BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Pengantar
Bab ini merupakan bab yang membahas mengenai paparan data dan temuan penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah
diperoleh. Bab ini akan memuat hal yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian yang telah dituliskan pada bab I. Masalah penelitian yang dimaksud
adalah leksikon flora BPD apa saja yang terdapat di DUG, bagaimana gambaran pemahaman leksikon flora BPD pada MPD di DUG, dan bagaimana relasi
semantis yang terbentuk pada leksikon flora BPDdi DUG?
4.2 Leksikon Flora Bahasa Pakpak Dairi Desa Uruk Gedang
Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah leksikon flora. Untuk memeroleh daftar leksikon tersebut dilakukan wawancara kepada beberapa orang
informan, dan membaca sumber tertulis. Setelah hal itu dilakukan, didapat leksikon flora BPD berjumlah 200 leksikon.
Untuk mempermudah penyajian dan pengujian data leksikon tersebut, maka seluruh leksikon dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Setelah dibagi,
leksikon flora tersebut terbagi atas lima kelompok leksikon, yaitu 1 leksikon kayu ‘kayu’, 2 leksikon rambah ‘semak’, 3 leksikon suan-suanen ‘tanaman’,
4 leksikon buah ‘buah’, dan 5 leksikon rorohen ‘sayuran
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Leksikon Kayu
Leksikon flora kelompok kayuBPD di DUG terdiri atas 63 leksikon. Berikut ini dilampirkan beberapa data leksikon kayu BPD. Data selengkapnya
dapat dilihat dalam lampiran 1.
abang-abang sejenis pohon berdaun kecil dan
bulat, baik untuk kayu bakar apiapi
sejenis pohon yang kayunya merah dan dapat dipakai untuk
membuat papan ar
u
sejenis pohon yang sangat rindang, dan keras, biasa
dimanfaatkan menjadi bahan bangunan
baronggang pohon berongga
bintatar sejenis pohon yang kayunya
dapat digunakan sebagai alat bangunan
celmeng sejenis pohon besar yang keras
dan berkualitas baik untuk bahan bangunan
cik-cik sejenis pohon getah gatal di
kepala cingkem
kayu air dalung-dalung
pohon yang kayunya berwarna kuning dan baik untuk dijadikan
bahan bangunan doko-doko
sejenis pohon serupa nangka, biasa digunakan sebagai kayu
bakar endet
pohon yang daunnya dimanfaatkan sebagai obat gula
4.2.2 Leksikon Rambah
Leksikon flora kelompok rambahBPD di DUG terdiri atas 53 leksikon. Berikut ini dilampirkan beberapa data leksikon rambah BPD. Data selengkapnya
dapat dilihat dalam lampiran 1.
alah-alah sejenis rumput yang berdaun
lebar, yang dipakai sebagai makanan ternak dan dapat
menimbulkan rasa gatal dan
Universitas Sumatera Utara
raum pada kulit manusia alum-alum
sejenis rumput untuk makanan ternak, juga dipakai melawan
gatal-gatal pada kulit arsam
pakis berukuran kecil bangkuang
sejenis kiki yang tumbuhnya di darat
berhu sejenis rumput pimping yang
batangnya berongga pendek biski
semak yang berukuran panjang dan batangnya beruas-ruas
buluh-buluh sejenis rumput yang batang dan
daunnya menyerupai bambu cikerput
putri malu cilekket
sejenis rumput yang bijinya melekat pada kain
cingkerr
u
sejenis semak tinggi yang buahnya berbiji-biji dan dapat
dimakan
4.2.3 Leksikon Suan-suanen
Leksikon flora kelompok suan-suanenBPD di DUG terdiri atas 36 leksikon. Berikut ini dilampirkan beberapa data leksikon suan-suanen BPD. Data
selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 1.
acem asam
bahing jahe
cikala kincau
cina cabe
gadong singkong
gambir gambir
gatap sirih
genderra bawang rambu
isap tembakau
jagong jagung
jerango jerangau
kacang Kacang
keceur kencur
keras kemiri
koning kunyit
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Leksikon Buah
Leksikon flora kelompok buah BPD di DUG terdiri atas 23 leksikon. Berikut ini dilampirkan beberapa data leksikon suan-suanen BPD. Data
selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 1.
bettik semangka
cibukbuken sejenis rambutan liar yang
ukurannya lebih kecil dari rambutan dan memiliki daging
buah yang agak kering galuh
pisang gerrat
sejenis pohon berbuah mirip mangga namun berwarna kuning
pucat dan rasa yang asam sekalipun sudah cukup matang
jerring jengkol
kennas nenas
langsat duku
mangga mangga
manggis manggis
mbertik pepaya
nangka nangka
4.2.5 Leksikon
Rorohen
Leksikon flora kelompok suan-suanen BPD di DUG terdiri atas 25 leksikon. Berikut ini dilampirkan beberapa data leksikon suan-suanen BPD. Data
selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 1.
