hampir sama dengan Nominal Decision Making, yang berbeda adalah adanya variasi alternatif dan terjadi ketika munculnya kebutuhan secara
emosional. 3.
Extended Decision Making, melibatkan pemikiran dan pencarian infomasi yang panjang baik internal maupun eksternal yang diikuti oleh sejumlah
alternatif yang kompleks dan cenderung mengalami postpurchase dissonance.
Proses di atas menjelaskan adanya tahapan yang akan dilalui oleh konsumen ketika mengambil keputusan namun sebenarnya tahapan-tahapan
tersebut tidak dilalui oleh konsumen secara keseluruhan artinya semakin penting sebuah produk untuk dipertimbangkan maka semakin pula tahapan tersebut akan
kita ikuti Kotler Keller, 2009.
C. Online shopping
C.1. Definisi Online Shopping
Online shopping adalah proses pembelian produk ataupun jasa oleh konsumen melalui media internet Li Zhang, 2002. Awareness terhadap
informasi produk menjadi proses awal terjadinya pembelian melalui media internet Bauer, Barnes Reichardt, 2005;
Roberts Mary, 2003. Proses terbentuknya awareness konsumen dimulai dari aktivitas online brading yaitu
dengan links dan iklan banner pada website yang menjadi sumber infomasi tentang produk atau jasa yang dikehendaki dan akhirnya konsumen pun akan
secara otomatis mengingat brand yang diiklankan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
C.2. Alasan Belanja Online
Adapun beberapa alasan mengapa konsumen lebih memilih belanja online daripada belanja offline yaitu:
1. Waktu
Belanja online menjadi pilihan konsumen dikarenakan waktu yang dipakai relatif sedikit daripada belanja secara offline yang membutuhkan waktu
yang relatif lama, dan barang yang dijual secara online biasanya menyediakan spesifikasi barang yang sangat lengkap. Menurut Kotler,
Amstrong, Silva 2005, waktu berpengaruh terhadap preferensi belanja online dimana konsumen yang sibuk memandang internet sebagai area
transaksional yaitu sebagai tempat untuk mengumpulkan informasi atau membeli produk.
2. Ketersedian barang di pasar
Konsumen terkadang kesulitan mencari barang yang diinginkan secara langsung, misalnya jika konsumen ingin membeli produk Z dan ternyata
produk Z tidak ada di Medan tetapi ada toko online yang berdomisili di Jakarta. Hal itulah yang membuat konsumen memilih untuk berbelanja
online untuk mendapatkan barang yang diinginkan. 3.
Harga Menurut Kotler, Amstrong, Silva 2005, harga berpengaruh terhadap
preferensi belanja online. Internet memungkinkan konsumen memiliki pengetahuan dan informasi yang baik mengenai harga. Mereka cenderung
memilih dan mencari penjual yang menawarkan harga yang terbaik best
Universitas Sumatera Utara
price, bahkan mereka mampu bernegosiasi dengan penjual karena ada beberapa barang yang dijual lebih mahal dua kali lipat dibandingkan di
toko online. 4.
Alternatif produk Menurut Kotler, Amstrong, Silva 2005, internet mampu memberikan
sejumlah alternatif produk yang sangat beragam. Para retailer di internet dapat memberikan pilihan yang hampir tak terbatas, misalnya
Amazon.com merupakan contoh web merchants yang membuktikan hal ini.
C.3. Karakteristik Online Shopper
Satu hal yang terlihat jelas pada online shopper bahwa mereka adalah pengguna internet. Menurut Bellman, Lohse, Johnson 1999; Hawkins,
Mothersbaugh, Best 2007, pengguna internet cenderung merupakan orang- orang yang lebih muda, terpelajar, dan merupakan masyarakat menengah ke atas.
Wanita juga menjadi salah satu pembeli online yang lebih sering dijumpai di masyarakat. Pengetahuan akan internet, jumlah pendapatan, dan tingkat
pendidikan juga menjadi prediktor yang menentukan pembelian online pada mahasiswa Case, Burns Dick, 2001. Li, Kuo, Russel dalam Li Zhang,
2002 mengemukakan bahwa kenyamanan dalam berbelanja merupakan faktor yang paling penting dalam keputusan membeli. Konsumen tidak keberatan jika
harus membeli produk tanpa melihat atau menyentuhnya asalkan konsumen mendapatkan kenyamanan dan menghemat waktu dalam berbelanja.
Universitas Sumatera Utara
D. Dinamika Repurchase Online Shopper yang Mengalami Post Purchase