Berdasarkan diagram di atas terlihat bagaimana tingkat pemahaman kelompok usia 12-24 tahun terhadap leksikon flora BPD yang menunjukkan
bahwa mayoritas kelompok usia ini ada pada Kategori 3 tidak mengenal, tidak pernah melihat, tidak pernah mendengar, dan tidak pernah menggunakandengan
JP 1864 46,6 . Hal ini menunjukkan bagaimana tingkat pemahaman kelompok usia ini sudah masuk pada ranah yang kritis. Penyusutan pemahaman kelompok
usia ini terhadap 200 leksikon flora harus mendapat perhatian khusus, karena penyebabnya adalah kurangnya pengenalan oelh orang tua terhadap kelompok
usia remaja tentang tumbuh-tumbuhan ini, sehingga pemahaman generasi muda tentang leksikon ini menyusut drastis, terutama pada kelompok leksikon kayu.
Pada Kategori 1 mengenal, pernah melihat, pernah mendengar, dan pernah menggunakan persentase pemahaman kelompok usia ini mencapai 34,9 ,
namun kelompok leksikon dengan pemahamn tertinggi adalah kelompok leksikon buah dengan JP 380 82,6 karena memang banyak dibudidayakan oelh
masyarakat. Untuk kelompok leksikon yang lain harus ada upaya khusus yang dilakukan oleh masyarakat ataupun pemerintah setempat agar leksikon-leksikon
ini tidak benar-benar punah dari lingkungan alam mereka.
A. Pemahaman Masyarakat DUG Kelompok Usia 12-24 Tahun Terhadap Kelompok Leksikon
Kayu
Gambaran persentase pemahaman kelompok usia 12-24 tahun DUG dapat dilihat dalam lampiran 5 tabel 5.1. Rincian pemahaman kelompok usia pada setiap
kategori adalah: Kategori 1 mengenal, pernah melihat, pernah mendengar,
Universitas Sumatera Utara
dan pernah menggunakan dengan JP 150 12 . Leksikon dengan JP tertinggi
pada kategori ini adalah leksikon sampula dan lamtoro dengan JP 20 100 . Kemudian leksikon tusam dan lemmas dengan JP 16 80 .
Kategori 2 tidak mengenal, tidak pernah melihat, pernah mendengar, dan tidak pernah menggunakan
dengan JP 214 17 . Leksikon dengan jumlah pemahaman atau JP tertinggi pada kategori adalah leksikon dalung-dalung
dengan JP 20 100 . Leksikon dengan JP tertinggi berikutnya dalah leksikon tembiski dengan JP 14 70 , leksikon jati, cikcik, kayu ndelleng, dan doko-doko
dengan JP 13 80.
Kategori 3 tidak mengenal, tidak pernah melihat, tidak pernah mendengar, dan tidak pernah menggunakan
dengan JP 894 71 . Dari 63 leksikon dalam kelompok leksikon kayu, sebanyak 23 leksikon ada pada kategori
ini dengan JP 20 100 . Leksikon-leksikon tersebut adalah tanggolen, bintatar, kayu bane, sona, simarhuni, kabo, kabo-kabo, celmeng, simermunte, kapea,
ngilkil, ndilo, kandes, linjomaroker, kakembu, kambuaren, sibalik angin, kambuturren, nderrung, kimang, aru, api-api, tuba, intuang, jambang, rugi-rugi,
baronggang, hori, kayu rimo, kalto, pelia, dan saga. Tumbuhan ini memang sudah sangat jarang ditemui oleh anak remaja, mengingat aktivitas mereka yang
lebih banyak di sekolah dan lingkungan tempat tinggal, orang tua mereka sudah jarang mengikutserakan mereka mencari hasil hutan. Sehingga wajar leksikon
kayu tidak mereka pahami karena tumbuhan ini lebih banyak tumbuh di lereng hutan.
Universitas Sumatera Utara
B. Pemahaman Masyarakat DUG Kelompok Usia 12-24 Tahun Terhadap Kelompok Leksikon
Rambah
Persentse pemahaman kelompok usia 12-25 tahun terhadap kelompok
leksikon ini pada setiap kategori adalah Kategori 1 mengenal, pernah melihat, pernah mendengar, dan pernah menggunakan
dengan JP 159 15,2 . Leksikon dengan JP tertinggi pada kategori ini adalah leksikon pandan dengan JP
16 80 . Leksikon berikutnya adalah bangkuang dengan JP 10 50 . Pengaruh perkembangan yang pesat mengakibatkan tradisi masyarakat
menganyam tikar sudah tidak diwariskan lagi. Dulu, masyarakat Pakpak sering menggunakan bangkuang untuk menganyam tikar atau tandok.
Kategori 2 tidak mengenal, tidak pernah melihat, pernah mendengar, dan tidak pernah menggunakan
dengan JP 266 24,9 . Leksikon dengan JP tertinggi pada kategori ini adalah leksikon dukut cipon, dan
leksikon dengan JP 16 80 . Leksikon dengan JP tertinggi berikutnya adalah leksikon sapilpil, cilekket, kuyuk-kuyuk, dan isa-isa dengan JP 12 60 .
Kategori 3 tidak mengenal, tidak pernah melihat, tidak pernah mendengar, dan tidak pernah menggunakan
dengan JP 635 59,9 . Sebanyak 18 leksikon dengan JP 20 100 ada pada kategori ini, yaitu leksikon
kelsi, pedem-pedem, paga-paga, kempang batu, reba-reba, alum-alum, biski, raso, hipon-hipon, kempaba, lalau, riman, ndurur, lahi, berhu, dangke, licin, dan
lipan. Kemudian leksikon delipodang dan simertulan dengan JP 16 80 , leksikon cipurpuren leto dengan JP 15 75 .
Universitas Sumatera Utara
C. Pemahaman Masyarakat DUG Kelompok Usia 12-24 Tahun Terhadap Kelompok Leksikon