59
belajar konsep dan prinsip dalam siswa adalah dengan mengkonstruksi sendiri konsep dan prinsip yang dipelajari itu. Hal
ini perlu dibiasakan sejak anak-anak masih kecil. d
Teori belajar Lev Vygotsky 1896-1934 Berbeda
dengan konstruktivisme
kognitif Piaget,
konstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Vygotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan
lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya
seseorang. Inti konstruktivis Vygotsky adalah interaksi antara aspek internal dan eksternal yang penekanannya pada lingkungan sosial
dalam belajar. Dari seluruh teori dan pengertian belajar diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitarnya dengan usaha sadar
dan di sengaja yang bertujuan merubah tingkah laku ke arah yang lebih baik serta menambah pengetahuan dan kemampuan dirinya.
f. Hasil Belajar Bahasa Inggris
Setiap proses pembelajaran selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai di mana tingkat prestasi hasil
belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal tersebut keberhasilan proses mengajar dibagi menjadi beberapa tingkatan atau taraf. Berikut
60
tingkat keberhasilan proses mengajar menurut Syaiful Bahri Djamarah Aswan Zain dalam jurnal Eka Nur’aini:
1 Istimewa maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang
diajarkan itu dapat dikuasai oleh peserta didik. 2
Baik sekali optimal: apabila sebagian besar 76 s.d 99 bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh peserta
didik. 3
Baik minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60 s.d 75 saja dikuasai oleh peserta didik.
4 Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari
60 dikuasai oleh peserta didik. Hasil belajar dari proses belajar mengajar adalah perubahan dalam
tingkah laku, maka dalam pembelajaran bahasa hasil tersebut adalah peserta didik dapat berkomunikasi menggunakan bahasa tersebut.
Kemudian berdasarkan Taksonomi Bloom dalam Nurgiyantoro Buran 2010:57 menyangkut tiga ranah atau domain dalam mengetahui hasil
belajar seseorang, berikut penjelasan mengenai tiga ranah tersebut: 1
Ranah Kognitif merupakan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk ranah proses berpikir. Dalam ranah kognitif terdapat
enam jenjang proses berfikir yaitu a pengetahuaningatanhafalan knowledge, b pemahaman comprehension, c aplikasipenerapan
application, d analisis analysis, e sintesis synthesis, dan f evaluasi evaluation. Ranah kognitif ini menuntut kemampuan
61
menghubungkan, mengambilkan
kesimpulan, membandingkan,
mengkritik, membedakan,
menerangkan, memutuskan,
dan menafsirkan. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, khususnya
untuk mata-mata pelajaran teoritis, aspek kognitif biasanya paling banyak mendapat perhatian.
2 Ranah Afektif berkaitan dengan perasaan, nada, emosi, motivasi,
kecenderungan bertingkah laku, tingkatan penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu. Jangkauan ranah aktif lebih bersifat kesadaran
melalui penerimaan dan kecenderungan terhadap nilai-nilai. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, ranah afektif ini sering kurang
mendapatkan perhatian yang cukup seperti halnya ranah kognitif, karena ranah afektif tidak secara langsung terkait dengan kompetensi
dasar, indicator, dan materi pembelajaran dan karenanya tidak mudah diukur.
3 Ranah Psikomotor berkaitan dengan kompetensi berunjuk kerja yang
melibatkan gerakan-gerakan otot psikomotor. Sebagai petunjuk bahwa peserta didik telah memperoleh ketrampilan gerak otot itu, mereka
dapat berunjuk kinerja tertentu sesuai dengan kompetensi yang dibelajarkan. Misalnya, dalam pembelajaran bahasa peserta didik
dapat melakukan aktivitas melakukan aktivitas tulis-menulis, mengucapkan
lafal bahasa,
terampil menyiapkan
peralatan laboratorium bahasa, dan sebagainya.
62
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah penilaian hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa
dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang diperoleh sebagai akibat usaha kegiatan belajar dan dinilai dalam periode tertentu. Di antara
ketiga ranah tersebut, ranah kognitif dan afektif yang paling banyak dinilai oleh pendidik karena berkaitan dengan kemampuan para peserta didik
dalam menguasai isi bahan pengajaran dan tujuan pembelajaran.
3. Kajian Tentang Lembaga Pendidikan