanan perpustakaan. 4 Setelah ditunjuk pemenang lelang, maka pembelian diserahkan kepada rekanan tersebut untuk membeli koleksi berjumlah tertentu sesuai dengan budget yang tersedia. Namun, sering terjadi keterlambatan pemberian anggaran oleh pemerintah. Hal ini mengakibatkan buku-buku yang sudah dibeli tidak baru lagi di mata masyarakat terutama buku fiksi, sudah tidak menjadi tren lagi. 98 Responden Daldiri menyatakan bahwa perpustakaan umum tidak hanya melayani satu kelompok atau satu golongan usia saja. Semua kelompok masyarakat diusahakan terpenuhi kebutuhan informasinya di perpustakaan. Oleh karena itu, beliau mengatakan bahwa pengadaan dan pengembangan koleksi tidak hanya terbatas pada pengembangan komik. 98 Ibid. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat tidak memiliki pengembangan yang khusus berkaitan dengan koleksi komik.

b. Pengadaan

Setelah diadakan proses seleksi bahan pustaka kemudian kegiatan berlanjut pada pengadaan bahan pustaka. Koleksi Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat terbagi atas beberapa bagian, yaitu koleksi umum, referensi, keliling, dan khusus. Masing- masing koleksi tersebut terbagi dalam klasifikasi fiksi dan non-fiksi. Klasifikasi fiksi terdiri atas komik, buku bergambar, dan cerita rakyat. Koleksi non-fiksi terdiri atas seluruh subjek dari klasifikasi DDC kelas 000-900. Koleksi komik di perpustakaan ini berjumlah 62 judul. 99 Pada observasi awal, penulis melihat bahwa jumlah koleksi komik lebih dari yang dilaporkan saat ini. Ketiadaan koleksi disebabkan koleksi hilang, rusak, atau tidak dikembalikan oleh peminjam. 1 Cara pengadaan Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat melakukan pengadaan dengan cara atau metode yang umum dilakukan perpustakaan lain, yaitu: a Pembelian Pembelian koleksi dilakukan setiap tahun dengan anggaran dari pemerintah. Pengadaan dengan cara ini adalah yang paling ideal dilakukan karena pihak perpustakaan dapat menentukan koleksi yang dikehendaki dan sesuai dengan kebutuhan. 99 Data didapat dari hasil pengamatan dan pencarian penulis dari rak ke rak. Pihak perpustakaan tidak memiliki data khusus mengenai jumlah koleksi komik karena data jumlah komik disatukan dengan data koleksi fiksi lihat lampiran. b Sumbangan Sumbangan koleksi biasanya berasal dari perpustakaan lain, universitas, dan perseorangan. Pengadaan dengan cara ini sulit dikontrol karena terkadang terdapat koleksi yang tidak sesuai dengan visi misi perpustakaan. Selain itu, koleksi yang disumbangkan terkadang sudah out of date informasinya. 100 2 Sumber dana Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat adalah aset milik Pemda Provinsi DKI Jakarta sehingga perpustakaan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Adapun jumlah anggaran perpustakaan disesuaikan dengan besar kecilnya tingkat kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah. Sejauh ini, APBD diterima secara rutin setiap tahun. Sedangkan jumlahnya relatif berubah setiap tahunnya tergantung kepada upaya pendekatan “kompromi” yang dilakukan berdasarkan daftar usulan kegiatan dan daftar usulan proyek kemudian setelah pembahasan dan bargaining ditetapkanlah sejumlah mata anggaran yang tercantum pada pasal-pasal tertentu. Pada tahap selanjutnya disusunlah daftar isian kegiatan dan daftar isian proyek sebagai dasar pengeluaran anggaran tersebut. 101

c. Penyiangan weeding

Kegiatan penyiangan, oleh Perpustakaan Umum Kotamayda Jakarta Pusat, dilakukan setiap saat. Dalam arti, setiap melihat ada buku yang rusak atau tidak terpakai lagi buku tersebut akan dipisahkan. Kegiatan ini dibua laporannya tiap bulan. 100 Wawancara Pribadi Bapak Daldiri, Jakarta 24 November2008 101 Sutarno, Profil Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat 1978-2000, Jakarta: Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat, 2000, h. 23 Proses atau alur penyiangan di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Pusat adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan mencari buku yang rusak atau sudah tidak relevan. Kegiatan ini dilakukan saat shelving buku di rak. 2. Buku yang rusak atau tidak relevan disisihkan dari rak. 3. Jika buku yang rusak dapat diperbaiki akan dilakukan perbaikan, bila buku tersebut sudah rusak parah dan tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan maka buku tersebut akan dihapus. Begitu pula dengan buku- buku yang sudah kadaluwarsa informasinya, buku inipun akan dihapus. 102

C. Standar Seleksi yang Diberlakukan dalam Hal Pengadaan Komik