38
pelaksanaan pretend play yang membutuhkan waktu lama, peralatan yang digunakan seringkali sulit untuk didapatkan dan membutuhkan biaya
relatif mahal, tidak semua materi dapat diterapkan pretend play, sulit diterapkan di kelas yang tidak kondusif, dan kesulitan dalam pembagian
peran serta tugas yang dimainkan dalam pretend play apabila anak tidak dilatih dengan baik.
F. Penerapan Pretend Play untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Rambu Lalu Lintas pada Anak Tunagrahita Ringan
Pretend play adalah sebuah permainan aktif yang dilakukan dengan pura-pura menggunakan peralatan yang mendukung unsur berpura-puranya.
Pretend play merupakan sebuah permainan sosidorama namun berbeda dengan role play. Menurut Dewi Retno Suminar 2009: 5 pretend play dan
role play berbeda, dalam role play lebih menekankan pada peran yang dimainkan, namun dalam pretend play yang ditekankan adalah peraturan
dalam permainan tersebut dan peralatan yang digunakan yang menunjang unsur “pura-pura” dalam permainan.
Penerapan pretend play pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal rambu lalu lintas pada anak tunagrahita
ringan kelas III SDLB di SLB Muhammadiyah Dekso Kulonprogo. Kemampuan mengenal rambu lalu lintas dengan penerapan pretend play
dilaksanakan dengan melakukan permainan yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari anak atau sering dilakukan dengan anak misalnya menjadi
polisi lalu lintas, menjadi pengendara kendaraan, dan sebagainya. Pada penerapan pretend play untuk meningkatkan kemampuan mengenal rambu
39
lalu lintas digunakan peralatan seperti alat peraga edukasi yang menyerupai rambu lalu lintas, diantaranya rambu dilarang parkir, dilarang stop, dilarang
masuklewat, rambu lampu lalu lintas, dan lainnya. Berikut ini merupakan penjelasan tahap-tahap yang dilaksanakan dalam
penerapan pretend play untuk meningkatkan kemampuan mengenal rambu lalu lintas:
1. Peneliti dan guru berdiskusi dalam penyusunan Rancangan Program
Pembelajaran RPP 2.
Peneliti dan guru berdiskusi dalam penyususnan skenario yang akan ditampilkan dalam penerapan pretend play untuk meningkatkan
kemampuan mengenal rambu lalu lintas 3.
Siswa menerima penjelasan dari guru mengenai tujuan dari pembelajaran
4. Siswa menerima penjelasan mengenai apa yang akan dilaksanakan saat
menerapkan pretend play. 5.
Siswa mendengarkan cerita yang dibacakan guru, cerita tersebut akan dimainkan dalam pretend play
6. Guru memberikan penjelasan dan membagi peran yang akan
dimainkan masing-masing anak. 7.
Guru menjelaskan dan mengenalkan nama dan fungsi masing-masing alat peraga yang berupa rambu-rambu lalu lintas
8. Guru menjelaskan aturan permainan pretend play kepada masing-
masing siswa menurut peran yang dimainkannya
40
9. Guru memberi contoh dan mepraktekkan salah satu peran dalam
sebuah adegan permainan tersebut 10.
Siswa melakukan permainan pura-pura sesuai dengan cerita dan peran masing-masing
11. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai isi cerita kepada siswa
secara berulang-ulang 12.
Guru memberikan bantuan berupa verbal atau tindakan jika siswa mengalami kesulitan memerankan peran dalam dialog atau naskah
13. Siswa bersama dengan guru memberi kesimpulan terhadap hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru memberikan penegasan dan diskusi materi yang telah dilaksanakan.
G. Kerangka Berpikir