Penelitian ini mengambil responden sebanyak 2 orang. Alasan pengambilan jumlah responden tersebut karena dalam penelitian kualitatif
umumnya responden menampilkan karakteristik a. tidak pada jumlah responden yang besar, melainkan pada kasus yang tipikal sesuai masalah penelitian, b.
tidak ditentukan kaku sejak awal tetapi dapat berubah baik jumlah maupun karakteristiknya sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam
penelitian, c. tidak diarahkan pada keterwakilan jumlah atau peristiwa acak, melainkan pada kecocokan konteks Saratakos dalam Poerwandari, 2007.
B. 3. Prosedur Pengambilan Responden
Prosedur pengambilan responden pada penelitian ini menggunakan pengambilan responden berdasarkan teori atau berdasarkan konstruk operasional
Theory-basedOperational construct sampling yang berarti pengambilan responden yang didasarkan pada karakteristik tertentu berdasarkan teori atau
konstruk operasional sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Alasan pemilihan prosedur ini agar responden yang dipilih sungguh-sungguh mewakili
fenomena yang diteliti. Responden akan dipilih secara acak namun tetap mengikuti kriteria tertentu. Patton dalam Poerwandari, 2007 mengungkapkan
bahwa peneliti bebas memilih prosedur yang dianggap paling sesuai dengan masalah dari tujuan penelitian.
B. 4. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di daerah Kota Medan. Pemilihan kota Medan dikarenakan merupakan lokasi dimana peneliti berdomisili sehingga pengambilan
data dan proses penelitian dapat mudah dijangkau.
Universitas Sumatera Utara
C. Metode Pengambilan Data
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara. Poerwandari 2007 menyatakan bahwa wawancara merupakan
percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif kemudian dilakukan untuk dapat memperoleh pengetahuan
mengenai makna-makna subjektif yang dipahami individu berkaitan dengan topik yang diteliti dan untuk melakukan eksplorasi terhadap isu yang dimaksud
Banister, dalam Poerwandari, 2007. Patton dalam Poerwandari, 2007 menjelaskan tiga variasi dalam
wawancara kualitatif yaitu wawancara informal, wawancara dengan pedoman umum dan wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka. Adapun
penelitian ini menggunakan variasi wawancara kualitatif yang kedua yaitu wawancara dengan pedoman umum, wawancara mendalam in depth interview
dan berbentuk open-ended question. Selama proses wawancara, peneliti dilengkapi dengan pedoman
wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus digali tanpa menentukan urutan pertanyaan. Wawancara dalam penelitian ini juga
berbentuk wawancara mendalam, dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai repurchase yang responden lakukan setelah mengalami postpurchase
dissonance. Jika peneliti menganggap data wawancara belum begitu jelas untuk dapat ditarik kesimpulannya maka peneliti akan mencoba melakukan probing
pada responden. Wawancara dalam penelitian ini juga berbentuk open-ended
Universitas Sumatera Utara
question dimana peneliti mencoba mendorong responden untuk berbicara lebih lanjut mengenai topik yang dibahas tanpa membuat responden merasa diarahkan.
Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden. Hasil observasi akan
digunakan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara. Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah kegiatan keseharian dari responden, sikap responden
selama wawancara, hal-hal yang menganggu selama wawancara dan hal-hal yang sering dilakukan responden selama wawancara. Menurut Poerwandari 2007
observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas- aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna
kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.
D. Alat Bantu Pengumpulan Data