72
2. Kriteria Penilaian
a. Panduan Tes
Pedoman  penilaian  tes  kemampuan  mengenal  rambu  lalu  lintas dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  pedoman  penilain  tes  lisan  dan  tes
perbuatan.  Tes  lisan  dan  perbuatan  terdiri  empat  kriteria.  Adapun kriteria penilaian tes lisan  dan perbuatan antara lain:
a Skor 1  : bila siswa tidak mampu meskipun dengan bantuan guru
b Skor 2  : bila siswa mampu dengan bantuan  verbal dan non verbal
c Skor 3  : bila siswa mampu dengan bantuan verbal atau non verbals
d Skor 4  : bila siswa mampu tanpa bantuan guru
Langkah-langkah  yang  dilaksanakan  untuk  memberikan  skor  pada hasil  tes  kemampuan  mengenal  rambu  lalu  lintas  anak  tunagrahita
ringan, antara lain: a.
Menentukan rentang skor skor maksimal – skor minimal b.
Menentukan  jumlah  kategori,  yakni  sangat  baik,  baik,  cukup, kurang.
c. Menghitung  interval  skor,  berdasarkan  rumus  menurut  Sudjana
2005:47 yakni: P
Perhitungan skor hasil tes kemampuan mengenal rambu lalu lintas anak tunagrahita ringan, antara lain:
Skor maksimal : 80
Skor minimal : 20
73
Jumlah kategori : 4
Interval p :
Interval  yang  digunakan  pada  penelitian  adalah  15.  Interval tersebut  kemudian  dimasukkan  dalam  empat  kategori.  Kategori  hasil  tes
kemampuan  mengenal  rambu  lalu  lintas  anak  tunagrahita,  dengan  skor minimal 20 dan skor maksimal 80. Skor yang diperoleh anak tunagrahita
kemudian dimasukan dalam kategori  yang  sudah ditentukan, sebagai alat bantu  untuk  alat  bantu  untuk  menentukan  kategori  penilaian,  peneliti
menggunakan penskoran menurut Ngalim Purwanto 2006:102 yakni: NP =
NP = Nilai dalam ratusan yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM   = Skor maksimal dari tes 100
= bilangan tetap Tabel 7. Kategori Penilaian Tes Kemampuan Mengenal Rambu Lalu
Lintas Anak Tunagrahita Ringan Skor
Persentase Kategori
66-80 82,5-100
Sangat Baik 51-65
63,75-81,25 Baik
36-50 45 -62,5
Cukup 21-35
26,25-43,75 Kurang
74
b. Panduan Observasi
Pedoman Penilaian observasi partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran pengenalan rambu lalu lintas didasarkan pada empat kriteria, antara lain.
a. Skor 1
:  apabila  siswa  tidak  mampu  berpartisipasi,  tidak antusias, dalam pelaksanakan kegiatan
b. Skor 2
:  apabila  siswa  terlihat  sedikit  antusias,  dapat berpartisipasi  dan  melaksanakan  kegiatan    dengan  bantuan  dan
bimbingan guru bantuan verbal dan non verbal c.
Skor 3 :
apabila siswa
terlihat antusias,
mampu berpartisipasi dan melaksanakan kegiatan  dengan salah satu bantuan
verbal atau non verbal d.
Skor 4 :  apabila  siswa  terlihat  sangat  antusias,  mampu
berpartisipasi dan melaksanakan kegiatan tanpa bantuan dari guru Langkah-langkah  yang  dilaksanakan  untuk  memberikan  skor  pada
hasil observasi partisipasi belajar siswa antara lain: a.
Menentukan rentang skor skor maksimal – skor minimal b.
Menentukan  jumlah  kategori,  yakni  sangat  baik,  baik,  cukup, kurang.
c. Menghitung  interval  skor,  berdasarkan  rumus  menurut  Sudjana
2005:47 P
Perhitungan  skor  hasil  observasi  partisipasi  siswa  dalam pembelajaran mengenal rambu lalu lintas, yakni:
75
Skor maksimal  : 60 Skor minimal
: 16 Jumlah kategori : 4
Interval p :
Jadi  interval  pada  penelitian  adalah  11.  Hasil  interval  yang  sudah diketahui  tersebut  kemudian  dimasukkan  dalam  empat  kategori.  Kategori
partisipasi belajar siswa tunagrahita ringan dalam pembelajaran rambu lalu lintas disusun dengan skor tertinggi 60 dan skor terendah 16. Sebagai alat
bantu  untuk  menentukan  kategori  penilaian,  peneliti  menggunakan penskroan menurut Ngalim Purwanto 2006:102 yakni:
NP = NP
= Nilai dalam ratusan yang dicari atau diharapkan R
= Skor mentah yang diperoleh siswa SM
= Skor maksimal dari tes 100
= bilangan tetap Tabel 8. Kategori Penilaian Observasi Partisipasi  Belajar Siswa
Tunagrahita Skor
Persentase Kategori
51- 60 85
– 100 Sangat Baik
41 – 50
68,33 - 83,33 Baik
31 – 40
51,67 - 66,67 Cukup
21 -30 35
– 50 Kurang
76
K. Uji Validitas Instrumen
Pada  penelitian  ini  dilakukan  uji  validitas  instrumen.  Uji  validitas tes dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi digunakan
untuk validasi  instrumen  tes. Menurut  Wina Sanjaya 2009:  41 validitas adalah keajekan alat ukur sebagai instrumen penelitian. Pada penelitian ini
uji  validitas  instrumen  dilaksanakan  dengan  oleh  ahli  pakar.    Pakar  atau ahli yang melakukan validitas instrumen pada penelitian ini adalah ibu Tin
Suharmini,  M.Si  selaku  dosen  pembimbing  dan  Bapak  Tri  Pawudi,  S.Pd guru kelas III SDLB tunagrahita ringan.
L. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditandai dengan adanya peningkatan kemampuan mengenal rambu lalu lintas pada anak tungrahita
ringan  kelas  III  di  SLB  Muhammadiyah  Dekso  Yogyakarta.  Kemampuan mengenal  rambu  lalu  lintas  anak  tunagrahita  ringan  dapat  dikatakan
meningkat apabila nilai dari  post-test  lebih tinggi  dari nilai  pre-test. Nilai post  test  dikatakan  baik  atau  berhasil  apabila  dapat  mencapai  kriteria
ketuntasan  minimal  KKM.  Kriteria  ketuntasan  minimal  pada pembelajaran pengembangan diri anak tunagrahita ringan kelas III di SLB
Muhammadiyah  Dekso  Yogyakarta  adalah  skor  75,00  atau  mencapai presentase 75. Kriteria ketuntasan minimal sebesar 75 termasuk dalam
kategori baik. Kriteria tersebut diperoleh berdasarkan pertimbangan antara lain diskusi bersama guru, kemampuan awal siswa, sarana prasarana yang
mendukung, tingkat komplesitas materi.