3. Indikator Pengukuran Post Purchase Dissonance 4. Faktor-faktor Post Purchase Dissonance

kemudian konsumen akan melakukan sejumlah perilaku untuk mengubah atau menyesuaikan diri dengan disonansi yang terjadi.

B. 3. Indikator Pengukuran Post Purchase Dissonance

Sweeney, Hausknecht Soutar 2000 menyatakan ada 3 tiga dimensi dalam pengukuran Postpurchase Dissonance, yaitu: 1. Emotional Kondisi Emosi Munculnya ketidaknyamanan psikologis sebagai konsekuensi dari keputusan pembelian. Perasaan tidak nyaman secara psikologis yang dialami seseorang setelah membeli suatu produk menunjukkan bahwa ia sedang mengalami postpurchase dissonance. 2. Wisdom of Purchase Kebijaksanaan Pembelian Pembelian yang dilakukan merupakan pilihan diri sendiri yang menunjukkan bahwa barang atau produk yang dibeli memiliki fungsi dan daya guna yang dibutuhkan. Jika barang atau produk yang dibelanjakan benar dan tepat dalam penggunaan maka individu cenderung tidak akan mengalami postpurchase dissonance. 3. Concern Over Deal Kesadaran Setelah Pembelian Dilakukan Kesadaran individu setelah melakukan pembelian, dimana yang menjadi alasan dilakukan pembelian tersebut merupakan hasil pengaruh dari lingkungan atau agen penjual atau atas dasar pertimbangan diri sendiri kebebasan dalam memutuskan untuk melakukan pembelian. Jika pembelian dilakukan karena pengaruh sejumlah informasi dari luar diri Universitas Sumatera Utara individu maka individu tersebut akan cenderung mengalami postpurchase dissonance.

B. 4. Faktor-faktor Post Purchase Dissonance

Holloway dalam Loudon Bitta, 1993 juga mengemukakan sejumlah faktor-faktor yang menyebabkan terjadi postpurchase dissonance yaitu: 1. Alternatif produk yang ditolak memiliki sejumlah hal yang menarik; 2. Produk yang dipilih memunculkan sejumlah faktor negatif; 3. Banyaknya variasi alternatif produk yang muncul; 4. Terjadinya kekacauan kognitif pada individu ketika melakukan pemillihan; 5. Peran kognitif dalam pemilihan produk; 6. Adanya pujian dan bujukan; 7. Munculnya perilaku yang tidak sesuai atau yang dipandang negatif pada saat melakukan pembelian; 8. Ketersediaan informasi; 9. Kemampuan mengantisipasi munculnya disonansi; dan 10. Pengetahuan mengenai produk. Berdasarkan sejumlah faktor yang dikemukakan di atas Hawkins, Mothersbaugh Best, 2007; Holloway, dalam Loudon Bitta, 1993 maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya ada dua faktor dasar yang menyebabkan postpurchase dissonance yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari diri individu sendiri yaitu kepribadian yang menyebabkan seseorang merasa cemas, khawatir dan sulit untuk mengambil keputusan, memiliki komitmen penuh ketika melakukan pembelian serta jumlah informasi dan pengetahuan yang dimiliki individu mengenai produk. Faktor eksternal adalah berbagai kondisi di luar individu yang tidak dapat dikontrol Universitas Sumatera Utara seperti adanya bujukan dari orang sekitar dan banyaknya alternatif produk menarik yang tersedia Kotler Keller, 2009.

B. 5. Proses Keputusan Pembelian