Pembahasan 1. Responden I HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan 1. Responden I

Keinginan Bunga untuk melakukan repurchase pada toko online yang sama adalah karakteristik pribadinya yang jarang bahkan tidak pernah menyalahkan agen penjual jika barang yang dibeli ternyata mengecewakan atau tidak sesuai dengan harapan. Bagi Bunga keputusan pembelian merupakan keinginan dirinya dan penjual hanya berfungsi sebagai penyalur. Seperti yang dikatakan oleh Blackwell, Miniard Engel 2001 bahwa keputusan untuk melakukan pembelian kembali juga dipengaruhi oleh faktor psikologis seseorang, hal ini tercermin pada pribadi Bunga yang penyabar dan self-blaming. Selain itu, Bunga yang sudah berpengalaman dalam dunia belanja online selama kurang lebih tiga tahun itu sudah memiliki kepercayaan tersendiri pada toko-toko online langganannya. Bunga menyadari bahwa tidak semua hasil pembeliannya mengecewakan, ia juga pernah mengalami kepuasan pada pembelian-pembelian sebelumnya. Kepercayaan dianggap sebagai sebuah fasilitator dalam pembelian online karena dengan adanya kepercayaan dapat mengurangi persepsi akan resiko pembelian itu sendiri Broekhuizen, 2006. Namun begitu dalam hal pembelian online, Bunga juga sadar akan resiko-resiko yang harus ditanggungnya setiap ia melakukan pembelian kemudian. Hal yang menjadi pertimbangan utama dalam setiap pembelian yang dilakukan oleh Bunga adalah mengenai harga. Tidak dipungkiri bahwa Bunga juga melakukan perbandingan harga terhadap toko-toko online langganannya. Model barang dan harga selalu disesuaikan kepantasannya. Bunga tidak segan jika Universitas Sumatera Utara harus membeli barang yang lebih mahal namun dengan kualitas yang setara karena ia memang tidak memberikan patokan harga dalam setiap pembelian yang dilakukannya, hanya saja tidak melebihi uang saku yang dimilikinya pada saat itu. Setiap barang mempunyai nilainya masing-masing dan hargalah yang menjadi patokan nilai tersebut Puspitaningrum, 2006. Namun seluruh proses diatas tidak akan terjadi jika Bunga tidak tertarik pada barang-barang yang hendak dibelinya. Kemunculan barang-barang baru akan selalu menarik niat dan perhatian Bunga untuk segera melakukan pembelian sebelum barang tersebut habis terjual. Tidak dapat dipungkiri bahwa munculnya barang-barang baru dapat menjadi pemicu yang kuat agar terjadinya suatu proses pembelian mengingat pembelian online yang menawarkan sejumlah kemudahan dalam transaksinya. Dalam setiap proses pembelian, Bunga sering mengalami keraguan dan kecemasan. Ia tidak ingin mengalami kekecewaan yang sebelumnya pernah terjadi diantara sejumlah kepuasan yang juga dialaminya. Kespontanitasan dalam melakukan pembelian membuatnya hanya membeli barang sesuai dengan keinginannya tanpa melihat tujuannya dari pembelian itu sendiri. Bunga sadar bahwa setiap keputusan yang ia buat adalah keputusannya sendiri, namun begitu informasi menjadi tidak diperhatikan dengan seksama perihal kondisi barang tersebut Loudon Bitta, 1993. 2. Responden II Sandra tergoda untuk membeli kembali pada toko-toko online langganannya ataupun bukan langganan karena munculnya barang-barang baru yang secara aktif diunggah oleh agen penjual. Dengan sisi pribadi Sandra yang Universitas Sumatera Utara tergolong consumptive buyer, membuatnya terus-menerus berbelanja tanpa memikirkan keberfungsian barang yang dibelinya. Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh Hawkins, Mothersbaugh Best 2007 yang mengatakan bahwa jika konsumen melakukan pembelian tidak didasarkan pada guna atau manfaat barang atau produk tersebut maka konsumen akan cenderung mengalami postpurchase dissonance. Ternyata hal ini tidak membuat Sandra mundur dari pembelian online. Sandra memang memiliki hobi berbelanja, kesenangannya melakukan pembelian mencerminkan dirinya yang sulit mengontrol diri dalam hal keuangan. Tentu saja hal tersebut berkaitan dengan jumlah barang yang dibeli dengan harga. Bagi Sandra, ia lebih suka berbelanja dengan barang yang harganya murah sehingga jumlahnya bisa banyak daripada barang yang mahal namun jumlah yang didapatinya sedikit. Alasan inilah yang membuat seseorang melakukan pembelian kembali Hawkins, Mothersbaugh, Best, 2007. Hal lain yang ternyata menjadi alasan Sandra tetap melakukan pembelian adalah rasa percaya yang dimilikinya terhadap toko online yang bersangkutan. Sandra mendapati kenyamanan dan kemudahan dalam berbelanja dengan toko langganannya dan tidak ingin merusak nama baik mereka hanya karena beberapa barang yang mengecewakan karena pembelian-pembelian sebelumnya Sandra tidak mengalami kekecewaan. Oleh sebab itu setelah pembeliannya yang mengecewakan, Sandra mulai ragu dan khawatir terhadap pembelian selanjutnya. Ia hanya tidak ingin mengalami kejadian yang sama. Sandra menyadari bahwa setiap pembelian yang Universitas Sumatera Utara dilakukannya merupakan keputusannya sendiri sehingga ia harus siap menerima apapun resiko yang akan terjadi Loudon Bitta, 1993. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Rangkuman Antar Responden Latar Belakang Keluarga dan Belanja Online Responden I Bunga Responden II Sandra  Tinggal di kawasan elite  Fasilitas lengkap disediakan oleh orang tua  Belanja online ± 3 tahun  Tinggal di kawasan elite  Fasilitas lengkap disediakan oleh orang tua  Belanja online ± 3 tahun Faktor penyebab repurchase  Harga sebagai pertimbangan utama, disesuaikan dengan model barang  Self-blaming: menyalahkan diri sendiri, kesalahan bukan hanya pada penjual  Munculnya barang-barang baru yang menimbulkan intensi untuk membeli  Kenyamanan dan kepercayaan terhadap toko online langganan  Munculnya barang-barang baru yang memicu niat untuk membeli  Consumptive buyer: membeli dan membeli sebagai suatu kesenangan mengoleksi barang.  Mementingkan harga murah sehingga jumlah belanjaan banyak  Adanya toko online yang langganan  Membeli atas dasar suka Kondisi PsikologisKarakter Pribadi ketika mengalami PPD  Perasaan ragu, cemas dan khawatir setiap melakukan pembelian online  Keputusan diri sendiri  Spontan dalam membeli  Tidak memikirkan fungsi barang yang dibeli  Tidak teliti dalam memperhatikan informasi yang diberikan  Tidak ingin mengalami kejadian kekecewaan seperti sebelumnya  Keputusan diri sendiri  Fungsi barang yang dibeli terpikirkan apabila barang sudah diterima  Tidak menggali informasi lebih jauh mengenai barang yang akan dibei Universitas Sumatera Utara 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, peneliti akan menyimpulkan jawaban-jawaban mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai dinamika repurchase pada online shoppers yang telah mengalami postpurchase dissonance. Selanjutnya, peneliti juga akan mengemukakan beberapa saran yaitu saran praktis dan saran metodologis yang berguna untuk penelitian selanjutnya.

A. KESIMPULAN

Kedua responden memiliki persamaan dan perbedaan mengenai alasan melakukan repurchase walaupun keduanya telah mengalami postpurchase dissonance, seperti berikut: 1. Kedua responden melakukan repurchase pembelian kembali pada toko online yang sebelumnya pernah mengecewakan. Faktor yang membuat kedua responden melakukan repurchase seperti yang diungkapkan oleh Hawkins, Mothersbaugh, Best 2007 adalah switching cost atau keekonomisan harga suatu barang yang membuat diri responden ingin melakukan pembelian kembali. 2. Pada penelitian ini terlihat bahwa ternyata kepribadian memiliki peran khusus tersendiri dalam melakukan pembelian online, terutama dalam melakukan repurchase walaupun seseorang telah mengalami postpurchase dissonance. Responden II mengaku memiliki sifat yang sama dengan ibunya dalam melakukan pembelian, dimana setiap pembelian yang