9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Anak Tunagrahita Kategori Ringan
1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan
Anak yang memiliki hambatan mental serta intelektual sering disebut dalam berbagai istilah sebagai lemah ingatan, kelainan mental, tunagrahita
di lingkungan masyarakat. Anak tunagrahita diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu anak tunagrahita kategori ringan, anak tunagrahita kategori
sedang, dan anak tunagrahita kategori berat. Maria J. Wantah 2007:9 menyatakan anak tunagrahita ringan disebut dengan istilah mampu didik
memiliki kemampuan IQ 50-70. Sejalan dengan pernyataan tersebut menurut Moch. Amin Mumpuniarti, 2005:22 anak tunagrahita ringan
adalah mereka yang mempunyai IQ berkisar 50-70 memiliki hambatan dalam kecerdasan dan adaptasi sosial, namun mampu untuk berkembang
pelajaran akademik setingkat Sekolah Dasar. Anak tunagrahita ringan mengalami hambatan kecerdasan. Namun,
anak masih mampu untuk menerima pembelajaran akademik dengan taraf dasar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sutjiati Soemantri 2006:
106 anak tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil, anak masih dapat bersekolah dengan guru dari pendidikan luar biasa. Secara
akademik anak tunagrahita ringan mampu menerima pembelajaran tingkat dasar. Hal tersebut sejalan dengan Mochammad Effendi 2006: 90 anak
tunagrahita ringan dapat dididik secara minimal dalam bidang-bidang
10
akademis, tetapi ia
masih memiliki kemampuan
yang dapat dikembangkan melalui pendidikan walaupun hasilnya tidak maksimal.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat ditegaskan bahwa anak tunagrahita ringan memiliki kisaran IQ 50-70, yang terjadi pada masa
pertumbuhan yang menyebabkan anak tunagrahita ringan memiliki hambatan secara akademik dan adaptasi sosial namun dapat dikembangkan
melalui pendidikan, dalam hal ini menerima pembelajaran akademik dengan taraf dasar walaupun hasilnya tidak maksimal. Oleh karena itu,
diperlukan penanganan secara khusus ketika pembelajaran, salah satunya dalam pengenalan rambu lalu lintas sebagai salah satu kegiatan
pengembangan diri dengan menerapkan pretend play.
2. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan