89
Peneliti dan guru berdiskusi dalam kegiatan perancangan program- program  yang  akan  dilaksanakan  untuk  meningkatkan  kemampuan
mengenal  rambu-rambu  lalu  lintas.  Diskusi  tersebut  meliputi  soal  tes, rencana  pelaksanaan  pembelajaran,  serta  instrumen  pengamatan.  Setelah
diskusi dilaksanakan, peneliti memulai kegiatan pre test untuk mengetahui kemampuan awal mengenal rambu lalu lintas anak tunagrahita ringan.
1. Deskripsi Pra Tindakan
Kegiatan  pra  tindakan  dilaksanakan  dengan  tujuan  untuk mengetahui  kemampuan  awal  mengenal  rambu  lalu  lintas  pada  anak
tunagrahita  ringan.  Pra  tindakan  dilakukan  dengan  memberikan  soal atau  tes  kepada  anak  tunagrahita  ringan,  tes  berupa  tes  lisan  dan  tes
perbuatan.  Sebelumnya,  soal  yang  diberikan  dikonsultasikan  dan disetujui  terlebih  dahulu  oleh  guru  kelas  III  SDLB.  Soal  pra tindakan
berjumlah  20  soal  yang  terdiri  dari  12  tes  lisan  dan  8  tes  perbuatan. Alokasi waktu selama 35  menit. Kriteria ketuntasan atau keberhasilan
yang  telah  ditentukan  adalah  75.  Berikut  adalah  hasil  pra  tindakan kemampuan  mengenal  rambu  lalu  lintas  masing-masing  anak
tunagrahita ringan.
a. Subjek DR
DR  memperoleh  nilai  pra  tindakan  dalam  tes  kemampuan mengenal  rambu  lalu  lintas  yang  tergolong  rendah.  Adapun  nilai
yang diperoleh DR sebagai berikut:
90
Tabel 9. Nilai Pra Tindakan Kemampuan Mengenal Rambu Lalu Lintas Subjek DR
Subjek Skor
Maksimal Skor
Pra Tindakan
Nilai Pra Tindaka
n Presenta
se Kriteria
DR 80
34 42,5
42,5  Rendah
Berdasarkan  nilai  yang  diperoleh  dalam  kegiatan  pra tindakan  tersebut  diketahui  bahwa  kemampuan  mengenal  rambu
lalu  lintas  pada  anak  tunagrahita  ringan  masih  tergolong  rendah. Hasil pra tindakan yang dilaksanakan tersebut menunjukkan subjek
DR  memperoleh  skor  34  dari  skor  maksimal  80  sehingga  subjek DR mendapat nila pra tindakan 42,5. Pada pedoman penilaian yang
telah  ditentukan  sebelumnya  tabel  pedoman  penilaian  hal.  73 nilai  presentase  42,5  termasuk  dalam  kriteria  rendah.  Hasil
tersebut  menunjukkan  bahwa  kemampuan  mengenal  rambu  lalu lintas  anak  tunagrahita  ringan  kelas  III  SDLB  di  SLB
Muhammadiyah  Dekso  masih  kurang,  mengingat  nilai  tersebut belum  memenuhi  kriteria  ketuntasan  minimal  sebesar  75  atau
presentase sebesar 75. Saat  pelaksanaan  pre  test  atau  pra  tindakan,  awalnya  DR
merasa kebingungan ketika diberikan pertanyaan  mengenai rambu lalu  lintas.  DR  merasa  kebingungan  saat  menjawab  pertanyaan,
misalnya  ketika  ditunjukkan  rambu  lampu  lalu  lintas  bewarna merah  DR  menjawab  lampu  merah.  Kemudian,  DR  diberikan
contoh bagaimana  seharusnya  menjawab rambu  lalu  lintas dengan
91
menyebutkan  arti  dari  rambu  tersebut  bukan  warna  dari  rambu tersebut.  Dari  beberapa  pertanyaan  yang  diberikan  kepada  DR
mengenai  rambu  lalu  lintas,  rambu  lampu  lalu  lintas  yang  paling dikuasai  oleh  DR.  Dalam  menjawab  pertanyaan  yang  diberikan,
apabila  DR  merasa  jawaban  yang  diberikan  benar  maka  dijawab dengan  sangat  keras,  namun  apabila  DR  merasa  kesulitan  atau
tidak mengetahui jawaban DR akan melihat ke atas seperti sedang berpikir dan kemudian menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak
dapat  menjawab.  Selama  pelaksanaan  pra  tindakan  DR  seringkali terlihat mengantuk kemudian menguap, dan meletakkan kepalanya
di  atas  meja.  Hasil  dari  pelaksanaan  pre  test  ini,  subjek  mendapat nilai 42,5. Hasil ini didapat dengan hitungan rumus sebagaiberikut.
NP =
= 42,5 Hasil
nilai pencapaian
siswa tersebut
kemudian dibandingkan dengan  nilai ketuntasan kriteria  minimal  yang telah
ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 75, maka nilai yang diperoleh tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
b. Subjek SDR