BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Suku Pakpak adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di pulau Sumatera dan tersebar di beberapa KabupatenKota di Sumatera Utara dan Aceh,
yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Aceh Singkil serta Kota Subulsalam Provinsi Aceh.
Kabupaten Dairi yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Perpu Nomor 4 tahun 1964 yang merupakan
pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara adalah salah satu dari 33 KabupatenKota yang ada di wilayah Sumatera Utara dengan luas 191.625 hektar
atau sekitar 2,69 dari luas Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir sebelah timur, Kabupaten Aceh Selatan sebelah
barat, Kabupaten Karo dan Kabupaten Aceh Tenggara sebelah utara, serta Kabupaten Pakpak Bharat sebelah selatan.
Keadaan topografinya yang terdiri dari pegunungan dan perbukitan serta udara yang sangat sejuk menjadi salah satu faktor penentu mayoritas pekerjaan
masyarakat Dairi pada umumnya yang kini adalah petani. Beberapa komoditas pertanian unggulan dari Kabupaten Dairi antara lain yaitu Nilam, Kemenyan,
Jagung, Kopi, Umbi-Umbian, Sayur-mayur, Pisang, Nangka, dan Kentang.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi
di Kecamatan Berampu.
Gambar 3.1 Peta Kecamatan Berampu Kecamatan Berampu terdiri atas lima kelurahandesa, yaitu 1
KelurahanDesa Banjar Toba, 2 KelurahanDesa Berampu, 3 KelurahanDesa Karing, 4 KelurahanDesa Pasi, 5 KelurahanDesa Sambaliang, namun kajian
ini memilih lokasi di Kelurahan Karing DUG. Data jumlah penduduk Kelurahan Karing DUG akan terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Berampu 2013
Sumber: Kantor Kecamatan Berampu
No Desa
Luas KM
2
Jumlah KK
Jiwa Jumlah Penduduk
LK Jiwa
PR Jiwa
Jumlah Jiwa
1 Karing
14,65 720
1752 1786
3538 2
Sambaliang 7,80
244 542
551 1093
3 Pasi
12,50 339
799 863
1662 4
Berampu 2,40
405 915
975 1891
5 Banjar Toba
3,50 114
288 295
583
KARING PASI
BERAMPU SAMBALIANG
BANJAR TOBA
Universitas Sumatera Utara
Alasan penulis memilih lokasi ini karena kondisi geografisnya yang berada di daerah pegunungan yang kaya akan flora. Kemudian, masyarakat DUG
adalah masyarakat yang heterogen, sehingga memengaruhi penggunaan leksikon flora dalam kegiatan komunikasi sehari-hari yang dulunya menggunakan bahasa
Dairi, sekarang sudah dipengaruhi bahasa yang lain Batak Toba dan bahasa Indonesia. Data penduduk DUG berdasarkan etnis akan terlihat pada tabel
berikut: Tabel 3.2
Data Penduduk DUG Berdasarkan Etnis 2013 Sumber: Kantor Kecamatan Berampu
No Etnis
Jumlah Penduduk LK
Jiwa PR
Jiwa Jumlah
Jiwa
1 Pakpak
580 593
1173 2
Toba 1159
1185 2344
3 Nias
4 2
6 4
Melayu 5
- 5
5 Sunda
1 1
6 Jawa
3 4
7 7
Bugis 1
1 2
Jumlah 1752
1786 3538
Komunitas terkecil pada suku Pakpak di DUG disebut “Lebuh” dan “Kuta”. Lebuh, merupakan bagian dari “Kuta” yang dihuni oleh klan kecil,
dan Kuta adalah gabungan dari “Lebuh-Lebuh” yang dihuni oleh suatu klan besar marga tertentu, yang dianggap sebagai penduduk asli, sementara marga tertentu
dikategorikan sebagai pendatang. Orang Pakpak menganut prinsip Patrilineal dalam memperhitungkan garis keturunan dan pembentukan klan kelompok
kekerabatannya yang disebut marga. Dengan demikian berimplikasi terhadap sistem pewarisan dominan diperuntukkan untuk anak laki-laki saja. Bentuk
Universitas Sumatera Utara
perkawinannya adalah eksogami marga, artinya seseorang harus kawin diluar marganya dan kalau kawin dengan orang semarga dianggap melanggar adat
karena dikategorikan sebagai sumbang incest. Suku Pakpak sering dikelompokkan menjadi sub etnis Batak.
Ada lima SuakSuku Pakpak terbagi lima wilayah, yaitu: Suak Simsim, Suak Keppas, Suak Pegagan, Suak Kelasen, dan Suak Boang. Adapun marga-
marga pakpak yang menetap dan berdomisili di setiap Suak tersebut antara lain: 1
Marga Pakpak Simsim: Berutu, Padang, Bancin, Sinamo, Manik, Sitakar, Kebeaken, Lembeng, Cibro, Banurea, , Boangmanalu.
2 Marga Pakpak Keppas: Ujung, Capah, Kudadiri, Maha , Ujung, Angkat, Bako,
Bintang, Kudadiri, Maha, Capah, Sinamo dan Gajah Manik. 3
Marga Pakpak Kelasen: Tumangger, Tinambunen, Kesogihen, Meka, Maharaja, Ceun, Mungkur, Siketang, Anakampun, Kasogihen.
4 Marga Pakpak Pegagan: Matanari, Maibang, Manik, Lingga
5 Marga Pakpak Boang: Saraan, Sambo, Bancin.
Suak Pakpak yang paling banyak menghuni di DUG ini adalah Suak Keppas. Suak Keppas ini meliputi Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Berampu,
Kecamatan Siempat Nempu, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kecamatan Sitinjo, Kecamatan Parbuluan, dan Kecamatan Lae Parira. Masyarakat
SuakKeppas ini, pada dasarnya hidup pada bidang pertanian. Seperti kebanyakan masyarakat yang hidup di daerah dataran tinggi, rata-rata masyarakatnya memiliki
kegiatan sehari-hari sebagai petani. Beberapa memilih bercocok-tanam sayur- sayuran. Selain itu, beberapa pada tanaman keras seperti kopi arabica.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian