4. Lokasi Penelitian Metode Pengambilan Data

Penelitian ini mengambil responden sebanyak 2 orang. Alasan pengambilan jumlah responden tersebut karena dalam penelitian kualitatif umumnya responden menampilkan karakteristik a. tidak pada jumlah responden yang besar, melainkan pada kasus yang tipikal sesuai masalah penelitian, b. tidak ditentukan kaku sejak awal tetapi dapat berubah baik jumlah maupun karakteristiknya sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian, c. tidak diarahkan pada keterwakilan jumlah atau peristiwa acak, melainkan pada kecocokan konteks Saratakos dalam Poerwandari, 2007.

B. 3. Prosedur Pengambilan Responden

Prosedur pengambilan responden pada penelitian ini menggunakan pengambilan responden berdasarkan teori atau berdasarkan konstruk operasional Theory-basedOperational construct sampling yang berarti pengambilan responden yang didasarkan pada karakteristik tertentu berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Alasan pemilihan prosedur ini agar responden yang dipilih sungguh-sungguh mewakili fenomena yang diteliti. Responden akan dipilih secara acak namun tetap mengikuti kriteria tertentu. Patton dalam Poerwandari, 2007 mengungkapkan bahwa peneliti bebas memilih prosedur yang dianggap paling sesuai dengan masalah dari tujuan penelitian.

B. 4. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di daerah Kota Medan. Pemilihan kota Medan dikarenakan merupakan lokasi dimana peneliti berdomisili sehingga pengambilan data dan proses penelitian dapat mudah dijangkau. Universitas Sumatera Utara

C. Metode Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara. Poerwandari 2007 menyatakan bahwa wawancara merupakan percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif kemudian dilakukan untuk dapat memperoleh pengetahuan mengenai makna-makna subjektif yang dipahami individu berkaitan dengan topik yang diteliti dan untuk melakukan eksplorasi terhadap isu yang dimaksud Banister, dalam Poerwandari, 2007. Patton dalam Poerwandari, 2007 menjelaskan tiga variasi dalam wawancara kualitatif yaitu wawancara informal, wawancara dengan pedoman umum dan wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka. Adapun penelitian ini menggunakan variasi wawancara kualitatif yang kedua yaitu wawancara dengan pedoman umum, wawancara mendalam in depth interview dan berbentuk open-ended question. Selama proses wawancara, peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus digali tanpa menentukan urutan pertanyaan. Wawancara dalam penelitian ini juga berbentuk wawancara mendalam, dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai repurchase yang responden lakukan setelah mengalami postpurchase dissonance. Jika peneliti menganggap data wawancara belum begitu jelas untuk dapat ditarik kesimpulannya maka peneliti akan mencoba melakukan probing pada responden. Wawancara dalam penelitian ini juga berbentuk open-ended Universitas Sumatera Utara question dimana peneliti mencoba mendorong responden untuk berbicara lebih lanjut mengenai topik yang dibahas tanpa membuat responden merasa diarahkan. Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden. Hasil observasi akan digunakan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara. Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah kegiatan keseharian dari responden, sikap responden selama wawancara, hal-hal yang menganggu selama wawancara dan hal-hal yang sering dilakukan responden selama wawancara. Menurut Poerwandari 2007 observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas- aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.

D. Alat Bantu Pengumpulan Data