multikultural sehingga dapat diasumsikan bahwa keberagaman suku tersebut akan memengaruhi penggunaan bahasa, yaitu BI dan BBT. Sebagai contoh,
leksikon flora ‘pinus’ tidak ada dalam BPD, namun ada dalam BI. Contoh lain leksikon flora ‘andaliman’juga tidak ada dalam BPD. Leksikon tersebut hanya
ada dalam BBT. Leksikon ‘pinus’ dan ‘andaliman’ yang digunakan oleh sebagian penutur merupakan akibat dari situasi lingkungan yang dihuni oleh masyarakat
dari budaya dan bahasa yang berbeda. Dampaknya, leksikon tersebut lebih dikenal oleh guyub tutur BPD.
BPD sebagai salah satu bahasa daerah yang menjadi aset budaya masyarakat penuturnya layak dikaji untuk merekam seberapa besar perubahan dan
pergeseran BPD akibat perubahan ruang hidup bahasa tersebut. Fokus lingkungan sekitar lereng hutan menjadi pengamatan karena masyarakat penutur BPD di
DUG Kabupaten Dairi berada di daerah pegunungan dan perbukitan.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Jenis leksikon flora BPD apa saja yang terdapat di DUG?
2 Bagaimana relasi semantis yang terbentuk pada LFBPD di DUG?
3 Bagaimanakah tingkat pemahaman masyarakat DUG terhadap leksikon
flora bahasa Pakpak Dairi LFBPD?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan
Penelitian memegang peranan penting dalam memperoleh pengetahuan baru dalam memecahkan masalah. Penelitian baru akan menambah ragam
penelitian yang sudah ada sebagai usaha untuk memecahkan berbagai masalah.
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menenemukan fakta tentang hubungan sosio-ekologis dengan pergeseran dan penyusutan BPD dari fungsi
sosioekologisnya dalam tiap generasi khususnya di DUG Kabupaten Dairi.
1.3.2 Tujuan Khusus
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah:
1 Mendeskripsikan jenis leksikon flora BPD di DUG. 2 Mendeskripsikan relasi semantis yang terbentuk pada LFBPD di DUG
3 Mendeskripsikan tingkat pemahaman masyarakat DUG terhadap LFBPD
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1 Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber masukan kepada
peneliti-peneliti lain yang akan membahas masalah perubahan fungsi
Universitas Sumatera Utara
sosioekologis leksikon khususnya LFBPD. 2
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dokumentasi tentang leksikon flora pada MPD.
3 Memberikan sumbangan bagi khazanah ilmu bahasa, linguistik, khususnya
kajian ekolinguistik.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara teoritis manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1 Penelitian ini dapat memperkenalkan BPD kepada masyarakat khususnya
LFBPD. 2
Sebagai informasi tentang penelitian baru tentang perubahan fungsi sosioekologisLFBPD
3 Penelitian ini dijadikan sebagai sumber dalam upaya pembinaan dan
pemertahanan leksikon BPD.
1.5 Definisi Istilah
Istilah-istilah dalam tulisan ini memiliki makna yang berbeda dengan ilmu di luar linguistik. Oleh karena itu penggunaan istilah dalam tulisan ini ditinjau
berdasarkan konsep ekolinguistik, istilah tersebut adalah: 1
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tumbuhan dan hewan, sebagai individu dan bersama-sama dalam populasi dan komunitas biologis, dalam
Universitas Sumatera Utara
kaitannya dengan lingkungan fisik, kimia, dan biologi karakteristik lingkungan mereka Ricklefs, 1976:1, bdk. Fill dan Muhlhausler, 2001:5.
2 Ekolinguistik adalah sebuah ilmu pengetahuan antardisiplin ilmu yang
merupakan payung untuk penelitian bahasa yang dikaitkan antara manusia sebagai pemakai bahasa dan lingkungan Haugen 1972:325 dalam Lindo
dan Bundsgaard eds 2000:9. bdk. Fill 2001:126 dalam Lindo dan Bundsgaard eds 2000:40
3 Leksikon adalah komponen yang mengandung segala informasi tentang
kata dalam suatu bahasa seperti perilaku semantik, sintaksis, morfologis, dan fonologisnya, sedangkan perbendaharaan kata lebih ditekankan pada
kekayaan kata yang dimiliki seseorang atau suatu bahasa Sibarani, 1997:4 bdk. Booij 2007:16.
4 Flora adalah keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat,
daerah, atau strata geologi tertentu Wikipedia. 5
Semantik Leksikal menelaah makna suatu kata atau kajian yang membahas hubungan antara lambang bahasa dengan objek yang
merupakan wadah penerapan lambang tersebut referen Pateda, 2001:74.
6 Relasi Semantis adalah hubungan kemaknaan antara sebuah kata atau
satuan bahasa dengan kata atau hubungan struktural diantara kata-kata Geeraerts, 2010: 52. Relasi semantis ini dapat menyatakan kesamaan
makna, pertentangan makna, dan ketercakupan makna. Dalam hal ini relasi
Universitas Sumatera Utara
semantis dapat dilihat dari bentuk relasi leksikal, seperti homonim, polisemi, sinonim, antonim, hiponim, dan meronim.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori-Teori yang Relevan 2.1.1 Ekolinguistik
Ekolinguistik mengkaji interaksi bahasa dengan ekologi pada dasarnya ekologi merupakan kajian saling ketergantungan dalam suatu sistem. Ekologi
bahasa dan ekologi memadukan lingkungan, konservasi, interaksi, dan sistem bahasa. Konservasi bahasa dalam lingkup ekolinguistik berawal dari pemikiran
Haugen bahwa upaya penyelamatan bahasa amat diperlukan karena kepunahan bahasa begitu cepat dalam satu dasawarsa Fill, 2001:44.
Ekolinguistik menjelaskan fenomena bahasa dengan parameter ekologi. Einer Haugen seorang tokoh paradigma linguistik pertama pada 30 tahun yang
telah mengkombinasikan bahasa dengan ekologi. Dijelaskan bahwa ekologi bahasa adalah ilmu yang mempelajari interrelasi antara bahasa yang ada dalam
kognitif manusia dan dalam komunitas yang multilingual. Semenjak itu, ekolinguistik sebagai cabang ilmu linguistik yang mengembangkan hubungan
antara bahasa dan ekologi yang telah didirikan dengan cara yang berbeda dan dengan menggunakan pendekatan, dan metode yang berbeda pula.
Haugen 1970 dalam Mbete 2009:11-12, menyatakan bahwa ekolinguistik memiliki kaitan dengan sepuluh ruang kaji, yaitu:
1 linguistik historis komparatif, 2 linguistik demografi,
Universitas Sumatera Utara