Kekurangan Pretend Play Kajian Tentang Pretend Play

37 memberikan arti terhadap obyek dan perilaku serta representasi simbol, hal ini sangat sesuai apabila diterapkan untuk meningkatkan kemampuan mengenal rambu lalu lintas, sebab rambu lalu lintas merupakan sekumpulan simbol-simbol dengan diterapkan pretend play akan membantu anak untuk memberikan arti dari simbol tersebut.

4. Kekurangan Pretend Play

Pretend play dalam proses pembelajaran tentu memiliki kelebihan serta kekurangan dalam pelaksanaanya. Kekurangan atau kelemahan pretend play terdiri dari berbagai faktor. Menurut Miftahul Huda 2013:210 kelemahan atau kekurangan pretend play antara lain banyak waktu yang dibutuhkan, kesulitan dalam membagi dan menugaskan peran tertentu pada siswa jika tidak dilatih dengan baik, tidak semua materi bisa disampaikan dengan pretend play, sulit diterapkan jika kelas tidak kondusif. Kekurangan dalam pretend play tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi kelas, kondisi siswa, namun juga mengenai peralatan yang digunakan dalam penerapan pretend play mengingat permainan ini menekankan pada peralatan yang digunakan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Heru Rahyubi dalam Nurvi Prihtyaningsih, 2015: 29 kekurangan pretend play antara lain alat-alat yang digunakan sulit diperoleh terkadang mahal, dan memerlukan waktu yang lama. Berdasarkan beberapa pemaparan mengenai kekurangan pretend play dapat disimpulkan bahwa kekurangan tersebut berasal dari waktu 38 pelaksanaan pretend play yang membutuhkan waktu lama, peralatan yang digunakan seringkali sulit untuk didapatkan dan membutuhkan biaya relatif mahal, tidak semua materi dapat diterapkan pretend play, sulit diterapkan di kelas yang tidak kondusif, dan kesulitan dalam pembagian peran serta tugas yang dimainkan dalam pretend play apabila anak tidak dilatih dengan baik.

F. Penerapan Pretend Play untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal

Rambu Lalu Lintas pada Anak Tunagrahita Ringan Pretend play adalah sebuah permainan aktif yang dilakukan dengan pura-pura menggunakan peralatan yang mendukung unsur berpura-puranya. Pretend play merupakan sebuah permainan sosidorama namun berbeda dengan role play. Menurut Dewi Retno Suminar 2009: 5 pretend play dan role play berbeda, dalam role play lebih menekankan pada peran yang dimainkan, namun dalam pretend play yang ditekankan adalah peraturan dalam permainan tersebut dan peralatan yang digunakan yang menunjang unsur “pura-pura” dalam permainan. Penerapan pretend play pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal rambu lalu lintas pada anak tunagrahita ringan kelas III SDLB di SLB Muhammadiyah Dekso Kulonprogo. Kemampuan mengenal rambu lalu lintas dengan penerapan pretend play dilaksanakan dengan melakukan permainan yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari anak atau sering dilakukan dengan anak misalnya menjadi polisi lalu lintas, menjadi pengendara kendaraan, dan sebagainya. Pada penerapan pretend play untuk meningkatkan kemampuan mengenal rambu

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB MELALUI KEGIATAN MEMBACA Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas III SDLB Melalui Kegiatan Membaca Buku Cerita Di SLB Muhammadiyah Susukan Kabupaten Semara

0 0 13

PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas III SDLB Melalui Kegiatan Membaca Buku Cerita Di SLB Muhammadiyah Susukan Kabupaten Semarang.

0 1 5

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB MELALUI KEGIATAN MEMBACA Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas III SDLB Melalui Kegiatan Membaca Buku Cerita Di SLB Muhammadiyah Susukan Kabupaten Semara

0 0 14

PENGARUH METODE ABJAD UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB DI SLB BANDUNG RAYA KOTA BANDUNG.

0 2 38

KEMAMPUAN BINA DIRI MAKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SDLB DI SLB TUNAS BAKTI PLERET BANTUL.

1 6 113

EFEKTIFITAS METODE PRETEND PLAY TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTISTIK KELAS II SDLB DI SLB MA’ARIF MUNTILAN.

4 12 142

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE ROLE PLAYING BAGI ANAK TUNAGRAHITA TIPE RINGAN KELAS 2 SDLB DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS II SDLB DI SLB C YAYASAN PENDIDIK ASUHAN ANAK LUAR BIASA (YPAALB) PRAMBANAN KLATEN.

0 2 216

MOZAIK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

4 11 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS III SDLB DI SLB C WIYATA DHARMA II TEMPEL.

0 0 115