18
untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
d. Menghindari bahaya
Anak tunagrahita perlu diberikan latihan untuk menghindari dari bahaya dengan menjaga keselamatan diri. Kemampuan menghindari
dari bahaya sangat penting untuk dilatihkan kepada anak tunagrahita ringan mengingat salah satu karakteristiknya adalah kemampuan
pengarahan diri yang rendah. Kemampuan pengarahan diri yang rendah dikhawatirkan anak kurang mampu menghindar apabila bahaya
terjadi. Hal-hal berbahaya yang perlu dihindari antara lain bahaya listrik, bahaya api, bahaya benda runcing atau tajam, bahaya lalu lintas,
bahaya binatang tertentu, bahaya peristiwa atau bencana alam. Ruang lingkup pembelajaran pengembangan diri menurut Astati tanpa
tahun: 9 meliputi merawat diri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi, sosialisasi, penggunaan waktu luang, ketrampilan sederhana.
Beberapa ruang lingkup pembelajaran pengembangan diri yang terdiri dari merawat diri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi, sosialisasi,
penggunaan waktu luang, ketrampilan sederhana akan dikaji sebagai berikut.
a. Merawat diri
Merawat diri merupakan salah satu kegiatan memenuhi kebutuhan anak tunagrahita kategori ringan. Menurut Astati tanpa tahun:10
19
kegiatan merawat diri meliputi makan dan minum, pemeliharaan kebersihan badan, dan memelihara kesehatan
b. Mengurus diri
Kegiatan mengurus diri meliputi kegiatan berpakaian dan berhias. Ketrampilan mengurus diri akan sangat membantu bagi anak
tunagrahita ringan untuk bersosialisasi. Apabila anak tunagrahita ringan memiliki kemampuan mengurus diri dalam hal ini berpakaian
dan berhias yang baik tentu akan dapat diterima oleh masyarakat di lingkungan sekitar dengan baik ketika bersosialisasi.
c. Menolong diri
Menolong diri merupakan kegiatan yang hampir serupa dengan menghindar dari bahaya dan menjaga keselamatan. Kegiatan menolong
diri antara lain menghindari dan menjaga keselamatan dari bahaya listrik, bahaya api, bahaya benda runcing atau tajam, bahaya lalu lintas,
bahaya binatang tertentu, bahaya peristiwa atau bencana alam.
d. Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk menyampaikan maksud dari seseorang kepada orang lain. Melalui komunikasi yang
baik anak tunagrahita dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Menurut Astati tanpa tahun: 9 komunikasi meliputi komunikasi
verbal, non-verbal, dan tulisan.
20
e. Sosialisasi
Kemampuan bersosialisasi menjadi salah satu ketrampilan yang penting untuk dimiliki anak tunagrahita ringan. Kemampuan
bersosialisasi yang baik dipengaruhi dari kemampuan berkomunikasi, merawat diri dan kemampuan lainnya yang dikembangkan dalam
pembelajaran pengembangan diri. Kegiatan sosialisasi meliputi pergaulan di lingkungan keluarga, teman dan masyarakat, penggunaan
fasilitas umum.
f. Penggunaan waktu luang
Ketrampilan penggunaan waktu luang diberikan karena anak tunagrahita ringan kurang mampu untuk mengarahkan diri. Anak
diberikan ketrampilan sehingga menumbuhkan kebiasaan -kebiasaan yang baik dalam kegiatan sehari-hari. Penggunaan waktu luang
meliputi bermain bersama teman, rekreasi.
g. Ketrampilan sederhana