Tes Observasi Wawancara Definisi Operasional

60

I. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari tiga teknik. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan, akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Tes

Tes dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan mengenal rambu-rambu lalu lintas. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lisan dan tes perbuatan. Tes dilaksanakan sebelum penerapan pretend play pra tindakan dan setelah diterapkannya pretend play pasca tindakan. Tes berupa pemberian pertanyaan kepada siswa yang kemudian dijawab secara lisan. Pertanyaan tersebut mengenai kemampuan mengenal rambu-rambu lalu lintas, yang terdiri dari menyebutkan rambu-rambu lalu lintas dan arti dari simbol rambu-rambu lalu lintas tersebut. Tes lisan dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan cara guru memberikan pertanyaan kepada siswa, dimana pertanyaan tersebut sudah disusun atau dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.

2. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu kegiatan. Menurut Wina Sanjaya 2011:86 observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati setiap kejadian selama pemberian tindakan berlangsung dengan alat observasi mengenai hal- hal yang akan diamati dan teliti. Teknik observasi yang digunakan 61 dalam penelitian ini adalah partisipatif. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan gambaran sebenarnya mengenai kemampuan anak dalam mengenal rambu lalu lintas, selain itu juga untuk mengamati bagaimana kegiatan proses pembelajaran dengan penerpan pretend play berlangsung. Observasi dilaksanakan pada saat pemberian tindakan pada siklus I dan siklus II.

3. Wawancara

Pada penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak berstruktur. Menurut Sugiyono 2008:197 wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun sebelumnya dalam pengumpulan data. Dengan demikian pada metode pengumpulan data ini tidak menggunakan pedoman dalam pelaksanaannya. Melalui wawancara tidak berstrukur peneliti mendapatkan informasi yang lebih mendalam karena dalam wawancara ini tidak hanya berpacu pada pedoman wawancara saja, namun dapat mengajukan pertanyaan berdasarkan analisis jawaban dari narasumber. Wawancara tidak berstruktur dilakukan kepada wali kelas III SDLB tunagrahita ringan, untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai proses pembelajaran mengenal rambu lalu lintas. 62

J. Pengembangan Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB MELALUI KEGIATAN MEMBACA Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas III SDLB Melalui Kegiatan Membaca Buku Cerita Di SLB Muhammadiyah Susukan Kabupaten Semara

0 0 13

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas III SDLB Melalui Kegiatan Membaca Buku Cerita Di SLB Muhammadiyah Susukan Kabupaten Semarang.

0 1 5

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB MELALUI KEGIATAN MEMBACA Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas III SDLB Melalui Kegiatan Membaca Buku Cerita Di SLB Muhammadiyah Susukan Kabupaten Semara

0 0 14

PENGARUH METODE ABJAD UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB DI SLB BANDUNG RAYA KOTA BANDUNG.

0 2 38

KEMAMPUAN BINA DIRI MAKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SDLB DI SLB TUNAS BAKTI PLERET BANTUL.

1 6 113

EFEKTIFITAS METODE PRETEND PLAY TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTISTIK KELAS II SDLB DI SLB MA’ARIF MUNTILAN.

4 12 142

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE ROLE PLAYING BAGI ANAK TUNAGRAHITA TIPE RINGAN KELAS 2 SDLB DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II SDLB DI SLB C YAYASAN PENDIDIK ASUHAN ANAK LUAR BIASA (YPAALB) PRAMBANAN KLATEN.

0 2 216

MOZAIK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

4 11 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS III SDLB DI SLB C WIYATA DHARMA II TEMPEL.

0 0 115