30
3,148 pada taraf signifikansi 5 atau p 0,000 0,005. Persamaan dari penelitian ini variabel bebas sama-sama tentang kesiapan mengikuti tes ujian
dan variabel terikat tentang prestasi belajar. Perbedaannya pada jenis penelitian Peny Nurwindi menggunakan penelitian asosiatif sedangkan
penelitian saya menggunakan penelitian korelatif. Pada variabel yang digunakan pada penelitian Peny Nurwindi menggunakan tiga variabel
sedangkan penelitian saya menggunakan dua variabel.
C. Kerangka Berpikir
Kesiapan mengikuti tes adalah keseluruhan kondisi siswa yang membuatnya siap untuk memberikan respon jawaban di dalam cara tertentu
terhadap suatu tes yang akan memberikan hasil yang semaksimal mungkin bagi siswa yang bersangkutan. Kondisi ini mencakup beberapa aspek, yaitu 1 kondisi
fisik, 2 kondisi mental, 3 kondisi emosional, 4 kebutuhan-kebutuhansarana dan prasarana, 5 motivasi, 6 pengetahuanyang telah dipelajari.
Untuk siswa SMK yang mempunyai usia hampir sama, rata-rata mempunyai kesiapan fisik yang hampir sama pula, sedangkan kesiapan mental
yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda. Kesiapan mental dapat diupayakan melalui pengalaman belajarnya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kesiapan
emosional seperti perasaan siswa yang bahagia, sedih, takut, cemas, percaya diri . Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah sarana dan prasarana belajar seperti
alat tulis, sumber belajar dan lain-lain. Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa maupun luar diri siswa, sehingga mendorong siswa untuk menyediakan waktu
belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti mendapatkan nilai yang
31
baik. Pengetahuan atau kognitif siswa sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang seperti belajar sehingga pada saat proses pembelajaran siswa dapat
mengetahui, memahami,
mengaplikasikan, menganalisis,
sintesis, dan
mengevaluasi. Selain kondisi diatas, faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kesiapan
siswa adalah faktor daya kognitif yang dimilikinya. Sedangkan faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik kognitif siswa antara lain : persepsi, perhatian,
mendengar, ingatan, readiness kesiapan dan transfer, struktur kognitif, intelegensi dan kreatifitas. Slameto, 2003:102.
Unsur kesiapan juga dapat mempengaruhi kepuasan atau kegagalan belajar seseorang. Suatu kesiapan juga merupakan prasyarat untuk melakukan kegiatan
belajar berikutnya, dan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi sebelumnya oleh siswa, maka dapat dilakukan melalui evaluasi hasil belajar atau
yang disebut tes hasil belajar. Berdasarkan uraian itulah maka, kesiapan siswa mengikuti tes disini
menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mata pelajaran produktif yang dimilikinya. Dengan dugaan bahwa jika siswa yang
memiliki kesiapan mengikuti tes yang baik, maka prestasi belajar mata pelajaran produktifnya pun akan baik pula, dan sebaliknya jika siswa yang memiliki
kesiapan mengikuti tes yang buruk, maka prestasi belajar mata pelajaran produktifnya pun akan buruk. Dan jika semakin siswa memiliki kesiapan
mengikuti tes yang baik, maka prestasi belajar mata pelajaran produktifnya pun akan semakin baik pula, dan sebaliknya jika semakin siswa memiliki kesiapan
mengikuti tes yang buruk, maka prestasi belajar mata pelajaran produktifnya pun akan semakin buruk.
32
D. Hipotesis Penelitian