arum bayam
bulung gadong kayu daun singkong
buncis buncis
bungke sayuran yang mirip seperti
kemangi, namun buahnya yang digunakan untuk membekukan
susu cemun
mentimun cemun
jipang genjer
genjer kalondang
gambas berukuran lebih besar dan lebih pahit
kentang kentang
kol kubis
Universitas Sumatera Utara
Rincian jumlah leksikon berdasarkan kelompoknya adalah leksikon kayu berjumlah 63 leksikon atau 31,5 dari seluruh data. Leksikon rambah berjumlah
53 leksikon atau 25,5 dari jumlah data. Leksikon suansuanen berjumlah 36 leksikon atau 18 dari 200 leksikon. Leksikon buah berjumlah 23 leksikon atau
11,5 dari 200 leksikon. Leksikon rorohen berjumlah 25 leksikon atau 12,5 dari 200 leksikon.
4.3 Relasi Semantis Leksikon Flora Bahasa Pakpak Dairi
Leksikon adalah komponen yang mengandung segala informasi tentang kata dalam suatu bahasa seperti perilaku semantik, sintaksis, morfologis, dan
fonologisnya. Pengertian tersebut berkaitan dengan masalah penelitian yang ketiga. Setelah seluruh data leksikon yang berjumlah 200 leksikon flora,
dianalisis lihat BAB V, beberapa leksikon memiliki hubungan secara semantis sinonim, antonim, homonim, homofon, homograf, hiponim, dan meronim.
Ada 10relasi semantis yang terbentuk dari data leksikon flora BPD,antara lain:
1 antonim tabunggala X mbecih
Kedua leksikon tersebut memiliki pertentangan makna. Leksikon tabunggala dan mbecih mengacu pada satu bendayang sama yaitu ‘labu’. Pertentangan
makna dari kedua leksikon tersebut adalah pada ukuran. Leksikon tabunggala digunakan untuk menamai ‘labu’ yang memiliki ukuran besar, sedangkan
mbecih digunakan untuk menamai ‘labu’ yang memiliki ukuran kecil.
Universitas Sumatera Utara
2 homonim merupakan sebutan untuk benda yang memilikibentuk dan
pelafalannya sama dengan ungkapan lain, tetapi memiliki makna yang berbeda Dari data LFBPD ditemukan beberapa leksikon yang memiliki kesamaan
bentuk dan pelafalan, yaitu: a
tuyung I dan tuyung II. Leksikon tuyung I digunakan untuk menyebut nama buah ‘terong belanda’ atau ‘tiung’, sedangkan tuyung II digunakan untuk
menyebut sayur ‘terong’ b
rias I dan rias II. Leksikon rias I merupakan nama sayuran yaitu ‘kacang panjang’, sedangkan leksikon rias II merupakan sebutan untuk tumbuhan
yang batangnya digunakan sebagai penambah rasa asam pada masakan c
cemun I dan cemun II. Leksikon cemun I merupakan sebutan untuk ‘mentimun’, sedangkan leksikon cemun II merupakan nama jenis sayur
merambat atau sering disebut ‘labu siam’ 3
homograf memiliki persamaan dari segi tulisan, namun memiliki makna dan cara pengucapan yang berbeda.
Dari data ditemukan dua leksikon yang menjadi contoh homograf, yaitu tuba I dan tuba II. Leksikon tuba I yang digunakan untuk menyebut jenis ‘pohon’
diucapkan [tuba], sedangkan leksikon tuba II yang bermakna ‘andaliman’ diucapkan [tu;ba].
4 hiponim kata yang ruang lingkup maknanya yang lebih khusus atau disebut
kata khusus. Untuk kata yang ruang lingkup maknanya yang lebih luas disebut hipernim atau kata umum.
Universitas Sumatera Utara
Dari data LFBPD, ditemukan sepuluh kelompok hiponim, yaitu mpiangi‘meranti’, kayu bangunen‘kayu bangunen’, paku‘paku’, tambar ‘obat’,
anyamen‘anyaman’, nakan pinakan‘pakan ternak’, pola‘nira’, gelaga‘gelagah’, parasit‘parasit’, dan gambas‘gambas’.
5 Meronim merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
sebagian atau keseluruhan hubungan leksikal. Ditemukan tiga contoh meronim berdasarkan data LFBPD, yaitu pola‘nira’,
pote‘petai’, dan galuh ‘pisang’. Sementara itu, dari seluruh data LFBPD tidak ditemukan relasi semantis
antarleksikon untuk ranah sinonim, homofon dan polisemi.
4.4 Pemahaman Masyarakat DUG Terhadap LFBPD