3 Analisis akhir berupa tes soal-soal yang sudah disiapkan, tes ini
dilaksanakan setelah siswa diberi tindakan untuk meningkatkan minat membaca siswa.
Tindakan 1 : a
Mengorganisasi anggota kelompok. b
Guru pembimbing memberi pengarahan tentang jalannya bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok.
c Guru pembimbing memberikan bahan bacaan sebuah cerpen dan
memberikan tugas kepada siswa untuk menganalisis penokohan dalam cerpen secara berdiskusi.
d Pelaksanaan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok
dilaksanakan selama 60 menit. e
Peneliti dan guru pembimbing bertindak sebagai observer dan pewawancara.
Tindakan 2 : a
Masing-masing kelompok sudah mempersiapkan diri. b
Guru pembimbing memberikan materi sebuah cerpen dan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat abstrak dari
sebuah bacaan secara diskusi kelompok. c
Pelaksanaan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok selama 60 menit.
d Peneliti dan guru pembimbing bertindak sebagai observer dan
pewawancara.
Tindakan 3 : a
Masing-masing kelompok sudah mempersiapkan diri. b
Guru pembimbing memberikan materi sebuah artikel dan memberikan tugas kepada siswa untuk meresume isi dari sebuah
bacaan secara diskusi kelompok. c
Pelaksanaan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok selama 60 menit.
d Peneliti dan guru pembimbing bertindak sebagai observer dan
pewawancara. c.
Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan
mengetahui sejauh mana pengaruh bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok dalam meningkatkan minat membaca siswa serta
kendala yang terjadi selama proses berlangsung. Analisis ini difokuskan pada dua hal pokok sebagai bentuk dari refleksi pelaksanaan bimbingan
belajar dengan teknik diskusi kelompok yaitu perolehan peningkatan hasil yang diperoleh pada tahap siklus I kemudian melakukan analisis
untuk mengetahui kekurangan program yang dilakukan akan dilanjutnya analisis siklus II sehingga program kegiatan siklus II
diharapkan dapat mencapai kriteria keberhasilan seperti yang diharapkan. Penentu peningkatan minat membaca berdasarkan dari
hasil wawancara, observasi, dan soal-soal tes.
F. Metode Pengumpulan Data.
Suharsimi Arikunto 2003:134 mengatakan bahwa metode pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Alat-alat yang dapat digunakan dalam penelitian meliputi angket, observasi, wawancara, skala bertingkat, dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data adalah metode observasi dan metode wawancara.
1. Metode InterviewWawancara
Suharsimi Arikunto 2002:135 mengemukakan bahwa interview adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi data wawancara. Sedangkan menurut Moh. Nazir 2003:193 wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka antara si pewawancara dengan responden dengan menggunakan
panduan wawancara. Winarno Surakhmad 1998:175 mengatakan langkah-
langkah wawancara adalah sebagai berikut . a.
Menetapkan subjek yang akan diwawancara. Pada penetapan subjek wawancara, perlu diperhatikan apakah subjek benar-benar
memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian. b.
Menyusun pedoman wawancara. Pedoman tersebut berisi hal-hal yang menunjukkan siapa yang akan dihubungi dan dalam bentuk
pertanyaan.
c. Berhubungan dengan subjek yang akan diwawancara. Sebelum
melakukan wawancara ada baiknya pewawancara menghubungi subjek yang akan diwawancara terlebih dahulu.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi pada siswa SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta sebagai responden tentang
tanggapannya mengenai pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok terhadap peningkatan minat
membaca pelajaran bahasa Indonesia. 2.
Metode Observasi Suharsimi Arikunto 2002:133 mengemukakan bahwa
observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan sebuah alat
indera. Observasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : a.
Observasi non sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrument pengamatan.
b. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan observasi
adalah metode yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap perilaku yang menarik dari subyek penelitian dalam
melakukan aktivitas penelitian sehari-hari di sekolah. Dalam penelitian ini observasi sistematis yang dilakukan dengan
menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan untuk
menggambarkan proses dalam layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok.
G. Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto 2003:136 mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode wawancara dan metode observasi yang menggunakan
instrumen pembantu berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. 1.
Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan untuk mencatat sikap dan perilaku
siswa setelah pemberian tindakan sehingga peneliti akan memperoleh gambaran secara lebih mendalam. Pada tabel 2 dapat dilihat pedoman
observasi, yaitu sebagai berikut.
Tabel 2. Kisi-kisi pedoman observasi pelaksanaan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok.
No. Indikator
Sub Indikator Kemunculan
Deskripsi Data
Variabel Ya Tidak
1. Diskusi
kelompok Respon peserta dalam
mengikuti diskusi kelompok.
a. Memperhatikan sungguh-
sungguh informasi dari ketua diskusi.
b. Mendengarkan sungguh-
sungguh pendapat teman. c.
Menerima perbedaan pendapat.
d. Tidak saling menertawakan.
e. Interaksi tatap muka antar
kelompok. f.
Menerima hasil diskusi. Keberanian
peserta untuk menyumbangkan
pikiran. a.
Memberikan pendapat atau masukan.
b. Mengajukan pertanyaan.
c. Menanggapi informasi yang
diterima. d.
Menanggapi pendapat dari peserta lain.
e. Memberikan pendapat untuk
mengambil kesimpulan 2.
Layanan bimbingan
belajar Inisiatif aktivitas belajar
anak a.
Melakukan kegiatan belajar dengan baik
b. Membawa referensi yang
relevan dengan materi bahasa Indonesia untuk
mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.
c. Memperhatikan dengan
sungguh-sungguh materi yang disampaikan oleh guru.
d. Menanyakan kembali materi
yang belum dimengerti. e.
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan
segera. f.
Meneliti kembali tugas yang sudah selesai sebelum
dikumpulkan. 3.
Minat membaca
pelajaran bahasa
Indonesia Perhatian, kesenangan,
ketekunan,dan konsentrasi saat belajar
bahasa Indonesia. a.
Merasa senang dengan aktivfitas belajar bahasa
Indonesia. b.
Mendalami lebih jauh materi yang dipelajarai.
c. Mengabaikan ajakan teman
untuk bergurau pada saat pelajaran.
d. Adanya kesenangan pada
saat pelajaran berlangsung. e.
Memfokuskan pikiran saat pelajaran berlangsung
f. Ketekunan dan kesenangan
dalam belajar bahasa Indonesia.
g. Berpartisipasi aktif pada saat
pelajaran berlangsung.