30
b. Permainan Pembangunan
Permainan pembangunan merupakan salah satu permainan aktif. Contoh dari permainan pembangunan antara lain seperti melukis,
mengambar, menganyam, dan lainnya. Permainan pembangunan menggunakan peralatan antara lain krayon, pensil warna, balok, penggaris
dan sebagainya. Berdasarkan beberapa pengelompokan jenis permainan yang telah
dijabarkan sebelumnya, jenis permainan dibagi menjadi dua yaitu permainan aktif dan permainan pasif pengelompokkan tersebut didasarkan
pada keikutsertaan individu dalam kegiatan. Permainan aktif meliputi permainan bebas dan spontan atau eksplorasi, drama, bermain musik,
mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu, dan permainan olahraga. Kemudian permainan pasif antara lain membaca, mendengarkan radio,
menonton televisi.
3. Manfaat Permainan
Permainan merupakan sebuah kegiatan yang menciptakan kesenangan. Selain, menciptakan kesenangan permainan memiliki manfaat
lain. Menurut Susan Jindrich 2007:69 permainan dapat bermanfaat bagi perkembangan fisik, tingkah laku sosial, kreativitas, dan pengetahuan
anak, permainan juga dapat digunakan sebagai terapi, dan memengaruhi nilai moral anak. Perkembangan tingkah laku sosial, kreativitas, dan
pengetahuan yang dihasilkan permainan disebabkan karena selama permainan anak dapat bersosialisasi dengan orang lain yang tentu akan
31
sangat berpengaruh untuk perkembangan tingkah laku sosialnya, kreativitas, dan pengetahuan sosial.
Menurut Vygotsky A.M Bandi Utama 2006:14 permainan dapat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan kognisi kecerdasan.
Hal ini disebabkan anak dalam hal ini anak tunagrahita mengalami hambatan atau kesulitan dalam berpikir abstrak, melalui permainan
diharapkan anak akan mendapatkan pengalaman untuk berpikir secara nyata seperti yang terdapat dalam permainan.
E. Kajian Tentang Pretend Play
1. Pengertian Pretend Play
Pretend play merupakan salah satu jenis permainan yang biasa dikenal dengan permainan pura-pura. Pada permainan pretend play anak-
anak berpura-pura seolah menjadi seorang dokter, polisi, guru, dan sebagainya dengan dilengkapi peralatan yang mendukung permainan
tersebut. Menurut Purwandari 2003:4pretend play adalah permainan aktif yang dahulu banyak dilakukan oleh anak-anak yang dimainkan
dengan berpura-pura berpura-pura, permainan ini hampir serupa dengan sosiodrama tetapi lebih menekankan pada alat permainannya, dan
disesuaikan dengan minat anak serta perkembangan jaman. Pretend play menurutRuss Suci Fithriya dan Sri Lestari, 2014:167 adalah permainan
drama sosial yang melibatkan penggunaan imajinasi, membuat yakin dan simbolisasi. Berdasarkan kedua pendapat tersebut bahwa pretend play
merupakan sebuah permainan bersifat aktif, sejenis dengan sosiodrama